HABITAT PEMIJAHAN DAN ASUHAN IKAN BILIH Mystacoleucus padangensis (Bleeker, 1852) DI SUNGAI NABORSAHAN, DANAU TOBA, SUMATERA UTARA

Ani Suryanti, Sulistiono Sulistiono, Ismudi Muchsin, Endi Setiadi Kartamihardja

Abstract


Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) merupakan salah satu ikan dari famili cyprinidae yang melakukan ruaya pemijahan dari danau menuju sungai. Habitat pemijahan dan asuhanikan bilih perlu dikaji sebelum melakukan upaya pemulihan kembali ikan bilih di Danau Toba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui habitat pemijahan dan habitat asuhan ikan bilih. Habitat pemijahan ditentukan berdasarkan jumlah ikan matang gonad dan habitat asuhan diidentifikasi berdasarkan keberadaan juvenil ikan bilih di Sungai Naborsahan, Danau Toba Sumatera Utara. Pengambilan sampel ikan bulanan (April 2013 sampai Mei 2014) dilakukan di enam stasiun yang ditentukan berdasarkan karakteristik sungai dan habitat ikan bilih. Ikan bilih matang gonad (siap mijah) dapat ditemukan di semua stasiun penelitian. Seluruh lokasi penelitian merupakan habitat pemijahan ikan bilih. Juvenil ikan bilih hanya ditemukan di stasiun 3, 4, 5 dan 6. Oleh karena itu, diduga stasiun 1 dan 2 merupakan daerah pemijahan bagi ikan bilih sedangkan stasiun 3, 4, 5, dan 6 merupakan daerah pemijahan sekaligus juga daerah asuhan ikan bilih.

Bilih fish (Mystacoleucus padangensis) is a species of the Cyprinidae family that have migration pattern from the lake to the river for spawning purpose. Spawning and nursery ground of bilih fish needs to be assessed before making a recovery effort of bilih fish in Lake Toba. The purpose of this study was to determine the nursery and spawning ground of bilih fish. Spawning ground is determined based on the number of mature gonad fishes and the nursery ground identified based on the presence of juvenile fishes in the Naborsahan River, Toba Lake, North Sumatra. The montly samples (April 2013 to May 2014) were collected from six stations that was determined based on the characteristics of the river and bilih fish habitat . The results showed that the mature gonad fish can be found at all research stations. The entire study sites are spawning habitat of bilih fish. The juvenile  was found at the stations 3, 4, 5 and 6. This phenomena suggests that the stations 1 and 2 possibly were only a spawning ground while the stations 3, 4, 5, and 6 were both the spawning and nursery ground of bilih fish.


Keywords


Habitat pemijahan; asuhan; indeks gonadosomatik; juvenil; kelimpahan

Full Text:

PDF

References


Arocha, F., & Bárrios, A. (2009). Sex ratio, spawning seasonality, sexual maturity and feccundity of white marlin (Tetrapturus albidus) from the Western Central Atlantic. Fisheries Research. 95(1), 98-111.

Bal, D. V., & Rao, K. V. (1984). Marine Fisheries (p. 250). New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Company Limited.

Barus, S. R. D. (2011). Aspek ekobiologi ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Bleeker) di perairan Danau Toba. Sumatera Utara. Master Tesis. Universistas Sumatera Utara. Medan.

Brown, C., Warburton, K. (1997). Predator recognition and anti predator responses in the rainbowfish (Melanotaenia eachamensis) Behav. Ecol. Sociobiol. 41, 61-68.

Brown, C. (2001). Familiarity with the test environment improves escape responses in the crimson spotted rainbowfish (Melanotaenia duboulayi). Animal Cognition. 10(1), 1-10.

Brown, C. (2002). Do female rainbowfish (Melanotaenia spp) prefer to shoal with familiar individuals under predation pressure. J. Ethol. 20, 89-94.

Brown, C. (2003). Habitat-predator association and avoidance in rainbowfish (Melanotaenia spp). Ecology of Freshwater Fish. 12, 118-126.

Brown-Peterson, N. J., Wyanski, D. M., Saborido-Rey, F., Macewicz, B. J., Lowerre-Barbieri, S. K. (2011). A standardized terminology for describing reproductive development in fishes. Marine and Coastal Fisheries: Dynamics, Management, and Ecosystem Science. 3, 52–70.

Effendie, M. I. (1979). Metode Biologi Perikanan (p. 112). Bogor: Yayasan Dewi Sri.

Ellis, J. R., Milligan, S. P., Readdy, L., Taylor, N., & Brown, M. J. (2012). Spawning and nursery grounds of selected fish species in UK waters. Sci. Ser. Tech. Rep., Cefas Lowestoft. 147, 56.

El-Regal, M. A. (2013). Spawning seasons, spawning grounds and nursery grounds of some Red Sea fishes. The Global Journal of Fisheries and Aqua. 6(6), 105-125.

Heupel, M. R., Carlson, J. K. & Simpf endorfer, C.A. (2007). Shark nursery areas: concepts, definition, characterization and assumptions. Marine Ecology Progress Series. 337, 287–297.

Junaidi, E. (2005). Kajian aspek reproduksi dan tingkat pemanfaatan ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) di Danau Singkarak dalam upaya konservasi in-situ. Prosiding Forum Perairan Umum Indonesia ke 1 “Pemanfaatan dan Pengelolaan Perairan Umum secara Terpadu bagi Genussi Sekarang dan Mendatang (pp. 143-148). Jakarta, Indonesia: Departemen Kelautan dan Perikanan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Pusat Riset Perikanan Tangkap.

Junaidi, E., Patriono, E., & Sastra, F. (2009). Indeks gonad somatik ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) yang masuk ke muara sungai sekitar Danau Singkarak. Jurnal Penelitian Sains. 9,12-12

Kartamihardja, E. S., & Purnomo, K. (2006). Keberhasilan introduksi ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) ke habitatnya yang baru di Danau Toba. Sumatera Utara. Demersal. Dari Laut untuk Pembangunan. Prosiding Seminar Nasional Ikan IV (pp. 1-9). Jatiluhur Indonesia: Masyarkat Iktiologi Indonesia.

Kartamihardja, E. S. (2009). Pengelolaan Sumberdaya Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis) Introduksi di Danau Toba. J. Kebijak. Perikan. Ind. 1(2), 87-98.

Kartamihardja E. S., & Sarnita, A. (2010). Populasi ikan bilih di Danau Toba-keberhasilan introduksi ikan, implikasi pengelolaaan dan prospek masa depan (p. 50). Cetakan edisi ke-2. Pusat Penelitian Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Kartamihardja, E. S., Umar, C., Prianto, E., Priatno, Y., Nasution, Z., & Sadiyah, L. (2013). Naskah akademik rancangan peraturan daerah tentang pengelolaan perikanan dan konservasi sumberdaya ikan serta ekosistem Danau Toba secara bersama (p. 42). Jakarta: Puslit Pengelolaan Perikanan dan Konservasi Sumberdaya Ikan, Badan Litbang Kelautan dan Perikanan, KKP.

Kartamihardja E. S., Hedianto, D. A., & Umar, C. 2015. Strategi Pemulihan Sumber Daya Ikan Bilih (Mystacoleucus Padangensis) Dan Pengendalian Ikan Kaca (Parambassis Siamensis) Di Danau Toba, Sumatera Utara. J. Kebijak. Perik. Ind. 7(2): 63-69.

Kottelat, M., Whitten, J. A., Kartikasari S. N., & Wirjoatmodjo, S. (1993). Freshwater fishes of Western Indonesia and Sulawesi (p. 377). Hongkong: Periplus Edition (HK) Ltd.

Mbalassa, M., Nshombo, M., Kateyo, M. E., Chapman, L., Efitre, J., & Bwanika, G. (2015). Identification of migratory and spawning habitats of Clarias gariepinus (Burchell, 1822) in Lake Edward-Ishasha River watershed, Albertine Rift Valley, East Africa. International Journal of Fisheries and Aquatic Studies. 2(3), 128-138.

Mekong River Commission. (2013). A guide to larvae and juveniles of some common fish species from the Mekong River Basin. MRC Technical Paper. (38), 235.

Nikolsky, G. V. (1963). The Ecology of Fishes (p. 432). New York: Academy press.

Patriono, E., Junaidi, E., & Sastra F. (2010). Fekunditas Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) di Muara Sungai Sekitar Danau Singkarak. J. Penelitian Sains. 13(3), 55-58.

Purnomo, K., & Sunarno, M. T. (2009). Beberapa aspek biologi ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) di Danau Singkarak, Sumatera Barat. Bawal, Widya Riset Perikanan Tangkap. 2(6), 265-271.

Suryanti, A. (2015). Ekobiologi ikan bilih Mystacoleucus padangensis (Bleeker 1852) sebagai dasar pengelolaan di Danau Toba, Sumatera Utara. PhD Thesis. Institut Pertanian Bogor.

Suryanti, A., Sulistiono., Muchsin I., & Kartamihardja E. S. (2016). Reproductive Biology of Female Bilih Fish (Mystacoleucus padangensis Bleeker 1852) in Naborsahan River Toba Lake, North Sumatera, Indonesia. Asian Journal of Developmental Biology. 1-12.

Syandri, H. (1996). Aspek reproduksi ikan bilih Mystacoleucus padangensis Bleeker dan kemungkinan pembenihannya di danau Singkarak. PhD Thesis. Institut Pertanian Bogor.

Syandri, H. (1993). Potensi reproduksi ikan bilih, Mystacoleucus padangensis Blkr di Danau Singkarak. Fisheries Journal Garing. 3(4), 22-28.

Syandri, H. (1998). Fekunditas, makanan dan habitat pemijahan ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr) di Danau Singkarak. Jurnal Iptekni. 2(5), 61-72.

Syandri, H., Azrita., & Aryani, N. (2013). Distribusi ukuran, reproduksi dan habitat pemijahan ikan bilih (Mystacoleucus padangensis Blkr.) di Danau Singkarak. Bawal. 5(1), 1-8.

Turkmen, M., Erdogan O., Yildirim, A., & Akhyurt, I. (2002). Reproductive tactics, age and growth of Capoeta capoeta umla Heckel 1843 from the Askale region of the Karasu River, Turkey. J Fish Res. 54,317-328.

Teugels, G. G. (1986). A systematic revision of the African species of the genus Clarias (Pisces; Clariidae). Ann Mus R Afr Centr Sci Zool. 247:199.

Umar, C., & Kartamihardja E. S. (2011). Hubungan panjang-berat. kebiasaan makan dan kematangan gonad Ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis Bleeker) di Danau Toba. Sumatera Utara. Bawal. 3(6), 351-356.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.9.1.2017.33-42


Creative Commons License
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-8226
e-ISSN 2502-6410