DISTRIBUSI UKURAN DAN PARAMETER POPULASI LOBSTER PASIR (Panulirus homarus) DI PERAIRAN ACEH BARAT
Abstract
Penelitian tentang distribusi ukuran dan parameter populasi lobster pasir di perairan Aceh Barat dilakukan pada bulanApril sampai November 2013. Penelitian ini bertujuan untukmengkaji status lobster di perairan Aceh Barat dilihat dari aspek distribusi ukuran dan parameter populasinya. Pengamatan dan pengukuran lobster dilakukan di tempat pengumpul lobster dengan sistem sampling acak. Sebaran frekuensi panjang karapas selanjutnya ditabulasikan dan dianalisa dengan metode kurva logistik. Struktur ukuran lobster yang tertangkap menunjukkan bahwa lobster jantan dominan tertangkap dibawah ukuran nilai tengah 72,5 mm dan sebaliknya diatas ukuran nilai tengah 72,5 mm yang didominasi jenis kelamin betina. Lobster terlebih dahulu tertangkap sebelum mencapai ukuran matang gonad (Lc = 65,8mm< Lm= 76,8 mm). Puncak musim pemijahan terjadi pada bulan Mei dan Agustus. Panjang asimtosis (CL∞ ) sebesar 119,5 mm dengan laju pertumbuhan (K) 0,39/tahun serta laju kematian total (Z) 1,44/tahun, laju kematian alamiah (M) 0,67/tahun dan laju keamatian akibat penangkapan (F) 0,77/tahun. Laju eksploitasi sudah mengarah kepada penangkapan yang berlebih (E=0,54), oleh karena itu perlu dilakukan tindakan pengelolaan perikanan lobster yang berkelanjutan. Salah satu upaya yang dapat di tempuh adalah dengan menerapkan sistem penutupan musim penangkapan lobster pada saat terjadinya puncak musim pemijahan.
Research on the length distribution and population parameters of scalloped spiny lobster conducted in the Aceh Barat waters during April to November 2013. The aim of this study was to assess lobster fishery status in this waters from the point of view their length size and population parameters. Sampel collected randomly in the lobster landing site. Distribution of carapace length frequency was tabulated and analysed using logistic curve method. Length composition of male lobster was dominated under 72,5 mm midlenght, while female lobster was dominated above 72,5 mm midlength. This study found that the scalloped spiny lobster was caught before their reach the size of maturity (Lc = 65,8 mm < Lm = 76,8 mm). The peak season of spawning was indicated on May and August. Asimtotic length (CL∞) of scalloped spiny lobster was 119,5 mm with the growth rate (K) 0,39/year, total mortality (Z) 1,44/year, natural mortality (M) 0,67/year, and fishing mortality (F) 0,77/year. Exploitation rate was leading to the overfishing condition (E=0,54). Thus, it is needed to manage the lobster fishery in this area to gain the sustainability. We suggest that closing system season should be applied, especially in the peak spawning season.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.7.3.2015.121-128
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-8226
e-ISSN 2502-6410