DISTRIBUSI DAN KELIMPAHAN LARVA IKAN DI PERAIRAN SELAT DAN ESTUARIA BENGKALIS BERDASARKAN FASE BULAN GELAP DAN BULAN TERANG

Muhammad Taufik, Khairul Amri, Asep Priatna

Abstract


Stadia awal dari kehidupan ikan berupa larva ikan (fish larvae) setelah telurnya menetas. Fase larva merupakan tahap awal kehidupan ikan yang sangat menentukan regenerasi populasi ikan secara alami. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan informasi tentang distribusi dan kelimpahan larva ikan di perairan sekitar Pulau Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Pengambilan sampel larva dilakukan selama 8 bulan pada 2015 yaitu mulai April, Mei, Juni, Agustus, September, Oktober, dan November. Stasiun pengambilan sampel ditentukan sebanyak 16 dengan stasiun 1-5 mewakili perairan laut, stasiun 6 – 10 mewakili muara sedangkan 11 – 16 mewakili sungai. Waktu sampling disesuaikan dengan fase bulan saat mana April, Mei, Agustus, dan September adalah mewakili bulan gelap sedangkan Juni dan Oktober mewakili bulan terang. November mewakili keadaan netral. Selain larva ikan, juga dilakukan pengamatan variabel oseanografi seperti kecerahan, arus, suhu, salinitas, plankton, pH, dan kadar oksigen. Hasil penelitian menunjukkan kelimpahan larva ikan di perairan Pulau Bengkalis cukup bervariasi. Kelimpahan berkisar antara 702 – 2761 ind/1.000 m³. Kelimpahan tertinggi ditemukan pada September dan terendah pada Agustus. Sebaran larva berpindah pindah lokasi menurut perubahan waktu, pada April kelimpahan tertinggi terjadi di Sungai Siak; pada Mei beralih ke Selat Bengkalis, Juni terjadi di sungai Pakning, Agustus berpindah ke Sungai Siak, selanjutnya September dan Oktober terjadi di Selat Bengkalis, pada November tercatat kelimpahan tertinggi larva ikan kembali di Sungai Siak. 

Fish larvae is part of meroplankton, early life stage of fish after the egg hatched. The objective of this study was to obtain information on fish larvae distribution and abundance in waters around Bengkalis Island, Kabupaten Bengkalis, Riau Province. Samples were collected during 8 months (April, May, June, August, September, October and November) in 2015. There were 16 stations which represented different oceanographical situation : station 1 – 5 represent coastal water, 6 – 10 represent estuarine waters and 11 – 16 represent river. Term of sample collection was adjusted to the moon phase, where April, May, August and September represented dark moon while June and October respresent new moon. November represent neutrality. Along with fish larvae, some oceanographic variables such as current, temperature, salinity, plankton, pH and dissolved oxygen was also collected. Results showed that fish larvae abundance varied between months. Abundance ranged between 702 – 2761 ind/1.000 m³ with the highest abundance in September and the lowest in August 2015. Fish larvae distribution also varied between months and location. The highest abundance in April was in Siak River, on May it was in Bengkalis strait, June in Pakning River, August in Siak River, September and October was in Bengkalis strait, while in November in Siak River.


Keywords


Bulan terang; bulan gelap; kelimpahan; larva ikan; muara, oseanografi; pulau Bengkalis

Full Text:

PDF

References


Able, K. W. (1978). Ichthyoplankton of the St Lawrence Estuary: composition, distribution and abundance. Can. J. Fish. Aquat. Sci, 35, 1518 – 1531. DOI : https://doi.org/10.1139/f78-241

Amri, K., Priatna, A., & Muchlizar. (2018). Karakteristik Oseanografi Fisika Perairan Estuaria Bengkalis Berdasarkan Data Pengukuran In-Situ. Jurnal Segara, 14(1 April 2018), 43 - 56. DOI : http://dx.doi.org/10.15578/segara.v14i1.6800.

Arshad, Aziz bin; Roushon A; SM Nurul Amin; Siti Khalijah D dan Mazlan AG. 2012. Larval Fish Composition and Temporal Variation in the Estuary of Pendas River, Southwestern Johor, Peninsular Malaysia. Coastal Marine Science 35 (1).

Barnes, R. S. K., & Green, J. (1971). The Estuarine Environment. London: Applied Science Publishers.

Bengen, D. G. (2002). Ekosistem dan Sumberdaya Pesisir dan Laut Serta Pengelolaan Terpadu dan Berkelanjutan. In Pelatihan Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu.

Brodeur, R. D., & Rugen, W. C. (1994). Diel Vertical Distribution of Ichthyoplankton in the Northern Gulf of Alaska. Fish. Bull, 92, 223"235.

Efizon, D., Otong, S. D., & Koswara, B. (2012). Kelimpahan Populasi Dan Tingkat Eksploitasi Ikan Terubuk (Tenualosa macrura) di Perairan Bengkalis, Riau. . . Berkala Perikanan Terubuk, 40(1), 52–65. DOI:http://dx.doi.org/10.31258/terubuk.40.1.%25p

Ginting, R. S., Elvira, R., & Yusfiati. (2015). Inventarisasi Jenis-jenis Ikan Buntal (Famili Tetraodontidae) di Muara Perairan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau. Jurnal JOM FMIPA, 2(No.1 Februrai 2015).

Lagler, K. F. (1956). Freshwater Fishery Biology. W. C. Braum Co. Pulb.

Laprise, R., & Dodson, J. J. (1989). Ontogenetic Changes in the Longitudinal Distribution of Two Species of Larval fish in a Turbid well-mixed Estuary. J. Fish Biol, 35, 39–47. DOI : https://doi.org/10.1111/j.1095-8649.1989.tb03044.x.

Nastiti, A. S., Masayu, R. A. P., & Agus Arifin, S. (2016). Komposisi dan Kelimpahan Larva Ikan Sebagai Dasar Pengelolaan Sumber Daya Ikan di Teluk Cempi, Nusa Tenggara Barat. Widya Riset Bawal, 8(3). DOI : http://dx.doi.org/10.15578/bawal.8.3.2016.137-146

Nguyen, V. D. (2001). Composition, abundance, and distribution of fish eggs and larvae. Proccedings of The 4th Technical Seminar on Marine Fishery Resources Survey in The South China Sea, Area IV: Vietnamese Waters. Proceeding Seminar SEAFDEC.

Suwarso, & Merta, I. G. (2003). Penurunan Populasi dan Alternatif Pengelolaan Ikan Terubuk, Tenualosa macrura (Clupeidae), di Propinsi Riau. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 6(2), 25–36.

Sutherland, K; N.A. Strydom & T.H. Woolridge. (2012). Composition, Abundance, Distribution and Seasonality of Larval Fishes in the Sundays Estuary, South Africa. African Zoology 47). No.2, October 2012. DOI : https://doi.org/10.3377/004.047.0220

Syahailatua, A. (2006). Penelitian Ikthioplankton; Perlu dan Penting? Oseana, XXXI(1), 9–19.

Taufik, M. (2012). Distribusi dan kelimpahan Larva Ikan di Perairan Laguna Pulau Pari dan Sekitarnya. Institut Pertanian Bogor.

Wagiyo, K. (2001). Spawning sites and larval distribution of Terubuk (Tenualosa macrura) in the Bengkalis Region of Riau Province, Indonesia. Proceeding of the International Terubok Conference, Serawak, Malaysia. p 168-178.

Westhaus-Ekau, P. (2004). Early Life History of Fish: Marine Fish Eggs and Larvae, Development, Ecology and Relation to Fisheries (Marine Science Special Training Course MST-2004). Bogor.

Wijopriono, Nugroho, & Sadhotomo, B. (2009). Tren Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Kurau (Polinemidae) di Perairan Bengkalis, Selat Malaka. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia (JPPI), 18 (No. 4 Desember 2012), 205–212. DOI : http://dx.doi.org/10.15578/jppi.18.4.2012.205-212




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.12.2.2020.61-68


Creative Commons License
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-8226
e-ISSN 2502-6410

Find in a library with WorldCatCrossref logo
SHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj