DINAMIKA POPULASI DAN TINGKAT PEMANFAATAN KEPITING BAKAU (Sylla serrata FORSKAL, 1775) DI PERAIRAN KEPULAUAN ARU, MALUKU

Andina Ramadhani Putri Pane, Ali Suman

Abstract


Peningkatan permintaan kepiting bakau (Scylla serrata) di Kepulauan Aru memacu peningkatan upaya penangkapannya. Untuk mendapatkan informasi terkini tentang dinamika populasi dan tingkat pemanfaatan kepiting bakau di perairan Kepulauan Aru, maka dilakukan penelitian selama 2 (dua) tahun yaitu Maret - Desember 2017 dan 2018 dengan pengamatan langsung di pengumpul kepiting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran lebar karapas pertama kali tertangkap (CWc) adalah 148,6 mm. Pola pertumbuhan kepiting bakau bersifat allometrik negatif dengan nisbah kelamin jantan dan betina tidak seimbang. Laju pertumbuhan (K) adalah 0,7 per tahun dengan tingkat kematian alamiah (M=0,84) lebih tinggi daripada kematian karena penangkapan (F=0,78). Tingkat pemanfaatan (E) sebesar 0,48 menunjukan bahwa tingkat pemanfaatan sumberdaya kepiting dalam kategori moderat. Upaya pelestarian sumberdaya kepiting dapat dilakukan melalui peningkatan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan tentang batas ukuran lebar karapas minimum yang boleh ditangkap (150 mm) dan menjaga kelestarian hutan mangrove. 

Increased demand for mud crab (Scylla serrata) in the Kepuluan Aru spurred an increase in fishing efforts. To determine population dynamics and current exploitation level of mud crab in these area, research was conducted for 2 (two) years, March to December 2017 and 2018. The results showed that carapace width at first capture (CWc) of mud crab was 148,6 mm. The growth pattern of the species was allometric negative with an unbalanced sex ratio between males and females. The growth rates (K) was estimted at 0.7 per year with natural mortality rates (M=0,84) more higher than fishing mortality rates (F=78). The exploitation level (E) was 0.48, indicating that the catch was in a sustainable condition. Efforts to maintain sustainability of mud crab resources can be done by increasing community compliance with regulations of the minimum size limit of mud crabs that can be caught (150 mmCW) and preserving mangrove forests.


Keywords


Dinamika populasi; tingkat pemanfaatan; kepiting bakau; Kepulauan Aru

Full Text:

PDF

References


Aisyah., Kasim, K., Triharyuni S., & Husnah. (2018). Estimasi status stok sumberdaya kepiting bakau (Scylla serrata) di Estuari Mahakam, Kalimantan Timur. BAWAL. 10(3), 217-225. DOI : http://dx.doi.org/10.15578/bawal.10.3.2018.217-225

Avianto, I., Sulistiono., & Setyobudiandi, I. (2013). Karateristik habitat dan potensi kepiting bakau (Scylla serrata, S. transquaberica and S. serrata) di Hutan Mangrove Cibako, Sancang, Kabupaten Garut Jawa Barat. Bonorowo Wetlands. 3 (2), 55 – 72.

Avianto, I., Sulistiono., & Setyobudiandi, I. (2013). Karateristik habitat dan potensi kepiting bakau (Scylla serrata, S. transquaberica and S. serrata) di Hutan Mangrove Cibako, Sancang, Kabupaten Garut Jawa Barat. Aquasains. Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perikanan. 2 (1), 97 – 106.

Badan Pusat Statistik Kepulauan Aru. (2013). Kepulauan aru dalam angka 2013. Katalog BPS.

Ball, D,V., & Rao, K, V. (1984). Marine fisheries. New Delhi/ : Tata Mc. Graw-Hill Publishing Company Limited., 5–24 pp.

Cholik, F., & Hanafi, A. (1991). A review of the status of the mud crab (Scylla Sp.) Fishery and Culture in Indonesia. Reports of the Seminar on the Mud Crab Culture and Trade. Swat Thani, Thailand: Bay of Bengal Programme, 13–28.

Cholik, F. (1999). Review of mud crab culture research in Indonesia. ACIAR Proceedings No. 78. Proceedings of an International Scientific Forum Held in Darwin, Australia, 21–24 April 1997. Canberra. Australia: 14-20.

Ernawati, T., Kembaren, D, D., & Sadhotomo, B. (2016). Evaluasi stok kepiting bakau Scylla serrata (Forskal, 1775) di Perairan Pati dan Sekitarnya serta Opsi Pengelolaannya. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 22(2), 95–104. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.22.2.2016.95-104

Edrus, I, N., & Syam, A.R. (2004). Analisis hasil tangkapan rakang dan bubu pada percobaan penangkapan kepiting di Perairan Mangrove Maluku. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia. 10(4), 77–86.

Gayanilo, F. C. Jr, Sparre, P., & Pauly, D. (1993). The FISAT user’s guide. FAO Computerized Information Series Fisheries. ICLARM – DIFMAR.

Gulland, J.A. (1971). The fish resources of the oceans (p. 255). FAO Fishing News (Books) Ltd. Surrey.

Irnawati, R., Susanto, A., & Maesaroh, S, L, A. (2014). Waktu penangkapan kepiting bakau (Scylla serrata) di Perairan Lontar Kabupaten Serang Banten. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 4(4), 277–282.DOI : DOI: 10.33512/jpk.v4i4.176

Hendrajat, E, A., & Gunarto. (2013). Kajian populasi kepiting bakau, Scylla spp. Di Hutan Bakau Hasil Rehabilitasi di Instalasi Tambak Percobaan Marana Maros. Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur 2013. 219–228.

Hidayat, T., Yusuf, H. N., Nurulludin., & Pane, A, R, P. (2017). Parameter populasi kepiting bakau (Scylla serrata) di Perairan Pasaman Barat. BAWAL. 9 (3), 207 – 213.DOI : http://dx.doi.org/10.15578/bawal.9.3.2017.207-213

Hia, P, M, F., Hendrarto, B., & Haeruddin. (2013). Jenis kepiting bakau (Scylla sp) yang Tertangkap di Perairan Labuhan Bahari Belawan Medan. Journal Management of Aquatic Resources. 2(3), 170 -179.

Keenan, C.P., Davie, P.J.F. & Mann, D.L. (1998). A revision of the genus Scylla De HAAN, 1983 (Crustacea: Decapoda: Brachyura: Portunidae). The Raffles Bulletin of Zoology, 46 (1), 217 - 245.

Kumalah, A, N., & Wardiatno, Y. (2017). Biologi populasi kepiting bakau Scylla serrata – Forsskall, 1775 di Ekosistem Mangrove Kabupaten Subang, Jawa Barat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 9 (1). 161 – 184.

Masiyah, S. (2014). Perbedaan tingkat pertumbuhan dan rekuitmen kepiting bakau (Scylla serrata forsscall, 1775) pada Distrik Merauke – Kimaam di Ekosistem Mangrove Kabupaten Merauke Propinsi Papua. Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan. 7(1), 10–18. DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.10-19

Monoarfa, S., Syamsuddin., & Hamzah, S, N. (2013). Analisis parameter dinamika populasi kepiting bakau (Scylla serrata) di Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 1(1). 31 – 36.

Moosa, M.K., I. Aswandy., & Kasry, A. (1995). Kepiting bakau Scylla serrata (Forskal, 1775) dari perairan Indonesia. Sumberdaya Hayati Perairan LON -LIPI. 18 hlm.

Pauly, D. (1980). A selection of a simpel methods for the assessment of the tropical fish stock. FAO Fish. Circ. FIRM/ C 729. Roma. 54 pp.

Pauly, D., Ingles, J., & Neal, R. (1984). Application to shrimp stocks of objective methods for the estimation of growth, Mortality And Recruitment Related Parameters from Length Frequency Data (ELEFAN I And II). In: Penaeid shrimp-their biology and management. Fishing News Book Limited. Farnham-Surrey-England, 220-234.

Pramudji. (2000). Hutan mangrove di Indonesia: Peranan Permasalahan dan Pengelolaannya. Oseana. XXV (1). 13 – 20.

Saputra, S. W., Soedarsono, P. & Sulistyawati,G.A. (2009). Beberapa aspek biologi ikan kuniran (Upeneus spp.) di Perairan Demak. Jurnal Saintek Perikanan. 5(1), 1-6.

Sentosa, A., & Syam, A. (2011). Sebaran temporal faktor kondisi kepiting bakau (Scylla Serrata) di Perairan Pantai Mayangan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Jurnal Perikanan. XIII (1), 34 - 43. DOI : https://doi.org/10.22146/jfs.3060

Serosero, R. (2011). Karakteristik habitat kepiting bakau (Scylla spp) di Perairan Pantai Desa Todowongi Kecamatan Jailolo Selatan Kabupaten Halmahera Barat. Jurnal Ilmiah agribisnis dan Perikanan (agrikan UMMU-Ternate). 4 (1), 69 – 73.DOI : DOI: 10.29239/j.agrikan.4.1.69-73

Shelley, C., & A. Lovatelli. (2011). Mud crab aquaculture a practical manual (p. 78). FAO Fisheries and Aquaculture Technical Paper.

Siadari E. L., Dewi D. M.P.R., & Putra I.D.G.A. (2017). Pengaruh Suhu Permukaan Laut dan Angin Terhadap Distribusi Klorofil-A di Perairan Papua Tahun 2002-2016. Prosiding Seminar Nasional Sains Atmosfer (SNSA) 2017 Penguatan Sains dan Teknologi Atmosfer dalam Mewujudkan Keunggulan dan Kemandirian IPTEK Nasional. Lapan. Bandung. 100-105 p.

Siahainenia, L. (2008). Bioekologi kepiting bakau (Scylla spp.) di Ekosistem Mangrove Kabupaten Subang Jawa Barat. Disertasi S3. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

Sparre, P & Venema, S. (1999). Introduction tp Tropical Fish Stock Assesment. (Introduksi Pengkajian Stok Ikan Tropis, alih bahasa: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan). Buku 1: Manual. Badan Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Jakarta. 438 p.

Susanto, A. (2011). Analisis beberapa aspek reproduksi kepiting bakau (Scylla serrata) di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Jurnal Matematika Saint dan Teknologi. 12(1), 30 -36. Retrieved from http://www.jurnal.ut.ac.id/index.php/jmst/article/view/505

Syafitrianto, I., & Makmun, K. (2017). Prediksi Temporal Penerapan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 01 Tahun 2015 dan 56 Tahun 2016 Terhadap Frekuensi dan Volume Pengiriman Kepiting Bakau di Kota Palu. Prosiding Simposium Nasional Krustasea 2017. 199 – 206.

Syam, A, R., Suwarso., & Purnamaningtyas, S, E. (2011). Laju eksploitasi kepiting bakau (Scylla serrata) di Perairan Mangrove Mayangan Subang, Jawa Barat. J.Lit.Perikan.Ind, 17 (3). 201 – 207. DOI : http://dx.doi.org/10.15578/jppi.17.3.2011.201-207

Tahmid, M., Fahrudin, A., & Wardiatno, Y. (2015). Kajian struktur ukuran dan parameter populasi kepiting bakau (Scylla serrata) di Ekosisistem Mangrove Teluk Bintan, Kepulauan Riau. Jurnal Biologi Tropis, 15 (2), 93 - 106. DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v15i2.192

Tuasikal, T. (2010). Analisis potensi kepiting bakau (Scylla spp) di Kabupaten Seram Bagian Barat. Bimafika. 2, 114 – 121.

Wattimury J.J. (2013). Kondisi lingkungan pesisir sekitar lokasi industri pengolahan ikan PT. Arabikatama Katulistiwa di Aru Tengah. Ekosanins. 2(1), 67-76.

Wijaya, N, I., Yulianda, F., Boer, M., & Juwana, S. (2010). Biologi populasi kepiting bakau (Scylla serrata F.) di Habitat Mangrove Taman Nasional Kutai Kabupaten Kutai Timur. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. 36(3), 443 - 461.

Wijaya, N, I., Kurniawati, F., & Trisyani, N. (2018). Biologi populasi kepiting bakau (Scylla serrata F) di Ekosistem Mangrove Pamurbaya. Seminar Nasional Kelautan XIII. Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah. B2-32 – B2-39.

Yulianti & Sofiana, M, S, J. (2018). Kelimpahan kepiting bakau (Scylla spp) di Kawasan Rehabilitasi Mangrove Sitapuk, Singkawang. Jurnal Laut Kathulistiwa. 1(1), 25–30.

Yulianingsih, R. (2003). Nilai gizi kepiting bakau, Ikan Kerapu, dan Ikan Kuwe dari Perairan Pantai Sulawesi Selatan. Buletin Teknisi Litkayasa Akuakultur. 2(1).9–13.

Yusrudin. (2016). Analisis beberapa aspek biologi kepiting bakau (Scylla serrata) di Perairan Sukolilo, Pantai Timur Surabaya. Prosiding Seminar Nasional Kelautan 2016 Universitas Trunojoyo Madura. 6 -11.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.11.3.2019.127-136


Creative Commons License
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-8226
e-ISSN 2502-6410

Find in a library with WorldCatCrossref logo
SHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj