SELEKTIVITAS ALAT TANGKAP TERHADAP HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus LINNAEUS, 1758) DI PERAIRAN GEBANG MEKAR , CIREBON

Nabilla Shabrina, Dedi Supriadi, Iwang Gumilar, Alexander M. A. Khan

Abstract


Rajungan (Portunus pelagicus Linnaeus, 1758) merupakan komoditas perikanan memiliki nilai komersial tinggi.Berdasarkan Data Statistik Perikanan tahun 2017, bahwa Kabupaten Cirebon merupakan salah satu pusat produksi rajungan terbesar di Jawa Barat. Jaring kejer (gillnet) dan bubu lipat merupakan alat tangkap yang utama untuk menangkap rajungan. Penelitian di Tempat Pendaratan Ikan Gebang Mekar, Cirebon pada bulan September-Oktober 2019 bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi alat tangkap yang selektif dan efisien untuk menangkap rajungan. Data primer yang digunakan untuk analisis adalah ukuran lebar karapas dan bobot individu rajungan, dilengkapi dengan wawancara dengan nelayan dan informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan jaring kejer dengan messize 3,5 inci memiliki selektivitas lebih tinggi dibandingkan bubu lipat. Rajungan hasil tangkapan jaring kejer rata-rata memiliki lebar karapas 14 cm dan bubu lipat pada lebar karapas 13 cm. Hal ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor 56/PERMEN-KP/2016, yaitu rajungan yang diperbolehkan ditangkap memiliki lebar karapas lebih dari 10 cm. Pengelolaan perikanan rajungan yang rasional melalui penentuan selektivitas alat tangkap diperlukan untuk menciptakan kondisi perikanan berkelanjutan.

Blue swimming crab (Portunus pelagicus Linnaeus, 1758)/BSC is a critical economically valuable fishery commodity and high commercial value. Based on the Fishery Statistics Data in 2017, Cirebon Regency is one of the largest BSC fishing centers in West Java. Gillnet (locally: jaring kejer) and collapsible crab net are commonly used by fishermen to catch crabs. The research was conducted on September-October 2019 at Fish Landing Place Gebang Mekar Cirebon, aimed to get data and information on fishing gears that are more selective and efficient for catching BSC. Data primarily used in this research were carapace width and individual weight of BSC, and interviews of some fishermen and key informants to complete data and information needed. The result showed that gillnets with a mesh size of 3.5 inches were more selective than collapsible crab traps. A carapace width of 14 cm dominated the mean of BSC caught by gillnet, and a collapsible crab net of 13 cm. This was in accordance with Indonesian Minister of Maritime Affairs and Fisheries Regulation number 56/PERMEN-KP/2016 where catching BSC was allowed with carapace width more than 10 cm. The rational management for BSC through selectivity fishing gear used needed to create better conditions for sustainable fisheries.


Keywords


Selektifitas alat tangkap; rajungan; Cirebon

Full Text:

PDF

References


Adam, Indrajaya., & Sondita, M.F. (2006). Model Numerik Difusi Populasi Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Selat Makassar. Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 13(2): 83-88.

Departemen Kelautan dan Perikanan. (2006). Panduan Jenis-jenis Penangkap Ikan Ramah Lingkungan. Jakarta: Bina Marina Nusantara

Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat. (2017). Laporan Perikanan Tangkap Provinsi Jawa Barat. Bandung

Ernawati T, Boer, M., & Yonvitner. (2014). Biologi Populasi Rajungan (Portunus pelagicus) di Perairan Sekitar Wilayah Pati, Jawa Tengah. BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap. 6(1): 31–40. https://doi.org/10.15578/bawal.6.1.2014.31-40

Firdaus, I., Fitri, A.D.P., Sardiyatmo., & Kurohman, F. (2017). Analysis of the Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) - Based Fish Catcher at the Tawang, Kendal Fish Auction Place. Journal of Fisheries Science and Technology (IJFST), Saintek Perikanan. Universitas Diponegoro Semarang. 13(1): 65-74. https://doi.org/10.14710/ijfst.13.1.65-74

Khan, A. M. A., Gray, T. S., Mill, A. C., & Polunin, N. V. C. 2018. Impact of a fishing moratorium on a tuna pole-and-line fishery in eastern Indonesia. Marine Policy. https://doi.org/10.1016/j.marpol.2018.05.014

Kurniasih. A, Irnawati. R., & Susanto. A. (2016). Efektifitas Celah Pelolosan Pada Bubu Lipat Terhadap Hasil Tangkapan Rajungan di Teluk Banten. Jurnal Perikanan dan Kelautan. ISSN 2089 – 3469. Vol. 6 (2). Hal 95–103. https://doi.org/10.33512/jpk.v6i2.1103

Mardhan, N. T., Sara, L,. & Asriyana. (2019). Analisis Hasil Tangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) Sebagai Target Utama dan Komposisi By-Catch Alat Tangkap Gillnet di Perairan Pantai Purirano, Sulawesi Tenggara. Jurnal Biologi Tropis, 19(2): 205-213. https://doi.org/10.29303/jbt.v19i2.1217

Martin, J. W., & Davis, G.E. (2001). An Updated Classification of the Recent Crustacea. Science Series. Natural History Museum of Los Angeles County. No. 39. ISBN: 1-891276-27-1

Nanlohy, A. C. (2013). Evaluation of Pelagic Fishing Tools that are Environmentally Friendly in Maluku Waters by Using the CCRF (Code of Conduct for Responsible Fisheries) Principle. Jurnal Ilmu Hewani Tropika, 2(1): 1-11.

Prasetyo, G. D., Fitri, A. D. P., & Yulianto, T. (2014). Analisis Daerah Penangkapan Rajungan (Portunus pelagicus) Berdasarkan Perbedaan Kedalaman Perairan dengan Jaring Arad (Mini Trawl) di Perairan Demak. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and Technology, 3(3): 257-266.

Pregiwati, L. A. (2017). Great Potential, KKP Encourages Sustainable Swimming Management in Demak Regency.(https://kkp.go.id/artikel/12440-berpotensi-besar-kkp-dorong-pengelolaan-rajungan-berkelanjutan-di kabupaten-demak) accessed on 3 April 2020

Radarwati, S. (2010). Alokasi Optimum dan Wilayah Pengembangan Berbasis Alat Tangkap Potensial Teluk Jakarta. Marine Fisheries 1(2): 189-198.https://doi.org/10.29244/jmf.1.2.77-86

Raditya, T. M. A., Tarno., & Wuryandari, T. (2013). Penentuan Tren Arah Pergerakan Harga Saham Dengan Menggunakan Moving Average Convergence Divergence (Studi Kasus Harga Saham Pada 6 Anggota Lq 45). Jurnal Gaussian, 2(3): 249-258

Rochet, M. J., Collie, J. S., Jennings, S., & Hall, S. J. (2011). Does selective fishing conserve community biodiversity? Predictions from a length-based multispecies model. Canadian Journal of Fisheries and Aquatic Sciences. 68(3): 469-486. https://doi.org/10.1139/F10-159

Santoso, D., Raksun, A.K., & Japa, L. (2016). Karakteristik Bioekologi Rajungan (Portunus Pelagicus) di Perairan Dusun Ujung Lombok Timur. J. Biol. Trop. https://doi.org/10.29303/jbt.v16i2.312

Saptaji, T. (2005). Hasil Tangkapan Utama dan Sampingan Unit Penangkapan Payang yang Beroperasi di Pelabuhan Sukabumi. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor

Subehi, S., Boesono, H., & Ayunita, D. (2017). Analisis Alat Penangkap Ikan Ramah Lingkungan Berbasis Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) di TPI Kedung Malang Jepara. Universitas Diponegoro: Semarang

Sunarto. (2012). Karakteristik Bioekologi Rajungan (Portunus pelagiscus) di Perairan Laut Kabupaten Brebes. Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.13.1.2021.%25p


Creative Commons License
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-8226
e-ISSN 2502-6410

Find in a library with WorldCatCrossref logo
SHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj