PERIKANAN JARING ARAD DAN SEBARAN PANJANG UDANG KELONG (Fenneropenaeus indicus H. Milne Edward, 1837) HASIL TANGKAPAN JARING ARAD DI PERAIRAN MEULABOH

Ap'idatul Hasanah, Helman Nur Yusuf, Hufiadi Hufiadi, Ali Suman

Abstract


Nelayan di Meulaboh dan pesisir Pantai Aceh Barat umumnya mengunakan jaring arad (mini trawl) untuk menangkap udang dan ikan demersal. Penelitian dilakukan dari bulan April sampai dengan November 2018 yang bertujuan untuk mengetahui aspek perikanan jaring arad di perairan Meulaboh dan sebaran panjang udang kelong hasil tangkapan jaring arad. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal jaring arad yang berbasis di Meulaboh terbuat dari kayu dan memiliki tonase 1-5 GT dengan mesin motor tempel. Jaring arad dioperasikan pada kedalaman perairan 5-40 m. Operasi penangkapan dilakukan sebanyak 6-10 dalam satu kali trip selama 1-2 hari. Hasil tangkapan yang diperoleh sebanyak 25 jenis, terdiri dari 3 jenis udang, 2 jenis krustasea dan 20 jenis ikan yang didominasi oleh udang kelong sebesar 13%, diikuti oleh udang dogol, rajungan, kepiting dan pepetek masing-masing 9%. Nilai kelimpahan tertinggi pada Desember sebesar 17.214 kg dan terendah pada Juli sebesar 2.824,9 kg dengan nilai rata-rata sebesar 6.089,8 kg per bulan. Upaya penangkapan tertinggi pada September sebanyak 440 trip dan terendah pada April sebanyak 150 trip. Nilai CPUE tertinggi sebesar 37,3 kg/trip terjadi pada Desember, sedangkan terendah sebesar 14,95 kg/trip pada November. Kelimpahan udang kelong tertinggi sebesar 4,84 kg/trip pada Desember, sedangkan terendah 3,02 kg/trip pada September. Daerah penangkapan jaring arad terletak di perairan Meulaboh dan diduga puncak musim penangkapan terjadi pada April dan Oktober. Sebaran panjang udang kelong yang tertangkap jaring arad berkisar 20-60 mmCL dengan panjang pertama kali tertangkap (Lc) 35,12 mm dan panjang pertama kali matang gonad (Lm) 33,90 mm.

Fishermen in Meulaboh and Coast of West Aceh generally use mini trawl to catch shrimp and demersal fish. Research conducted from April to November 2018 which aims to determine the aspect of mini trawl in Meulaboh waters and length distribution of kelong shrimp caught by mini trawl. The results showed that the mini trawl based in Meulaboh were made of wood and had a tonnage of 1-5 GT with an outboard motor. Mini trwals are operated at 5 - 40 m. The fishing operation is carried out 6-10 times in one trip for 1-2 days. The catch obtained 25 species consist of 3 species of shrimps, 2 species of crustaceans and 20 species of fish which were dominated by kelong shrimps 13%, followed by dogol shrimps, swimming crabs, crabs, and splendid ponyfishes each 9%. The highest abundance value was 17,214 kg in Descember and the lowest was 2,824.9 kg in July with an average value of 6,089.8 kg per month. The highest fishing effort was in September with 440 trips and the lowest in April with 150 trips. The highest CPUE value was 37.3 kg/trip in December, while the lowest was 14.95 kg/trip in November. The highest abundance of kelong shrimps was 4.84 kg/trip in December, while the lowest was 3.02 kg/trip in September. Fishing ground of mini trawl in Meulaboh waters with peak season for fishing operation in April and October. The length distribution of kelong shrimp caught by mini trawl ranged from 20 to 60 cmCL with the length at first capture (Lc) was 35.12 mmCL and lengt at first maturity (Lm) was 33.90 mmCL.


Keywords


Jaring arad; Fenneropenaeus indicus; kelimpahan; Meulaboh

Full Text:

PDF

References


Badrudin & Widodo, J. (1974). Survei udang di Pantai Barat Sumatera. Laporan Penelitian Perikanan Laut. Lembaga Penelitian Perikanan Laut. Jakarta. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.15.2.2009.133-140

Badrudin, & Sumiono, B. (2002). Indeks kelimpahan stok dan proporsi udang dalam komunitas sumber daya demersal di perairan Kepulauan Aru, Laut Arafura. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 8(1), 95-102. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.8.1.2002.95-102

Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan. (2007). Klasifikasi alat penangkapan ikan Indonesia. Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan Semarang. Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Departemen Kelautan dan Perikanan.

Balai Penelitian Perikanan Laut. (2014). Potensi Dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Repplubik Indonesia (WPP RI). Balai Penelitian Perikanan Laut. Pusat Riset Perikanan. Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 189 hal

Balai Riset Perikanan Laut. (2018). Penelitian karakteristik biologi perikanan, habitat sumberdaya dan potensi produksi sumber daya ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 572. Laporan Akhir 2018. Balai Riset Perikanan Laut. Pusat Riset Perikanan. Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Chan, T. Y. (1998). Shrimps and prawns. Dalam Carpenter, K.E. & V.H. Niem (eds). FAO species identification guide for fishery purposes. The living marine resources of the Western Central Pacific (p. 851-971). Vol. 2. Cephalopods, crustaceans, holothurians and sharks. FAO. Rome.

Ernawati, T., & Sumiono, B. (2010). Hasil tangkapan dan laju tangkap jaring arad (mini bottom trawl) yang berbasis di TPI Asemdoyong Pemalang. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 16(4), 267-274. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.16.4.2010.267-274

FAO. (2008). Cultured aquatic species information programe-Penaeus indicus (H. Milne Edwards, 1837). Fisheries and aquacultured e-Bulletin. Topics Fact Sheet. In: FAO Fisheries and Aquaculture Departemen [online]. Rome. http://www.fao.org/fshery/ cultured/penaeus_indicus/en (2 Maret 2017).

Gerami, M. H., Ghorbani, R. S., Paighmabari, Y., & Momeni, M. (2013). Reproductive season, maturation size (Lm50) and sex ratio of Metapenaeus affinis (Decapoda: Penaeidae) in hormozgan shrimp fishing grounds, south of Iran. International Journal of Aquatic Biology, 1(2), 48-54. DOI: https://doi.org/10.22034/ijab.v1i2.25

Hargiyatno, I. T., Sumiono, B., & Suharyanto. (2013). Laju tangkap, kepadatan stok dan beberapa aspek biologi udang jerbung (Penaeus merguiensis) di perairan Dolak, Laut Arafura. BAWAL, 5(2), 123-129. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.5.2.2013.123-129

Harjiyanto, L., Dian, A., & Asriyanto. (2013). Analisis hasil tangkapan alat tangkap arad (genuine small bottom trawl) dan modifikasi arad (modified small bottom trawl) di perairan Tanjungsari Pemalang, Jawa Tengah. Prosiding Seminar Nasional Ke-III. Universitas Diponegoro. Semarang. 14-21. http://eprints.undip.ac.id/66048/1/Semnaskan_III_A3.pdf

Hutabarat, S. (2000). Produktifitas perairan dan plankton. Universitas Diponegoro Semarang.

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1980 tentang Penghapusan Jaring Trawl.

King, M.G. (2008). Fisheries biology, assessment and management (p. 382). 2nd edition. Blackwell Publishing. DOI 10.1007/s10499-007-9148-4

Kusrini, E. (2011). Menggali sumberdaya genetik udang jerbung (Fenneropenaeus Merguiensis De Man) sebagai kandidat udang budidaya di Indonesia. Media Akuakultur, 6(1), 49-53. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/ma.6.1.2011.49-53

Matthews, G. A. (1982). Relative abundance and size distributions of commercially important shrimp during the 1981 Texas closure. Marine Fisheries Review 44(9-10), 5-15. https://books.google.co.id/books?hl=en&lr=&id=KopOBjUUJN4C&oi=fnd&pg=RA9-PA5&dq=

Naamin, N. (1992). Perkembangan perikanan udang di Indonesia. Prosiding Seminar II Perikanan Udang. Jakarta.

Ogbonna, J. C. (2001). Reducing the impact of tropical shrimp trawling fisheries on the living marine resources through the adoption of environmentally friendly techniques and practices in Nigeria. In: Fishery Technology Service. Tropical shrimp fisheries and their impact on living resources. Shrimp fisheries in Asia: Bangladesh, Indonesia and the Philippines; in the Near East: Bahrain and Iran; in Africa: Cameroon, Nigeria and the United Republic of Tanzania; in Latin America: Colombia, Costa Rica, Cuba, Trinidad and Tobago, and Venezuela. FAO. Rome.

Olin, M., Tiainen, J., Rask, M., Vinni, M., Nyberg, K., & Lehtonen, H. (2017). Effects of nonselective and size-selective fishing on perch populations in a small lake. Boreal Environment Research, 22:137-155. http://www.borenv.net/BER/pdfs/ber22/ber22-137-155.pdf

Pane, A. R. P. (2016). Aspek biologi udang kelong pinggir (Penaeus indicus H. Milne Edwards) di perairan Kota Langsa, NAD. Seminar Nasional Perikanan dan Kelautan ke-5 dan Expo “Pengelolaan Sumberdaya Perairan Berkelanjutan Menuju Masa Depan Bangsa Indonesia yang Sejahtera”. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau dengan Direktorat Konservasi dan Kenanekaragam Hayati Laut, Direktorat Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Riau. https://www.google.com/search?client=firefoxbd&q=Pane%2C+A.+R.+P.+%282016%29.+Aspek+biologi+udang+kelong+pinggir+%28Penaeus+indicus+H.+Milne+Edwards%29+di+perairan+Kota+Langsa%2C+NAD

Pane, A. R. P., & Widyastuti, H. (2017) Beberapa aspek biologi udang kelong (Penaeus Merguiensis dan Penaues Indicus) di perairan Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam. Prosiding Simposium Nasional Krustasea. Jakarta. 117-124. https://www.google.com/search?client=firefoxbd&q=Pane%2C+A.+R.+P.%2C+%26+Widyastuti%2C+H.+(2017)

Pramonowibowo. (2003). Kepadatan udang Penaeid di perairan Semarang dan sekitarnya (p. 60). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. https://www.google.com/search?client=firefoxbd&q=Pramonowibowo.+%282003%29.+Kepadatan+udang+Penaeid+di+perairan+Semarang+dan+sekitarnya+%28p.+60%29.+Tesis.+Universitas+Diponegoro.+Semarang.

Pillai, S.L., & Thirumilu, P. (2013). Fishery and stock assessment of Metapenaeus dobsoni (Miers, 1878) off Chennai. Indian Journal of Geo-Marine Sciences, 42(4), 448-452.https://www.semanticscholar.org/paper/Fishery-and-stock-assessment-of-Metapenaeus-dobsoni-Pillai-Thirumilu/a871e029326e39689b5e579f229eed7bf0a52b35

Prisantoso, B. I., Sadiyah, L., & Susanto, K. (2010). Beberapa faktor produksi yang berpengaruh terhadap hasil tangkapan jaring arad di Pantai Utara Jawa yang berbasis di Pekalongan. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 16(2), 93-105. DOI: 10.24319/jtpk.5.23-31

Salim, A., & Suwardi. (2007). Unit penangkapan jaring arad. Buletin Teknik Litkayasa Sumber Daya dan Penangkapan, 5(2), 61-64. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/btl.5.2.2007.61-64

Saputra, S.W. (2008). Dinamika populasi udang dogol (Penaeus indicus H. milne. edwards 1837) di Laguna Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah. Journal Perikanan (Journal of Sciences), X (2), 213-222. DOI: https://doi.org/10.22146/jfs.8895

Saputra, S.W., Djuwito., & Rutiyaningsih, A. (2013). Beberapa aspek biologi udang jerbung (Penaeus merguiensis) di perairan Pantai Cilacap Jawa. Journal of Management of Aquatic Resources, 2(3), 47-55. DOI: https://doi.org/10.14710/marj.v2i3.4181

Sparre, P., & Venema, S. C. (1999). Introduksi pengkajian stok ikan tropis. Terjemahan dari Introduction to tropical fish stock assessment (p. 483). Penerjemah: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan. http://perpustakaan.kkp.go.id/union/index.php?p=show_detail&id=1091

Spiegel, M. R. (1961). Theory and problems of statistics (p. 359). Schaum Publ. Co., New York. https://doi.org/10.1017/S0770451800102581

Subani, W., & Barus, H. R. (1989). Alat penangkap ikan dan udang laut di Indonesia. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. Edisi Khusus No. 50 (p. 248). Balai Penelitian Perikanan Laut. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. Jakarta.

Suhariyanto & Purnomo, A. (2005). Petunjuk teknis identifikasi sarana perikanan tangkap pukat tarik (trawl) (p. 20). Balai Besar Pengembangan Penangkapan Ikan. Semarang.

Suman, A., Prisantoso, B. I., & Bintoro, G. (2007). Population dynamics of endea vour shrimp (Metapenaeus elegans) in the waters of south coast of Java. Indonesia Fisheries Resources Journal, 13(1), 49-54.

Susetiono, & Setyono, D. (1990). Beberapa informasi biologi udang putih (Penaeus merguiensis de Man) di perairan Kufar Seram Timur (p. 7). Balai Penelitian Pengembangan Sumberdaya Laut, Ambon.

Sumiono, B., Sudjianto, Y., Soselisa, & Murtoyo, T. S. (2002). Laju tangkap dan komposisi jenis ikan demersal dan udang yang tertangkap trawl pada musim timur di perairan utara Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 8(4), 15-21.

Tritadanu., & Ernawati, T. (2016). Kajian biologi udang jerbung (Penaeus merguiensis de Man, 1888) di perairan utara Jawa Tengah. BAWAL, 8(2), 109-116.

Tirtadanu, Surapto, & Suman, A. (2017). Sebaran frekuensi panjang, hubungan panjang-berat, tingkat kematangan gonad dan rata-rata ukuran pertama kali matang gonad udang putih (Penaeus merguiensis) di perairan Kota Baru, Kalimantan Selatan. BAWAL, 9(3), 145-152.

Tirtadanu, & Panggabean, A. S. (2018). Catch rate and population parameters of banana prawn Penaeus merguiensis in Kaimana waters, West Papua, Indonesia. AACL Bioflux, 11(4), 1378-1387.

Teikwa, E. D., & Mgaya, Y. D. (2003). Abundance and reproductive biology of the penaeid prawns of Bagamoyo Coastal waters, Tanzania. Western Indian Ocean. Journal of Marine Science, 2(2), 117-126.

Wagiyo, K., Damora, A., & Pane, A. R. R. P. (2018). Aspek Biologi, Dinamika Populasi Dan Kepadatan Stok Udang Jerbung (Penaeus Merguiensis De Man, 1888) Di Habitat Asuhan Estuaria Segara Anakan, Cilacap. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 24(2), 127-136. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.24.2.2018.127-136

Wedjatmiko. (2009). Hasil tangkapan dan aspek biologi udang kelong (Penaeus sp.) di Perairan Barat Aceh. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 15(2), 133-140. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.15.2.2009.133-140

Widodo. (1977). Potensi udang di perairan Meulaboh atau Aceh. Seminar II Perikanan Udang. Jakarta. Maret 1977. Prosiding Seminar II Perikanan Udang. Lembaga Penelitian Perikanan Laut. Jakarta.

Widodo, A. A., & Mahiswara. (2008). Keragaan TEDs type super shooter pada trawl udang yang beroperasi di Laut Arafura. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 14(1), 133-145. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.14.1.2008.133-145

Wilson, S. K., Fisher, R., Pratchett, M. S., Graham, N. A. J., Dulvy, N. K., Turner, R. A., Cakacaka, A., & Polunin, N. V. C. (2010). Habitat degradation and fishing effects on the size structure of coral reef fish communities. Ecological Applications, 20(2), 442-451.https://www.jstor.org/stable/27797819

Yusuf, H. N., Suman, A., & Hidayat, T. (2017). Beberapa parameter populasi udang kelong (Penaeus Indicus H. Milne Edward,1837) di perairan Meulaboh. Prosiding Simposium Nasional Krustasea 2017. 1-13.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.12.2.2020.69-80


Creative Commons License
Bawal Widya Riset Perikanan Tangkap is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1907-8226
e-ISSN 2502-6410

Find in a library with WorldCatCrossref logo
SHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj