TEKNIK PENGGUNAAN ALAT TANGKAP TAJUR (Hook and lines) DI RAWA BANJIRAN SUNGAI MUSI, SUMATERA SELATAN

Ahmad Sayani Sayani

Abstract


Sungai Musi merupakan Sungai terpanjang di
Sumatera Selatan, memiliki 9 buah anak sungai.
(Menon dalam Gaffar, 1997). Kegiatan penangkapan
ikan di perairan rawa banjiran di lakukan sepanjang
tahun. Ada beberapa jenis alat tangkap yang
digunakan, antara lain tajur (hook and lines), karena
harga murah dan mudah didapatkan (Gambar 1).
Kegiatan penangkapan berlaku sepanjang tahun,
puncak musim berlangsung pada musim kemarau
(bulan Maret sampai dengan September). Alat tangkap
tajur dengan umpan anak katak atau cacing atau
anakan ikan hanya digunakan untuk menangkap ikan
gabus. Ikan gabus (Channa striata Bloch) adalah salahsatu jenis ikan bernilai ekonomis yang digemari oleh masyarakat karena mempunyai tekstur daging yang putih dan tebal serta cita rasa yang khas. Dengan tekstur daging yang tebal dan putih serta tidak mempunyai duri selip ikan gabus merupakan jenis
ikan yang paling banyak digunakan untuk produk olahan seperti kerupuk, pempek, dan berbagai makanan lain. Kondisi ini menyebabkan masyarakat
nelayan menjadi tertarik untuk menangkap ikan gabus dengan menggunakan alat tangkap tersebut. Menurut anonim (2002), ikan gabus dewasa makanan
utamanya adalah udang, serangga, katak, cacing, dan ikan.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/btl.5.2.2007.45-48

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Creative Commons License
Buletin Teknik Litkayasa Sumber Daya dan Penangkapan is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
E-ISSN: 2541-2450