ISOLASI DNA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DENGAN MEMBANDINGKAN METODE FENOL KLOROFORM DENGAN METODE WATTIER

Mujayana Mujayana, Rifka Pasande

Abstract


Isolasi DNA merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam rekayasa genetika sebelum melangkah ke proses selanjutnya. Prinsip dasar isolasi DNA dari jaringan adalah memecah dan mengekstraksi jaringan tersebut sehingga akan terbentuk ekstrak dari sel-sel jaringan, deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic acid (RNA). Kemudian ekstrak sel dipurifikasi sehingga dihasilkan pelet sel yang mengandung DNA total. Isolasi DNA rumput laut Kappaphycus alvarezii dilakukan dengan menggunakan metode fenol kloroform dan metode Wattier. Tujuannya adalah membandingkan kedua metode dalam mendapatkan hasil isolasi dengan tingkat kemurnian yang tinggi dan efisien dalam penggunaan bahan dan waktu. Metode Wattier lebih efisen digunakan baik dari segi waktu maupun dari segi bahan jika dibandingkan dengan menggunakan metode fenol kloroform. Hasil isolasi memperlihatkan pita genom DNA yang lebih bersih. Pengukuran kemurnian DNA dilakukan dengan menggunakan genequant, diperoleh tingkat kemurnian rata-rata DNA 1,81 untuk metode modifikasi dan 1,83 untuk metode fenol kloroform.
KATA KUNCI: isolasi DNA, K. alvarezii, fenol kloroform, Watt


Keywords


isolasi DNA, K. alvarezii, fenol kloroform, Wattier

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/blta.11.1.2013.1-5


Creative Commons License
Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
P-ISSN: 1412-9574
E-ISSN: 2541-2442

google scholar