TEKNIK RESIRKULASI AIR PADA BUDIDAYA UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei ) POLA SEDERHANA

Dwi Joko Sulistiyono, Puspito Dwi Cipto Leksono

Abstract


Kegiatan usaha budidaya udang vaname pola teknologi sederhana telah dilakukan di kawasan tambak pembudidaya di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Kawasan tambak dengan luas sekitar 8 ha, terdiri atas petak keliling dan 1 petak sebagai biofilter atau barier dan 8 petak pembesaran udang dengan luasan setiap petak antara 3,4-1,6 ha. Desain dan tata letak tambak menerapkan konsep biosecurity yaitu petak pembesaran udang dikelilingi oleh petak/saluran. Pengolahan tanah dasar pengeringan dan pengangkatan lumpur organik yang secara visual berwarna hitam dan berbau busuk. Pengelolaan air menggunakan sistem tandon/biofilter dan resirkulasi. Penebaran benur vaname dengan kepadatan 8-11 ekor/m2. Pengamatan kualitas air selama pemeliharaan meliputi: oksigen terlarut, pH, salinitas, suhu, dan alkalinitas. Kedalaman air adalah 70-90 cm, pengelolaan air dengan mengendalikan pertumbuhan makroalga (ganggang) yang pesat. Tindakan untuk mengatasi permasalah kelarutan oksigen adalah pengaturan populasi makroalga dan sirkulasi air. Pengendalian infeksi patogen dilakukan dengan penebaran multispesies ikan pada petak biofilter/tandon yang mengelilingi tambak pembesaran udang. Hasil dari kegiatan ini adalah udang vaname yang berkisar 220-942 kg/ha (rata-rata 566 kg/ha/MT) dan ikan bandeng 67-228 kg/ha (rata-rata 130 kg/ha/MT). Hasil pengamatan kualitas air selama pemeliharaan, salinitas, suhu, pH, alkalinitas masih menunjukkan kisaran nilai yang bisa digunakan untuk budidaya udang, walaupun kadar oksigen sangat bervariasi dan bisa mencapai hanya 1 mg/L.

 


Keywords


pembesaran, vaname, resirkulasi air

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/blta.11.1.2013.41-46


Creative Commons License
Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
P-ISSN: 1412-9574
E-ISSN: 2541-2442

google scholar