TEKNIK MENCAMPUR LARUTAN FIKSASI UNTUK HISTOLOGI

Mujimin Mujimin, Sri Suratmi

Abstract


Fiksasi merupakan salah satu bagian dalam metode histologi. Fiksasi adalah pemberian perlakuan tertentu terhadap elemen-elemen jaringan, terutama inti sel atau nukleusnya, sehingga dapat diawetkan dalam kondisi yang sedikit banyak mendekati keadaan aslinya. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui teknik mencampur larutan fiksasi yang digunakan untuk mengawetkan organ/jaringan ikan. Larutan fiksasi yang digunakan terdiri atas formalin 10% dalam air laut, buffer formalin, larutan bouins, formalin 5%. Sedangkan bahan yang dipakai adalah formalin 37%-40% sebagai bahan utama dalam membuat larutan fiksasi, air laut, aquadest, natrium difosfat (NaH2PO4), natrium fosfat (NaH2PO4), picric acid, glacial acetic acid. Larutan dibuat dengan mencampur bahan-bahan tadi sesuai dengan larutan yang diinginkan. Dari hasil perlakuan fiksasi menunjukkan bahwa formalin 10% lebih baik untuk fiksasi gonad dan untuk dibawa sampling ke daerah karena lautan tersebut dapat dibuat di lokasi pengambilan sampel. Larutan bouins baik untuk fiksasi larva dan semua organ dikarenakan dalam melakukan pemblokan dan pemotongan sampel yang difiksasi dengan larutan bouins berwarna kuning dan lautan ini juga mengandung bahan asam sebagai bahan pelunak (dekalsifikasi) jaringan keras. Larutan buffer formalin baik digunakan untuk semua organ/jaringan. Sedangkan larutan formalin 5% baik digunakan untuk larva umur 1-10 hari, akan tetapi kurang baik digunakan untuk organ/jaringan dengan tujuan melihat perubahan histopatologisnya.


Keywords


histologi, larutan fiksasi, teknik

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/blta.11.2.2013.137-140


Creative Commons License
Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
P-ISSN: 1412-9574
E-ISSN: 2541-2442

google scholar