MANAJEMEN PEMELIHARAAN LARVA IKAN BUBARA (Caranx sexfasciatus)

La Darto, Atiek Pietoyo, Narulitta Ely

Abstract


Keberhasilan pemeliharaan larva ikan bubara (giant travelly), sebagai salah satu ikan dari family Carangidae, memberikan prospek masa depan yang cerah. Dengan keberhasilan ini, masyarakat akan disuguhkan alternatif pilihan pemeliharaan sebagai usaha di bidang budidaya. Di masyarakat, ikan ini memiliki tempat tersendiri bagi para penggemar makanan ikan. Balai Budidaya Laut, Ambon, sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis di bidang budidaya, telah berhasil melakukan pemeliharan larva ikan jenis ini.
Telur yang telah dipanen, kemudian ditetaskan di dalam bak pemeliharaan, kapasitas 4 m3, sebanyak 10.000 butir/m3. Telur menetas sekitar 20-24 jam setelah pemijahan.
Umur larva D-3-D-30, diberi plankton jenis Chlorella, dengan kepadatan berkisar antara 1-5 x 105 sel/mL. D-3-D-35 larva diberi pakan hidup awal, rotifer dari jenis Brachionus dengan kepadatan berkisar antara 5-8 ind./mL. Nauplii Artemia diberikan pada umur larva D-15. Dan mulai dilakukan pembelajaran pakan buatan pada umur D-13. Untuk menjaga kualitas air media, penyiponan dilakukan pada umur D-15 setiap 3-4 hari sekali. Penggantian air dilakukan sebanyak 10% dimulai pada umur D-15 secara bertahap sampai sekitar 100% pada umur larva D-35. Pengisian air dilakukan secara hati-hati,
disesuaikan dengan kondisi larva. Larva pada umumnya tidak memiliki sifat kanibalisme selama dilakukan pemeliharaan. Panen dilakukan pada umur larva D-45, yang selanjutnya dipelihara di bak pendederan dengan kapasitas bak 2 m3. Dari hasil pelaksanaan, larva yang dipelihara baru mencapai sintasan (SR) sekitar 2,5%.


Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/blta.11.1.2013.19-22


Creative Commons License
Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
P-ISSN: 1412-9574
E-ISSN: 2541-2442

google scholar