PENGARUH KEMATANGAN GONAD INDUK JANTAN YANG BERBEDA PADA PEMIJAHAN BUATAN IKAN LELE (Clarias gariepinus)
Abstract
Keberhasilan proses pemijahan ikan lele ditentukan oleh ketepatan pemilihan induk-induk matang gonad yang siap dipijahkan. Pemilihan induk betina ikan lele matang gonad relatif mudah dilakukan, karena tingkat kematangan telurnya dapat dipastikan melalui pengamatan sampel telur yang diambil dari ovarium, sedangkan kematangan gonad induk jantan sulit dipastikan, karena tidak dapat dilakukannya pengambilan sampel cairan sperma untuk diamati tingkat kematangannya. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan induk-induk jantan ikan lele yang telah matang gonad dan belum sepenuhnya matang gonad (matang gonad sebagian) terhadap keberhasilan proses pemijahan buatan, melalui penghitungan derajat fertilisasi, derajat penetasan, dan sintasan larva. Sampel telur hasil pengurutan dari induk-induk betina ikan lele yang telah terovulasi secara sempurna difertilisasi dengan cairan sperma dari hasil pembedahan induk-induk jantan ikan lele yang telah matang gonad dan belum sepenuhnya matang gonad. Hasil uji coba ini menunjukkan bahwa cairan sperma dari testis induk jantan ikan lele yang belum sepenuhnya matang gonad dapat digunakan dalam proses pemijahan buatan dengan hasil derajat fertilisasi (berkisar 95,85-96,90%), derajat penetasan (berkisar 91,85-96,76%), dan sintasan larva (berkisar 58,88-85,80%) yang relatif tidak berbeda dari testis-testis yang telah matang gonad (berturut-turut berkisar 96,01-96,86%; 91,85-95,85%; dan 69,95-84,98%).
Keywords
ikan lele (Clarias gariepinus); induk jantan; matang gonad; matang gonad sebagian; pemijahan buatan
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/blta.16.2.2018.83-86
Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
P-ISSN: 1412-9574
E-ISSN: 2541-2442