PERUBAHAN NUTRISI DEDAK HALUS DENGAN LAMA PENGUKUSAN BERBEDA SEBAGAI BAHAN PAKAN IKAN BARONANG (Siganus guttatus)

Abstract

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kandungan nutrisi yang meliputi kadar air, abu, lemak, protein, dan serat kasar pada dedak halus melalui lama pengukusan untuk dijadikan bahan baku pakan ikan. Dedak padi merupakan hasil ikutan penggilingan padi yang berasal dari lapisan luar beras pecah kulit dalam proses penyosohan beras. Proses pengolahan gabah menjadi beras akan menghasilkan dedak padi ± sebanyak 10%, pecahan-pecahan beras atau menir ± 17%, tepung beras ± 3%, sekam ± 20%, dan berasnya sendiri ± 50%. Kegiatan ini dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Teknologi pakan pada Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan (BRPBAP3), Maros. Adapun tahap-tahap kegiatan ini adalah penyediaan bahan, proses analisis proksimat meliputi penentuan kadar air, abu, lemak, protein, dan serat kasar. Perlakuan pengukusan dengan waktu 0, 10, 20, dan 30 menit. Dari kegiatan ini didapatkan bahwa semakin lama pengukusan semakin tinggi kadar airnya. Kadar air yang diperoleh pada awal, 10, 20, dan 30 menit pengukusan diperoleh masing-masing 9,40%; 9,79%; 13,55%; dan 15,85%. Kadar abu pada awal pengukusan, 10, 20, dan 30 menit pengukusan hasil yang diperoleh tidak terlalu jauh berbeda. Kadar lemak pada awal diperoleh yaitu 24,23%; 10 menit pengukusan yaitu 21,90%; pada 20 menit pengukusan yaitu 20,89% dan pada 30 menit pengukusan diperoleh 20,82%. Kadar protein pada awal diperoleh 15,10%; 10 menit pengukusan yaitu 14,84%; 20 menit dan 30 menit pengukusan yaitu 14,94% dan 14,99%. Kadar serat kasar pada awal diperoleh 10,75%; 10 menit yaitu 9,79 dan 20 menit pengukusan yaitu 9,05%; 30 menit yaitu 9,52%.