APLIKASI VAKSIN BAKTERI POLIVALEN PADA IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus) DI KARAMBA JARING APUNG

Abstract

Budidaya ikan secara intensif dapat menimbulkan masalah kematian ikan yang disebabkan oleh berbagai penyakit infeksi, antara lain vibriosis. Di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Gondol, Bali telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efektivitas vaksin bakteri polivalen terhadap kelangsungan hidup dan pertumbuhan benih ikan kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus) di karamba jaring apung (KJA). Vaksin bakteri polivalen dibuat dari tiga bakteri patogen yang telah di-sekuensing dan diidentifikasi sebagai Vibrio harveyi, Vibrio alginolyticus, dan Photobacterium leiognathi dengan perbandingan 1:1:1 dan kepadatan 1010 cfu/mL. Vaksinasi awal dilakukan di hatchery pada benih ikan kerapu macan dengan panjang total ± 6 cm dan bobot ± 7 g. Perendaman selama satu jam dengan konsentrasi 1 mL vaksin/L air laut. Setelah satu minggu dilakukan booster. Sebagai kontrol adalah ikan yang direndam dalam air laut tanpa vaksin. Vaksinasi ulang diberikan setelah ikan ditebar di KJA 60 hari dan 120 hari pasca-vaksinasi awal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vaksin bakteri polivalen efektif untuk meningkatkan sintasan ikan kerapu macan di KJA. Kelangsungan hidup ikan kerapu macan pada perlakuan vaksinasi lebih tinggi sebesar 77,11% dibanding kontrol yang hanya 45,56% dengan nilai RPS 57,95%.