UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT BAKTERIAL PADA PEMELIHARAAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) STADIA ZOEA SAMPAI MEGALOPA

Aswar Aswar, Suciati Usman

Abstract


Beberapa cara penanggulangan penyakit bakterial pada pembenihan rajungan Portunus pelagicus antara lain adalah secara kimia, biologis, dan fisika. Penggunaan antibiotik ini dapat dilakukan pada stadium larva maupun dewasa. Penerapan probiotik dalam usaha budidaya terbukti dapat meningkatkan resistensi biota yang dibudidayakan terhadap infeksi. Teknik secara fisika merupakan cara lain dengan pengaturan kondisi lingkungan pemeliharaan krustasea, di antaranya meliputi pola penyaringan secara terus-menerus atau resirkulasi, sistem pindah bak pemeliharaan dan pengaturan suhu, salinitas maupun pH, serta teknis pemberian pakan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan jenis bahan pengendalian penyakit bakterial dengan menggunakan antibiotik, probiotik dan sistem pindah bak dalam meningkatkan sintasan larva rajungan P. pelagicus yang dibenihkan secara massal. Wadah pemeliharaan berupa bak beton berukuran 1,5 m x 1,5 m x 1,2 m dengan tinggi air 0,7 m. Rancangan percobaan yang digunakan dalam kegiatan terdiri atas tiga percobaan, yaitu: A) pengendalian secara kimia dengan pemberian antibiotik jenis oxytetracylin dengan dosis 2-4 m/L dan setiap perpindahan stadia tiap tiga hari; B) pengendalian secara biologi dengan pemberian probiotik jenis Bacillus sp. dengan dosis 1 x 104 dan dipertahankan setiap tiga hari; dan C) pengendalian secara fisik dengan sistem pindah bak pemeliharaan, mulai stadia zoea-2 umur empat hari dan selanjutnya dipindahkan tiap tiga hari. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sintasan megalopa dengan penggunakan probiotik jenis Bacillus sp. dan antibiotik jenis oxytetracylin diperoleh nilai sintasan masing-masing 45,29 ± 2,22% dan 41,47 ± 1,95%; serta pengendalian secara fisik dengan sistem pindah bak diperoleh sintasan 23,25 ± 1,92%. Selanjutnya penggunaan probiotik jenis Bacillus sp. dapat mempercepat perubahan stadia ke megalopa sampai hari ke-10 pemeliharaan lebih cepat satu dan dua hari jika dibandingkan menggunakan antibiotik jenis oxytetracylin dan sistem pindah bak masing-masing perubahan stadia ke megalopa sampai hari ke-11 dan 12 pemeliharaan dan ada keterlambatan perubahan stadia.


Keywords


megalopa; rajungan; antibiotik; probiotik; pindah bak

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/blta.17.1.2019.77-82


Creative Commons License
Buletin Teknik Litkayasa Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
P-ISSN: 1412-9574
E-ISSN: 2541-2442

google scholar