TEKNIK BUDIDAYA RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DENGAN METODE VERTIKULTUR

Abstract

Semakin meningkatnya jumlah permintaan rumput laut sebagai bahan baku kegiatan industri, diperlukan suatu kegiatan pengembangan untuk meningkatkan produksi rumput laut. Pengembangan teknologi budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii menggunakan metode vertikultur dapat meningkatkan jumlah produksi rumput laut karena selain memanfaatkan permukaan perairan juga memanfaatkan kolom perairan sebagai lahan budidaya. Budidaya rumput laut dengan metode vertikultur sebelumnya pernah diuji coba di beberapa daerah menggunakan jarak tanam antar rumpun yang berbeda. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tahapan budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii menggunakan metode vertikultur dengan perlakuan jarak tanam antar rumpun. Tahapan budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan metode vertikultur meliputi pemilihan lokasi, pembuatan konstruksi budidaya rumput laut, pembuatan jaring vertikultur, penanaman bibit rumput laut, pemeliharaan bibit rumput laut, pengukuran kualitas air, panen dan pascapanen. Konstruksi yang digunakan untuk budidaya rumput laut metode vertikultur berbentuk rakit berukuran 10 m x 10 m. Media pengikat rumput laut menggunakan jaring vertikultur berukuran 5 m x 2 m. Bobot awal bibit yaitu 50 g yang diikat dengan perlakuan jarak tanam antar rumpun 15 cm, 25 cm, dan 35 cm. Masing-masing perlakuan dilakukan tiga kali ulangan. Pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii jarak tanam antar rumpun 25 cm memiliki laju pertumbuhan harian lebih tinggi yaitu 2,13% per hari. Satu konstruksi budidaya vertikultur memuat 36 jaring vertikultur dengan jarak tanam 25 cm antar rumpun, maka jumlah keseluruhan tali cincin untuk mengikat rumpun rumput laut yaitu 12.096 titik rumpun.