PENGGUNAAN SUMBER KARBON ORGANIK PADA BUDIDAYA UDANG VANAME ( Litopenaeus vannamei ) DENGAN TEKNOLOGI BIOFLOK
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi jenis sumber C-organik yang tepat dalam produksi bakteri heterotrof pada budidaya udang vaname (L. vannamei) dengan teknologi bioflok. Udang vaname ukuran PL-27 dipelihara dalam bak terkontrol berukuran 1 m x 1 m x 0,5 m yang dilengkapi dengan sistem aerasi yang memadai dan ditebar tokolan dengan kepadatan 250 ekor/m2. Udang ini diberi pakan komersial (pellet) dengan kadar protein 35%-40%. Perlakuan yang dicobakan adalah penambahan jenis sumber Corganik yang berbeda untuk pembentukan bioflok dalam media budidaya udang vaname yaitu (A) molase, (B) tepung tapioka, dan (C) kontrol (tanpa penambahan C-organik). Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL), masing-masing perlakuan dengan tiga ulangan. Variabel yang diamati meliputi laju pertumbuhan udang, efisiensi pakan, rasio konversi pakan, sintasan, dan produksi. Sedangkan variabel kualitas air yang diukur meliputi BOT, amoniak, nitrit, nitrat, fosfat, oksigen terlarut, suhu, pH, salinitas, TSS, dan total bakteri heterotrof. Hasil pengamatan dianalisis varian dan deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan penambahan sumber karbon pada media pemeliharaan udang vaname (tepung tapioka dan molase) memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan, namun berbeda nyata (P<0,05) terhadap sintasan, produksi, dan rasio konversi pakan udang vaname dibanding dengan perlakuan kontrol (tanpa penambahan sumber karbon). Tepung tapioka dan molase dapat digunakan sebagai sumber karbon pada budidaya udang dengan teknologi bioflok di tambak.
Keywords
bioflok; molase; tapioka; udang vaname
Full Text:
PDFRefbacks
- There are currently no refbacks.
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur by is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats