ANALYSIS DINAMIKA SPASIAL DAN TEMPORAL PENGGUNAAN LAHAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP SEDIMENTASI DI WILAYAH PESISIR DAS CITARUM
Abstract
Upaya mengelola wilayah pesisir akan efektif jika diikuti pengelolaan di Daerah Aliran Sungai (DAS) di atasnya, karena perubahan penggunaan lahan di DAS akan berdampak pada sedimentasi di wilayah pesisir. Pengelolaan wilayah pesisir secara efektif membutuhkan kajian keterkaitan penggunaan lahan di wilayah DAS terhadap sedimentasi di wilayah pesisir. Penelitian ini bertujuan menganalisis : (a) perubahan luas penggunaan lahan di DAS Citarum bagian hilir; (b) luas sedimentasi di sekitar muara Sungai Citarum; (c) hubungan antara perubahan luas penggunaan lahan dengan luas sedimentasi. Lokasi penelitian di DAS Citarum bagian hilir. Perhitungan luas penggunaan lahan dan luas sedimentasi menggunakan analisa citra satelit. Hasil perhitungan luas penggunaan lahan menunjukkan terjadi perubahan luas penggunaan lahan di DAS Citarum bagian hilir dari tahun 2000 - 2014 secara signifikan, yaitu : (1) terjadi peningkatan luas penggunaan lahan non-vegetasi; (2) terjadi penurunan luas lahan sawah; dan (3) terjadi penurunan luas lahan bervegetasi. Hasil perhitungan luas area sedimentasi di sekitar muara Sungai Citarum menunjukkan peningkatan luas sedimentasi tahun 2000 - 2014. Analisa keterkaitan antara luas sedimentasi dengan berbagai luas penggunaan lahan yaitu : (1) semakin luas lahan bervegetasi maka semakin kecil luas sedimentasi; (2) semakin luas lahan non-vegetasi maka luas sedimentasi makin besar ; (3) peningkatan luas lahan sawah berdampak pada penurunan luas sedimentasi. Dari berbagai faktor tersebut, faktor yang berpengaruh nyata terhadap peningkatan sedimentasi adalah faktor lahan bervegetasi. Hasil pemodelan perhitungan luas penggunaan lahan di DAS Citarum hilir yang berdampak pada luas sedimentasi paling kecil terjadi jika curah hujan maksimum dan luas sawah minimum dengan komposisi luasan yaitu luas sawah sebesar 124.796 hektar dari kisaran 124.796 - 179.416 hektar, luas lahan bervegetasi maksimum 92.134 hektar dari kisaran 71.015 - 92.134 hektar, dan luas lahan non vegetasi 76.000 hektar dari kisaran 40.000 - 90.000 hektar.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Ed ke-2. Bogor (ID): IPB Press.
BP DAS Citarum-Ciliwung. 2009. Rencana Pengelolaan DAS Citarum Terpadu. Bogor (ID): Ditjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan.
Cui, B. & Li, X. 2011. Coastline change of the Yellow River estuary and its response to the sediment and runoff (1976–2005). Geomorphology 127, 32–40.
Dahuri, R., Rais, J., Ginting, S.P., & Sitepu, M.J. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan. Jakarta : PT Pradnya Paramita.
Dora, G.U., Kumar, V.S., Vinayaraj, P., Philip, C.S., & Johnson, G. 2014. Quantitative estimation of sediment erosion and accretion processes in a micro-tidal coast. International Journal of Sediment Research. 29, 218-231. dx.doi.org/10.1016/S1001-6279(14)60038-X
Dyer, K.R. 1986. Coastal and estuarine Sediment Dynamics. Xv+ 342 p. Chishester, New York, Brisbane, Toronto, Singapore : Wiley Interscience.
Farhan, A.R.& Lim, S. 2010. Review: Integrated coastal zone management towards Indonesia global ocean observing system (INA-GOOS): Review and recommendation. Ocean & Coastal Management. 53: 421-427. www.elsevier.com/locate/ocecoaman
Febriansyah, I. 2008. Estimation of Suspended Sediment Concentration Using Hidroakustik Instruments (Case Study: Muara Gembong, Bekasi). [Theses]. Bandung, Indonesia: Bandung Institute of Technology. http://digilib.itb.ac.id/ gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-inggafebri-31035&q=Estimasi Konsentrasi Sedimen Tersuspensi.
Gao, J.H., Jun, L.I., Wang, H., Bai, F.L., Cheng Y. & Wang, Y.P. 2012. Rapid changes of sediment dynamic processes in Yalu River Estuary under anthropogenic impacts. International Journal of Sediment Research. 27, 37-49. dx.doi.org/10.1016/S1001-6279(12)60014-6
Glaser, M., Breckwoldt, A., Deswandi, R., Radjawali, I., Baitoningsih, W. & Ferse, S.C.A. 2012. Of exploited reefs and fishers - A holistic view on participatory coastal and marine management in an Indonesian archipelago. Ocean & Coastal Management. 116: 193-213.
Gunarso, D.B.W. 2012. Tidal Flow Mapping and Marine Hydrodynamic Modeling Method and Utilization in the Coastline Change Analysis (Case Study: Coastal Muara Gembong, Bekasi District). [Undergraduate Theses]. Bandung, Indonesia: Bandung Institute of Technology. http://digilib3.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-damianusbo-22722&newtheme=gray
Handayani, S. 2006. Study of Land Use Change in the Coastal Muara Gembong by using Landsat 7 ETM+ [Undergraduate Theses]. Bogor, Indonesia: Bogor Agricultural University. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/49636
Hashri, M.S. 2014. Deteksi Vegetasi Mangrove di Cilacap Jawa Tengah dengan Menggunakan Citra Landsat ETM+ dan OLI TIRS. [Skripsi]. Bogor, Indonesia: IPB
Kakisina, T.J., Anggoro, S., Hartoko, A. & Suripin. 2015. Analysis of the impact of land use on the degradation of coastal areas at Ambon Bay-Mollucas Province Indonesia. Procedia Environmental Sciences. 23, 266–273. dx.doi.org/10.1016/j.proenv.2015.01.040
Kohnke, H., & Bertrand, A.R. 1959. Soil Conservation. New York (US): McGraw Hill Book Co., Inc.
Li, X., Zhu, J., Rui Yuan, R., Qiu, C. & Wu, H. 2016. Sediment trapping in the Changjiang Estuary: Observations in the North Passage over a spring-neap tidal cycle. Estuarine. Coastal and Shelf Science. 177, 8-16.
dx.doi.org/10.1016/j.ecss.2016.05.004
Lillesand, T.M., & Kiefer, R.W., 1997. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Lymburner, L., Botha, E., Hestir, E., Anstee, J., Sagar, S., Dekker, A. & Malthus, T. 2016. Landsat 8: Providing continuity and increased precision for measuring multi-decadal time series of total suspended matter. Remote Sensing of Environment. (article in press)
dx.doi.org/10.1016/j.rse.2016.04.011
Ongkosogo, O.S.R. 2004. Dinamika muara sungai di Pulau Jawa (Abstrak). Dalam : W.B. Setiawan, P Purwati, S Sunanisari, D Widarto, R Nasution, O Atijah (eds), Interkasi daratan dan lautan : pengaruhnya terhadap sumberdaya dan lingkungan. Prosiding Simposium Interaksi Daratan dan Lautan, Kedeputian Ilmu Pengetahuan Kebumian, LIPI, Jakarta (ID), 151-152.
Pratolongo, P., Mazzon, C., Zapperi, G., Piovan, M.J. & Brinson, M.M.. 2013. Land cover changes in tidal salt marshes of the Bahía Blanca estuary (Argentina) during the past 40 years. Estuarine, Coastal and Shelf Science. 133: 23-31.
Sandaya, N. 1996. Studi Pengamatan Pola Pergerakan Sedimen dan Perubahan Garis Pantai Di sebelah Timur Teluk Jakarta Menggunakan Citra landsat. (Skripsi). Bogor : IPB. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/17163
Van Maren, D.S., Oost, A.P., Wang, Z.B. & Vos, P.C., 2016. The effect of land reclamations and sediment extraction on the suspended sediment concentration in the Ems Estuary. Marine Geology. xxx: 1-11.
Wefer, L., Glaser, M., Gorris, P. & Ferrol-Schutle, D. 2012. Decentralization and participation in integrated coastal management: Policy lessons from Brazil and Indonesia. Journal Ocean & Coastal Management. 66 (2012) 63e72
Yao, H. 2013. Characterizing landuse changes in 1990e2010 in the coastal zone of Nantong, Jiangsu province, China. Ocean & Coastal Management. 71: 108-115.
Yosi, M. 2006. Pola Arus dan Angkutan Sedimen di Delta Sungai Citarum. Bandung (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan.
Zamora, H.A., Nelson, S.M., Flessa, K.W. & Nomura R. 2013. Post-dam sediment dynamics and processes in the Colorado River estuary: Implications for habitat restoration. Ecological Engineering. 59: 134–143.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v11i3.6118
Copyright (c) 2017 Jurnal Kelautan Nasional
Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767X, e-ISSN 2615-4579)
Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Index by