PERGERAKAN ZONA KONVERGENSI DI SAMUDERA PASIFIK BAGIAN BARAT BERDASARKAN DATA INSITU DAN SATELIT

Faisal Hamzah, Eko Susilo, Iis Triyulianti, Agus Setiawan

Abstract


Samudera Pasifik berperan penting dalam siklus El-Nino Southern Oscillation (ENSO) dan berpengaruh signifikan pada kegiatan penangkapan tuna di Indonesia, khususnya ikan Cakalang. Penelitian ini bertujuan mengetahui pola pergerakan zona konvergensi di Samudera Pasifik bagian Barat dengan mengamati pergerakan parameter oseanografi seperti suhu, salinitas, klorofil-a, dan produktivitas primer. Data parameter oseanografi tersebut terdiri dari data insitu, data satelit maupun hasil pemodelan. Hasil analisis menunjukan adanya pergerakan zona konvergensi di Barat Pasifik yang dicirikan variabel proksi yaitu isotermal 29°C, isohalin 34,6 psu, konsenrasi klorofil-a sebesar 0,1 mg/m3 dan NPP 300 mgC/m2/day. Pola pergerakan zona konvergensi baik secara horisontal maupun vertikal dipengaruhi oleh ENSO. Pada saat terjadi La-Nina massa air dengan suhu yang hangat bergeser ke arah Barat yang diikuti dengan meningkatnya kesuburan perairan. Pergerakan vertikal massa air hangat terjadi pada kedalaman 25-75 m (suhu) dan 50 m (salinitas). Namun pada saat El-Nino massa air hangat bergerak ke arah Timur Samudera Pasifik. Fluktuasi produksi tangkapan ikan Cakalang di perairan Indonesia Timur mengikuti pola pergerakan zona konvergensi tersebut. Peningkatan jumlah produksi ikan Cakalang di Kota Sorong meningkat seiring dengan keberadaan zona konvergensi di bagian Barat (La-Nina), namun di Propinsi Papua menunjukan pola sebaliknya.


Keywords


zona konvergensi, Samudera Pasifik, ENSO

Full Text:

PDF

References


Andrade, H.A., & Garcias, C.A.E. (1999). Skipjack tuna fishery in relation to sea surface temperature off the southern Brazilian coast. Fisheries Oceanography, 8:4, 245-254.

Barkley, R.A., Neil, W.N., & Gooding, R.M. (1978). Skipjack tuna, katsuwunos pelamis, habitat based on temperature and oxygen requirements. Fish Bull, 78(3), 653-662.

Behrenfeld, M.J., & Falkowski, P.G. (1997). Photosynthetic rates derived from satellite-based chlorophyll concentration. Limnology and Oceanography, 42(1), 1-20.

Brill, R., Bigelow, K., Musyl, M., Fritsches, K., & Warrant, E. (2005). Bigeye tuna (Thunnus obesus) behavior and physiology and their relevance to stock assessment and fishery biology. Collected Volume of Scientific Papers, International Commission for the Conservation of Atlantic Tunas, 57(2), 142–161.

Bunyamin, E.K. (1981). Suatu studi tentang Skipjack dan penyebarannya di perairan Sorong dan sekitarnya. Skripsi. Fakultas Perikanan, IPB Bogor. 108 hal.

Chavez, F.P., Strutton, P.G., Freidrich, G.E., Feely, R. A., Feldman, G.C., Foley, D.G., & McPhaden, M.J. (1999). Biological and chemical response of the equatorial Pacific Ocean to the 1997-98 El Nino. Science, 286, 2126-2131.

Dizon, A.E. (1977). Effect of dissolved oxygen concentration and salinity on swimming speed of two species of tunas. Fish. Bull., U.S., 75, 649-653.

Grandperrin, R. (1978). Influence of currents on the production of tropical seas: consequences for fisheries. Fisheries Newsletter, No. 17, South Pacific Commission, Noumea, New Caledonia. pp 14 -20.

Gunarso, W. (1985). Tingkah laku ıkan dalam hubungannya dengan alat, metode dan taktik penangkapan. Skripsi. Fakultas Perikanan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 149 hal.

http://oceandata.sci.gsfc.nasa.gov/.diakses pada tanggal 29 Januari 2013.

http://pmel.noaa.gov/tao/.diakses pada tanggal 11 Juni 2013.

http://science.oregonstate.edu/ocean.productivity/index.php. diakses pada tanggal 31 Januari 2013.

http://www.r-project.org/. diakses pada tanggal 2 Juni 2013.

Lamigueiro, O.P., & Hijmans, R. (2013). RasterVis: Visualization methods for the raster package. R package version 0.20-07. http://CRAN.R-project.org/package=rasterVis

Lehodey, P., Bertignac, M., Hampton, J., Lewis, A., & Picaut, J. (1997). El Nino Southern Oscillation and Tuna in Western Pacific. Nature, 389, 715-718.

Lehodey, P., Chai, F., & Hampton, J. (2003). Modelling climate-related variability of tuna populations from a coupled ocean biogeochemical-population dynamics model. Fish. Oceanogr., 12, 483-494.

Limbong, M. (2008). Pengaruh suhu permukaan laut terhadap jumlah dan ukuran hasil tangkapan ikan cakalang di perairan Teluk Palabuhanratu Jawa Barat. Skripsi. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor. 77 hal.

Maes, C., Picaut, J., & Belamari, S. (2005). Importance of salinity barrier layer for the buildup of El Nino. Journal of Climate, 18, 104-118.

Maes, C., Ando, K., Delcroix, T., Kessler, W.S., McPhaden, M.J., & Roemmich, D. (2006). Observed correlation of surface salinity, temperature and barrier layer at Eastern edge of Western Pasific Warm Pool. Geophysical Research Letter, 33, L06601, 1-4.

Maes, C., Sudre, J., & Veronique, G. (2010). Detection of the Eastern of the Equatorial Warm Pool using satellite-based ocean color observations. Sola, 6, 129-132.

Matsumoto, K., & Ando, K. (2009). Use of cyanobacterial pigments to charachterize the ocean surface mixed layer in the Pacific Warm Pool. J. Mar. Syst., 75, 245-252.

Picaut, J., Loualalen, M., Menkes, C., Delcroix, T., & McPhaden, M.J. (1996). Mechanism of zonal displacement of the Pacific warm pool: implication for ENSO. Science, 274, 1486-1489.

Setiawan, A. (2002). Analysis of meteorology-oceanography parameters variability in the maritime continent of Indonesia and their relationship to the ENSO and dipole mode phenomena. Master thesis. Bandung Institute of Technology. 60p.

Stewart, R.H. (2002). Introduction to Physical Oceanography. Spring 2002 Edition, 341 pp

Supangat, A., Adi, T.R., Pranowo, W.S., & Ningsih, N.S. (2004). Predicting movement of the Warm Pool, the salinity front and the convergence zone in the Western and Central part of Equatorial Pacific using a coupled hydrodinamical-ecological model. The twelfth OMISAR Workshop on Ocean Model. 11, 1-11.

Uktolseja, J.C.B., Purwasasmita, R., Susanto, K., & Sulistiadji, A.B. (1989). Sumberdaya ikan pelagis besar. Dalam Potensi dan penyebaran sumberdaya ikan laut di perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Direktorat Jenderal Perikanan. Jakarta. Hal 40-88.

Waas, H.J.D. (2004). Analisis daerah potensial penangkapan Cakalang (Katsuwonus pelamis) dan Madidihang (Thunnus albacares) di perairan Utara Papua, Pasifik Barat. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 102 hal.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v10i2.6159

Copyright (c) 2017 Jurnal Kelautan Nasional


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by