KONDISI KUALITAS AIR DAN RESPONS PERTUMBUHAN PADA PEMELIHARAAN POSTLARVA UDANG VANAME Litopenaeus vannamei MENGGUNAKAN SUMBER ENERGI SURYA

Kukuh Adiyana, Rahma Vida Anandasari, Tuti Wahyuni, Lolita Thesiana

Abstract


Sampai saat ini, Indonesia masih mengandalkan sumber energi PLN dalam memenuhi kebutuhan energi listrik, baik untuk kebutuhan masyarakat maupun industri seperti budidaya perairan. Energi listrik pada budidaya perairan sangat dibutuhkan untuk menggerakkan pompa aerasi dalam menyediakan oksigen terlarut.Pada Sumber energi PLN seringkali terjadi pemadaman listrik mendadak, yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi pembudidaya. Energi surya merupakan salah satu alternatif energi terbarukan yang berpotensi untuk digunakan dalam kegiatan budidaya postlarva udang vaname Litopenaeus vannamei.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kondisi kualitas air dan respons pertumbuhan pada pemeliharaan postlarva udang vaname dengan menggunakan sumber energi surya. Pada Penelitian ini digunakan 2 perlakuan, yaitu perlakuan menggunakan sumber energi surya dan PLN. Hasil penelitian menunjukkan, penggunaan sumber energi surya pada pemeliharaan postlarva udang vaname tidak berpengaruh terhadap kondisi kualitas air dan respons pertumbuhan udang. Hal ini disebabkan pemadaman listrik oleh PLN hanya menyebabkan penurunan konsentrasi DO sampai 6,8 mg/L, dimana pada konsentrasi ini respons pertumbuhan udang dan degradasi bahan organik (sisa pakan, feces) oleh mikroorganisme masih dalam kondisi optimal.

Keywords


Energi surya,PLN, udang vaname, kualitas air ,respons pertumbuhan

Full Text:

PDF

References


[APHA] American Public Health Association, (1990). Standard Methods for The Examination of Water and Waste Water. 20th edition. Washington DC (US): APHA Pr.

Bakhiyi B, Labreche F, Zayed J. (2014). The photovoltaic industry on the path to a sustainable future - Environmental and occupational health issues. Environment International 73:224–234.

Boyd CE. (1989). Water Quality Management and Aeration in Shrimp Farming. Ala. Agr. Exp. Sta., Auburn Univ., Ala., Fisheries and Allied Aquacultures Dept.Ser. No.2. 83 pp.

Boyd CE, Tucker CS. (1998). Pond aquaculture water quality management. New York (US): Springer Science+Business Media.

Budiardi T. (2008). Keterkaitan produksi dengan beban masukan bahan organik pada sistem budidaya intensif udang vaname (Litopenaeus vannamei Boone 1931). [Disertasi]. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Fara L, Yamaguchi M. (2013). Advanced Solar Cell Materials, Technology, Modeling and Simulation. United States: Engineering Science Reference.

Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAO). (2012). Litopenaeus vannamei. In M. Briggs (Ed.),Cultured aquatic species information programme. Rome: FAO Fisheries and Aquaculture Department.

Gonzalez JCC, Parga MDCC, Cortes JA. (2014). Photosynthesis, respiration and reaeration in a stream with complex dissolved oxygen pattern and temperature dependence. Ecological Modelling 273:220– 227.

Kumar A, Moulick S, Mal BC. (2013). Selection of aerators for intensive aquacultural pond. Aquacultural Engineering 56:71– 78.

Li E, Chen L, Zeng C, Chen X, Yu N, Lai Q, Qin JG. (2007). Growth, body composition, respiration and ambient ammonia nitrogen tolerance of the juvenile white shrimp, Litopenaeus vannamei, at different salinities. Aquaculture 265:385–390.

Li L, Boyd CE, Odom J. (2014). Identification of Pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei) to rearing location using elemental profiling. Food Control 45:70-75.

Moheimani NR, Parlevliet D. (2013). Sustainable solar energy conversion to chemical and electrical energy. Renewable and Sustainable Energy Reviews 27:494–504.

Nuhman. (2009). Pengaruh prosentase pemberian pakan terhadap kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan udang Vannamei (Litopenaeus vannamei). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 1, No. 2, Nopember.

Renewable Energy Policy Network for the 21st Century (REN). (2013). Renewables 2013. Global status report. http://www.ren21.net/Portals/0/documents/Resources/ GSR/2013/GSR2013_lowres.pdf, diakses pada tanggal 23 Desember 2014.

Samocha TM, Lawrence AL. (1992). Shrimp nursery system and management. in: Wyban J. Proceedings of the Special Session on Shrimp Farming. USA: World Aquaculture Society. hlm. 88.

Santa KD, Vinatea L. (2007). Evaluation of respiration rates and mechanical aeration requirements in semi-intensive shrimp Litopenaeus vannamei culture ponds. Aquacultural Engineering 36:73–80.

Seginer I, Mozes N. (2012). A note on oxygen supply in RAS: The effect of water temperature. Aquacultural Engineering 50:46– 54.

Solanki Y, Jetani KL, Khan SI, Kotiya AS, Makawana NP, Rather MA. (2012). Effect of Stocking Density on Growth and Survival Rate of Spiny Lobster Panulirus polyphagus in Cage Culture System. International Journal of Aquatic Science. 3(1):3-14.

Solarbuzz. 2012 Modules pricing. Retail price summary. March (2012). http://www.solarbuzz.com/facts-and-figures/retail-price environment/module-prices, diakses pada tanggal 23 Desember 2014.

Zhou J, Wang WN, Wang A, He W, Zhou Q, Liu Y, Xu J. (2009). Glutathione S-transferase in the white shrimp Litopenaeus vannamei: Characterization and regulation under pH stress. Comparative Biochemistry and Physiology, Part C 150: 224–230.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v10i3.6190

Copyright (c) 2017 Jurnal Kelautan Nasional


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by