OKSIGEN TERLARUT DI SELAT LOMBOK
Abstract
Oksigen merupakan gas penting dalam perairan laut dan berperan dalam proses biogeokimia laut. Sumber oksigen berasal dari difusi dari udara melalui proses turbelensi dan hasil fotosintesis. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji distribusi dan pengaruh Indonesian Throughflow (ITF) terhadap konsentrasi oksigen terlarut di Selat Lombok. Sebanyak 11 stasiun (3 di utara; 6 di tengah; 2 di selatan) dianalisis kandungan oksigen terlarutnya dengan menggunakan metode modifikasi winkler. Hasil analisis menunjukan bahwa kandungan oksigen di bagian utara berkisar 2,48-7,15 mg/l, tengah 2,32-6,58 mg/l dan selatan 2,35-6,71 mg/l. Berdasarkan nilai apparent oxygen utilization (-2,70–5,64 mg/l) dan normal atmospheric equilibrium concentration (3,84-7,96 mg/l), mencerminkan kandungan oksigen yang semakin berkurang pada lapisan permukaan. AOU dan NAEC secara implisit berubah terhadap kedalaman dimana konsentrasinya akan semakin tinggi dengan bertambahnya kedalaman. Hasil pengukuran suhu dan salinitas menunjukan bahwa Selat Lombok mempunyai suhu dan salinitas masing-masing berkisar antara 4,74-30,080C dan 33,48-34,78 psu. Analisis TS-diagram menunjukan terdapat dua massa air yang membawa kandungan oksigen di Selat Lombok yaitu Northern Subtropical Lower Water (NSLW) (salinitas=34,53-34,58 psu, suhu=13,57-15,06 0C; sigma-t (s t)=25,40-25,80)) dan Northern Pacific Intermediate Water (NPIW) (salinitas=34,48-34,54 psu; suhu=6,30-7,90 0C; sigma-t (s t)=26,70-27,20). NSLW ditemukan pada kedalaman 100-180 (utara), 100-550 m (tengah) dan 190-220 m (selatan), sedangkan NPIW tidak terlihat dengan menggunakan pendekatan oksigen terlarut dan hanya bisa dilihat dengan pendekatan suhu dan salinitas.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arief, D. (1997). Perubahan musiman karakteristik massa air Selat Lombok. J. Oseano dan Limno. Res., 30, 13-31.
Fieux M. R, Molcard, R., & Illahude, A. G. (1996). Geostrophic transpor of the Pacific-Hindian oceans throughflow. J Geophys. Res. 101(C5): 12.421-12.432.
Garcia, H. E., & Gordon, L. I,. (1992). Oxygen solubility in water: Better fitting equations. Limnology and Oceanography, 37, 1307–1312.
Gordon, A. L. (2005). Oceanography of the Indonesian Seas and their throughflow. Oceanography, 18(4), 14-27.
Grasshoff, K. (1976). Methods of Seawater Analysis. Verlog Chemie Weinhem. New York.
Jingyan, W. (1983). Vertical distribution of apparent oxygen utilization in nearshore water off Southern and Central Fujian. Acta Oceanologica Sinica, 2(1), 77-83.
Hani, D. Y. Q. (2006). Distribusi Vertikal Khlorofil-a dan Hubungannya dengan Nutrien di Perairan Laut Bali dan Selat Lombok. Skripsi. Program Studi Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK, IPB.
Hutagalung, H. P., Setiapermana, D., & Riyono, S. H. (1997). Metode Analisis Air Laut, Sedimen dan Biota. Buku kedua. Jakarta: P3O-LIPI. 75-79.
Karang, I. W. G. A., Nishio, F., Mitnik, L., and Osawa, T. (2012). Spatial-temporal distribution and characteristic of internal waves in the Lombok Strait area studied by Alos-Palsar images. Earth Science Research, 1(2), 11-22.
Libes, S. M. (1992). An Introduction To Marine Biogeochemistry. John Wiley and Sons, Inc. New York.
Millero, F. J. & Sohn, M. L.. (1992). Chemical Oceanography. CRC Press Inc. Boca Ruton. Ann Arbor. USA.
Millero, F. J., Huang, F., & Lafereire, A. L. (2002). The solubility of oxygen in the major sea salts and their mixtures at 25oC. Geochimica et Cosmochimica Acta, 66(13), 2349-2359.
Muray, S. P., & Arief, D. (1988). Throughflow into The Indian Ocean through The Lombok Strait, January 1985-January 1986. Nature, 333, 444-447.
Nybakken, J. W. (1988). Biologi Laut. Suatu Pendekatan Ekologi. Alih Bahasa oleh M. Eidman, Koesoebiono, D.G. bengen, M. Hutomo dan S. Sukarjo. Gramedia. Hal 459.
Parsons, T. R., Yoshiaki, M., & Lalli, C. M. (1984). A Manual of Chemical and Biological Methods for Seawater Analysis. Pergamon Press, New York.
Ramesh, S., Ramadass, G. A., Ravichandran, M., & Atmanand, M. A. (2013). Dissolved oxygen as a tracer for intermediate water mixing characteristics in the Indian Ocean. Current Science, 105(12), 1724-1729.
Redfield, A. C. (1942). The processes determining the concentrations of oxygen, phosphate, andrations of oxygen, phosphate, and other organic derivatives within the depths of the Atlantic Ocean. Phys. Oceanogr. Metcorol, 9(2), l-22.
Riley, J. P., & Chester, R. (1971). Introduction to Marine Chemistry. Academic Prees. London.
Schlitzer, R. (2013). Ocean Data View. http://odv.awi.de.
Simanjuntak, M. (2007). Oksigen terlarut dan apparent oxygen utilization di perairan Teluk Klabat, Pulau Bangka. Ilmu Kelautan, 12(2), 59-66.
Simanjuntak, M. (2012). Kaualitas air alut di tinjau dari aspek zat hara, oksigen terlarut dan pH di Perairan Banggai, Sulawesi Tengah. Ilmu dan Teknologi Kelauatan Tropis, 4(2), 290-303.
Sprintall, J., Potemra, T., Hautala, S., Bray, N. A., & Pandoe, W. (2003). Temperature and salinity variability in the exits passages of Indonesian throughflow. In. Physical Oceanography of Indian Ocean during WOCE Period, F. Schott ed. Deep Sea Reseacrh, 50:2, 183-2,204.
Susanto, R. D., Mitnik, L., & Zheng, Q. (2005). Internal waves observed in Lombok Strait. Oceanography, 18(4), 80-87.
Susanto, R. D., Gordon, A. L., & Sprintall, J. (2012). Observations and proxies of surface layer throughflow in Lombok Strait. J. Geophys. Research, 112.
Utami, I. N. (2006). Studi Karakteristik dan Aliran Massa Air Pada Musim Barat dan Musim Timur di Perairan Selat Lombok. Skripsi. Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan. Fakultas Perikanan dan Ilmu kelauatan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Wyrtki, K. (1961). Physical Oceanography of Southeast Asian Water. Naga Report 2. Scripps Institution of Oceanography, 195 pp.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v9i1.6199
Copyright (c) 2017 Jurnal Kelautan Nasional
Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767X, e-ISSN 2615-4579)
Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Index by