PEMANTAUAN KONSENTRASI KLOROFIL-A MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA-AQUA MODIS DI TELUK JAKARTA
Abstract
Kelimpahan klorofil-a dapat digunakan sebagai indikator kesuburan perairan dan kejadian biakan massal fitoplankton atau Harmfull Algal Blooms (HAB) di suatu perairan. Kemajuan teknologi satelit telah mampu menampilkan data digital yang memainkan peran penting dalam memberikan hasil pola sebaran horizontal klorofil-a di perairan laut secara cepat dan akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk pemantauan distribusi konsentrasi klorofil-a dengan teknologi penginderaan jauh menggunakan satelit Terra-Aqua MODIS. Pemantauan konsentrasi klorofil-a di perairan Teluk Jakarta dilakukan dalam periode April sampai September 2010. Analisis citra untuk memetakan sebaran konsentrasi klorofil-a dilakukan dengan algoritma menggunakan software ENVI dan ArcGIS. Dengan analisis citra di laboratorium, dihasilkan peta-peta sebaran konsentrasi klorofil-a di perairan Teluk jakarta. Pada peta spasial dan temporal sebaran konsentrasi klorofil-a ditunjukkan nilai konsentrasi klorofil-a tinggi (>10 mg/m3)di selatan perairan Teluk Jakarta, dengan luas sebarannya mencapai sepertiga dari luas teluk terjadi pada 22 Mei – 22 September 2010. Hal ini mengindikasikan bahwa di perairan telah terjadi peningkatan kelimpahan fitoplankton dan sebagian menunjukkan ada dugaan terjadi Harmful Algal Blooms (HAB), sehingga mengakibatkan kematian ikan yang terdapat di pantai Ancol Teluk Jakarta.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahn, Y. H., J. E. Moon dan S. Gallegos. 2001. Development of Suspended Particulate Matter Algorithms for Ocean Color Remote Sensing. Korean Journal of Remote Sensing 17 (4): 285-295.
Anderson, T.R. 2005. Plankton Functional Type Modelling: Running Before We Can Walk. Journal of Plankton Research 27 (11): 1073-1081.
Brivio, P.A., C. Giardino dan E. Zilioli. 2001. Determination of Chlorophyll Concentration Changes in Lake Garda Using an Image-based Radiative Transfer Code for Landsat TM Images. International Journal of Remote Sensing 22: 487–502.
Damar, A. 2003. Effect of Enrichment on Nutrient Dynamics, Phytoplankton Dynamics and Productivity in Indonesian Tropical Waters: A Comparison Between Jakarta Bay, Lampung Bay and Semangka Bay. Doctoral diss., Kiel: der Mathematisch-Naturwissenechaftlichen Fakultät. Christian-Albrechts-Universität.
Darecki, M., S. Kaczmarek dan J. Olszewski. 2005. SeaWiFS Chlorophyll Algorithms for the Southern Baltic. International Journal of Remote Sensing 26 (2): 247-260.
Giardino, C., M. Pepe, P.A. Brivio, P. Ghezzi dan E. Zilioli. 2001. Detecting Chlorophyll, Secchi Disk Depth and Surface Temperature in A Sub-Alpine Lake Using Landsat Imagery. Science of the Total Environment 268: 19-29.
lvain, S., C. Moulin, Y. Dandonneau dan F. M. Breon. 2005. Remote Sensing of Phytoplankton Groups in Case 1 Waters from Global SeaWiFS Imagery. Deep-Sea Research Part I. Oceanographic Research Papers 52 (11): 1989-2004.
Kloiber, S. M., P. L. Brezonik, L. G. Olmanson dan M. E. Bauer. 2002. A Procedure for Regional Like Water Clarity Assessment Using Landsat Multispectral Data. Remote Sensing of Environment 82: 38–47.
Li, H. P., G.C. Gong dan T.M. Hsiung. 2002. Phytoplankton Pigment Analysis by HPLC and Its Application in Algal Community Investigations. Bot. Bull. Acad. Sin 43: 283-290.
Maldonado, D.J. 2008. Spectral Properties and Population Dynamics of the Harmful Cochlodinium polykrikoides (Margalef) In Southwestern Puerto Rico. PhD diss., University of Puerto Rico Mayagüez Campus.
Miller, P. I., J. D. Shutler, G. F. Moore dan S.B. Groom. 2006. SeaWiFS Discrimination of Harmful Algal Bloom Evolution. International Journal of Remote Sensing 27: 2287-2301.
Muchtar, M. 2008. Fluktuasi Kandungan Zat Hara Fosfat, Nitrat dan Silikat di Teluk Jakarta. Kajian Perubahan Ekologis Perairan Teluk Jakarta. P2O- LIPI: 101-111.
Pozdnyakov, D. V., L. H. Pettersson, O. M. Johannessen, A. V. Lyaskovsky, N. N. Filatov dan L. P. Bobylev. 2003. SeaWiFS Maps Water Quality Parameters of the White Sea. Int. J. Rem. Sens., 24: 4065-4071.
Richards, J.A. 1986. Remote Sensing Digital Image Analysis. Berlin, Germany: Springer-Verlag. 281pp.
Ruyitno, 2008. Kualitas Perairan Teluk Jakarta Ditinjau dari Aspek Bakteriologi: A Review (suatu tinjauan). Kajian Perubahan Ekologis Perairan Teluk Jakarta. P2O-LIPI:193-210.
Schollaert, S.E., T. Rossby dan J. A. Yoder. 2004. Gulf Stream Cross-Frontal Exchange: Possible Mechanisms to Explain Interannual Variations in Phytoplankton Chlorophyll the Slope Sea During the SeaWiFS years. Deep-Sea Research II, 51 (2004) 173–188.
Sidabutar, T. 2008. Kondisi Fitoplankton di Teluk Jakarta Kajian Perubahan Ekosisten Perairan Teluk Jakarta. Kajian Perubahan Ekologis Perairan Teluk Jakarta. P2O- LIPI: 113-133.
Simanjuntak, M. 2009. Kandungan Zat Hara di Perairan Teluk Jakarta. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan VI ISOI 2009. Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia Jakarta, 302-315.
Suh, Y.S., L.H. Jang, N.K. Lee dan J. Ishizaka. (2004a). Feasibility of Red Tide Detection Around Korean Waters Using Satellite Remote Sensing. J. Fish. Sci. Tech 7 (3): 148-162.
Sutomo dan H.P. Hutagalung. 1994. Pengamatan Kandungan Klorofil-a, di Perairan Muara Sunter, Teluk Jakarta, 1993. Prosiding Seminar Pencemaran Laut. Puslitbang Oseanologi – LIPI. Hal. 137 – 142.
Welch, T.R., J.R. Jordan, and M. Ehlers. 1985. Comparative Evaluation of the Geodetic Accuracy and Cartographic Potential of Landsat-4 and -5 Thematic Mapper Image Data. Photogrammetric Engineering and Remote Sensing 51 (9): 1249-1262.
Woerd, V., Hans, dan R. Pasterkamp. 2008. HYDROPT: A Fast and Flexible Method to Retrieve Chlorophyll-a from Multispectral Satellite Observations of Optically Complex Coastal Waters. Remote Sensing of Environment 112: 1795–1807.
Wiadnyana, N. N. 1995. Comparison of plankton productivity during and after upwelling periods in the Banda Sea, Moluccas, Eastern Indonesia. Proceedings of The International Seminar On Marine Fisheries Environment, March 9-10, 1995, Rayong Resort, Rayong, Thailand. Eastern Marine Fisheries Development Center - Japan International Cooperation Agency. Hal. 157-170.
Wiadnyana, N. N. 1996. Mikroalga Berbahaya di Perairan Indonesia. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia 29: 15-28.
Wouthuyzen, S., M.S. Tarigan, E. Kusmanto, H. Indarto dan Sugarin. 2006. Pemantauan Kualitas Perairan Teluk Jakarta untuk Memprediksi Mark Algae dengan Satelit Terra dan Aqua MODIS. Laporan Penelitian Kompetitif Jabopunjur-LIPI.
Wouthuyzen S. dan A. R. Siahainenia. 1999. Chlorophyll-a Concentration in Kayeli, Ambon and Elpaputih Bays, Maluku Province, Indonesia Estimated from Landsat-5 TM Data and its Relation with the Meteorological Parameters. Proc. 9th JSPS Joint Sem. Fish. Sci: 29-39pp.
Yoder, J.A dan M. A Kennelly. 2003. Seasonal and ENSO Variability in Global Ocean Phytoplankton Chlorophyll Derived from 4 Years of SeaWiFS Measurements. Global Biogeochemical Cycles 17 (4): 1-14.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v8i2.6226
Copyright (c) 2017 Jurnal Kelautan Nasional
Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767X, e-ISSN 2615-4579)
Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Index by