Karakteristik Massa Air di Perairan Barat Daya Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Try Al Tanto, Tri Hartanto, Mulia Purba, Widodo S. Pranowo

Abstract


Karakteristik massa air dan percampurannya dapat dipengaruhi oleh angin dan aliran air laut ke lokasi tersebut. Massa air laut terbentuk dari komposisi suhu, salinitas, dan densitas pada kedalaman tertentu. Kajian pada perairan barat daya Pulau Sumba menarik dilakukan, karena belum ada informasi sejenis, serta masih kurangnya pengelolaan. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui karakteristik massa air yang menyusun perairan barat daya P. Sumba pada kondisi musim yang berbeda. Selain itu, menentukan stratifikasi massa air, struktur massa air (TS diagram), dan lapisan termoklin. Kajian massa air pada perairan barat daya P. Sumba dilakukan menggunakan data hasil reanalysis   (karakteristik massa air) seluruh lautan dunia (World Ocean Atlas 2013).   Pengolahan   data dilakukan berupa sebaran menegak dan melintang suhu dan salinitas, serta menentukan karakteristik massa air. Kisaran suhu perairan P. Sumba musim timur tergolong rendah, SPL berkisar 26,4 - 26,49 oC dan secara umum dari permukaan hingga dasar dengan rentang suhu 26,49 - 3,4 oC. Lapisan termoklin terjadi pada kedalaman 59,67 - 259,38 m dengan kisaran suhu 25,13 - 12,2 oC. Kisaran salinitas permukaan laut dari pantai menuju laut lepas sebesar 34,05 - 34,11 psu, dan nilai salinitas secara menegak adalah 34,05 - 34,70 psu, salinitas maksimum terjadi pada perairan laut lepas, terjadi pada kedalaman dekat termoklin. Berbeda kondisi pada musim barat, SPL lebih hangat berkisar 27,89 - 29,04 oC dan lapisan tercampur lebih tipis (< 50 m), serta lapisan termoklin terjadi pada kedalaman 45,60 - 234,89 m. Kisaran salinitas perairan juga sedikit berbeda (lebih tinggi) dengan rataan bulanan sebesar 34,52 - 34,61 psu. Pergerakan massa air permukaan pada perairan P. Sumba diperkirakan akibat angin muson . Karakteristik massa air yang terdapat ada perairan P. Sumba diperkirakan dipengaruhi oleh jenis North Pacific Subtropical Water ya ng bertransformasi mejadi jenis ITW, terjadi dekat lapisan termoklin dengan salinitas 34,55 - 34,7 psu, suhu 12 - 15°C, dan densitas 25,5 - 26. Pada lapisan bagian bawah lapisan termoklin diduga terdapat massa air Indonesian Intermediate Water (IIW),   dengan salinitas 34,6 - 34,7 psu, suhu 3 - 7 oC, dan densitas 27 - 27,7.

Keywords


suhu, salinitas, diagram T-S, karakteristik massa air, stratifikasi massa air, Pulau Sumba

Full Text:

PDF

References


[ECMWF] Eropean Centre For Medium-Range Weather Forcasts. 2019. Data Arah dan Kecepatan Angin (Lokasi Perairan Pulau Sumba). [accessed 2019 Jul 15]. http://apps.ecmwf.int/datasets/.

[ODV] Ocean Data View. 2009. World Ocean Atlas 2009. Ocean Data View. [accessed 2019 Aug 8]. https://odv.awi.de/data/ocean/world-ocean-atlas-2009/.

[ODV] Ocean Data View. 2013. World Ocean Atlas 2013. Ocean Data View. [accessed 2018 Sep 14]. http://odv.awi.de/data/ocean/worlt-ocean-atlas-2013/.

Agustinus., Dwi, R. T., Pandoe, W. W., & Riyadi, N. (2016). Studi Karakteristik Massa Air Untuk Menentukan Shadow Zone di Selat Makassar. J Chart Datum. 2:69–78.

Aken, H.M. Van., Punjanan, J., & Saimima, S. (1988). Physical Aspects of the Flushing of the East Indonesian Basins. Netherlands J Sea Res. 22(4):315–339. doi:10.1016/0077-7579(88)90003-8.

Aldrian, E. (2008). Meteorologi Laut Indonesia. Jakarta (ID): Badan Meteorologi dan Geofisika.

Emery, W. J. (2003). OCEAN CIRCULATION (Water Types and Water Masses). Boulder (US): Elsivier Science Ltd.

Fieux, M., Andrie, C., Charriaud, E., Ilahude, A. G., Metzl, N., Molcard, R., & Swallow, J. C. (1996). Hydrological and Chlorofluoromethane Measurements of the Indonesian Throughflow Entering the Indian Ocean. J Geophys Res. 101(C5):12,433-12,454. doi:0148-0227/96/96JC-00207.

Gaol, J. L., Arhatin, R. E., & Ling, M. M. (2014). Pemetaan Suhu Permukaan Laut Dari Satelit Di Perairan Indonesia Untuk Mendukung “One Map Policy.” In: Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2014. p. 433–442.

Harvianto, L., Parengkuan, M., Koropitan, A. F., & Agustiadi ,T. (2015). Analisis Diagram T-S Berdasarkan Parameter Oseanografis di Perairan Selat Lombok. Surya Octag Interdiscip J Technol. 1(1):103–119.

Hasanudin, M. (1998). Arus Lintas Indonesia (ARLINDO). J Oseana. XXIII(2):1–9.

Hestiningsih, Prasetyo Y, Sasmito B, Wirasatriya A. 2017. Identifikasi Kawasan Upwelling Berdasarkan Variabilitas Klorofil-A, Suhu Permukaan Laut Dari Data Citra Aqua Modis Tahun 2003-2015 dan Arus (Studi Kasus: Perairan Nusa Tenggara Timur). J Geod UNDIP. 6(1):189–198.

Ilahude, A., & Gordon, A. L. (1994). Water Masses of the Indonesian Seas Through flow. In: IOC- WESTPAC Third International Scientific Symposium. Bali - Indonesia.

Kaharuddin. (2013). Analisis Karakteristik Massa Air pada Lapisan Termoklin di Selatan Dewakang Sill Selat Makassar. J Pertan Terpadu. 1(1):191–207.

Kunarso, Ningsih, N. S., & Supangat, A. (2005). Karakteristik Upwelling di Sepanjang Perairan Selatan NTT Hingga Barat Sumatera. J Ilmu Kelaut UNDIP. 10(1):17–23.

Lana, A. B., Kurniawati, N., Purba, N. P., & Syamsuddin, M. L. (2017). Thermocline Layers Depth and Thickness in Indonesian Waters when Southeast Monsoon. J Omni-Akuatika. 13(2):65–72.

Nontji, A. (2007). Laut Nusantara. Fifth Ed. Jakarta: Djambatan.

Pond, S., & Pickard, G. L. (1983). Introductory Dynamical Oceanography. Edisi 2. Canada: Department of Oceanography - University of British Columbia.

Purba, M. (2007). Dinamika Perairan Selatan P. Jawa - P. Sumbawa Saat Muson Tenggara. J Ilmu Kelaut dan Perikan TORANI. 17(2):140–150.

Purwandana, A. (2013). Kajian Percampuran Vertikal Massa Air dan Manfaatnya. J Oseana. 38(3):9–22.

Qu, T., Du, Y., Strachan, J., Meyers, G., & Slingo, J. (2005). Sea Surface Temperature and Its Variability In The Indoneisan Region. J Oceanogr. 18(4):50–61.

Siregar, S. N., Sari, L. P., Purba, N. P., Pranowo, W.S., & Syamsuddin, M. L. (2017). Pertukaran Massa Air di Laut Jawa Terhadap Periodisitas Monsun dan Arlindo pada Tahun 2015. J Depik Unsyiah. 6(1):44–59. doi:10.13170/depik.6.1.5523.

Sprintall, J., Wijffels, S. E., Molcard, R., & Jaya, I. (2009). Direct Estimates of the Indonesian Throughflow Entering the Indian Ocean: 2004–2006. J Geophys Res – Ocean.

Suhana, M. P., Utama, F. G., Putra, A. P., Zibar, Z., Paputungan, M. S, Erawan, M. T. F., & Kolibongso, D. (2018). Pola dan Karakteristik Sebaran Medan Massa, Medan Tekanan dan Arus Geostropik Perairan Selatan Jawa. J Din Marit. 6(2):20–25.

Suteja, Y., Purba, M., & Atmadipoera, A. S. (2015). Percampuran Turbulen di Selat Ombai. J Ilmu dan Teknol Kelaut Trop. 7(1):71–82.

Tangke, U., Karuwal, J. C., Zainuddin, M., & Mallawa A. (2015). Sebaran Suhu Permukaan Laut dan Klorofil-A Pengaruhnya Terhadap Hasil Tangkapan Yellowfin Tuna (Thunnus Albacares) di Perairan Laut Halmahera Bagian Selatan. J IPTEKS PSP. 2(3):248-260.

Wijaya, R., Setiawan, F., & Fitriani, S. D. (2011). Kajian Fenomena Arlindo di Laut Seram dan Kaitannya dengan Perubahan Iklim Global. In: Seminar Internasional Kelautan. Denpasar - Bali (ID): Balai Riset Observasi Kelautan.

Wijffels, S., Sprintall, J., Fieux, M., & Bray, N. (2002). The JADE and WOCE I10/IR6 Throughtflow Sections in the Southeast Indian Ocean. Part 1: Water Mass Distribution and Variability. Deep Sea Res II. 49:1341–1362. doi:10.1016/S0967-0645(01)00155-2.

Wyrtki, K. (1961). NAGA REPORT (Scientific Results of Marine Investigations of the South China Sea and the Gulf of Thailand 1959-1961). Second Ed. California (USA): Scripps Institution of Oceanography - The University of California.

Wyrtki, K. (1962). The upwelling in the region between Java and Australia during the south-east monsoon. Aust J Mar Freshw Res. 13:217-225.

You, Y. (2003). The Pathway and Circulation of North Pacific Intermediate Water. J Geophys Res Lett. 30(24):10-1-10–4. doi:10.1029/2003GL018561.

Zahroh, L., & Sukojo, B. M. (2016). Analisis Suhu Permukaan Laut untuk Penentuan Daerah Potensi Ikan Menggunakan Citra Satelit Modis Level 1B (Studi Kasus: Selat Bali). J Tek ITS. 5(2):A846–A849.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v15i1.7660

Copyright (c) 2019 Jurnal Kelautan Nasional


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by