Zonasi dan Struktur Komunitas Mangrove di Pesisir Kabupaten Merauke
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui zonasi dan struktur ekosistem mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Merauke tepatnya di Pantai Payumb Distrik Merauke, Pantai Nasem Distrik Naukenjerai dan muara sungai Kumbe Distrik Semangga pada bulan Oktober 2015. Pantai Nasem dan Pantai Payumb dibagi menjadi 2 zona pengambilan sampling sedangkan stasiun muara Sungai Kumbe dibagi menjadi 3 zona. Ukuran transek 100-150m tegak lurus garis pantai dengan ukuran plot 10x10m2. Pada setiap plot sampling dilakukan perhitungan kerapatan jenis, frekuensi jenis dan indeks dominansi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 15 jenis mangrove yang tersebar di ketiga stasiun yaitu Pantai Nasem 7 spesies, Pantai Payumb 9 spesies dan muara Sungai Kumbe 13 spesies. Vegetasi mangrove di kawasan penelitian disusun oleh 8 genus dan 15 jenis mangrove. Berdasarkan dominansi jenis vegetasi mangrove, kondisi komunitas di stasiun Pantai Nasem dan Pantai Payumb termasuk dalam kriteria labil dengan tipe substrat berpasir dan dominansi genus Avicennia. Sebaliknya stasiun muara Sungai Kumbe memiliki kondisi komunitas vegetasi yang stabil dengan tipe substrat berlumpur dan dominansi genus Rhizophora. Zonasi ekosistem mangrove pada area pesisir Kabupaten Merauke terdiri dari dua tipe zonasi. Pada daerah pesisir yang berhadapan langsung dengan laut, genus Avicennia merupakan pioneer dalam membentuk zonasi vegetasi mengrove. Sebaliknya pada daerah sungai, genus Rhizophora menjadi pioneer membentuk zonasi pada kedua sisi badan sungai.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aini, H.N,, O. Rusdiana, S. Mulatsih, 2015. Identifikasi Tingkat Kerawananan Degradasi Kawasan Hutan Mangrove Desa Muara, Tangerang, Banten. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 5 No. 1 (Juli 2015): 79-86
Barbour, M.G., Burk, J.H. dan Pitts,W.D., (1987). Terrestrial plant ecology. second edition. Menlo park CA: The Benjamin Cumming Pub co. Inc
Bengen, D.G., (2002). Ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan laut serta prinsip pengelolaannya. Bogor: Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan, IPB.
Bengen, D.G., (2004). Pedoman teknis; Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. PKSPL-1PB.Bogor.
Bengen, D.G., (2004). Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir.Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan – Institut Pertanian Bogor. Bogor, Indonesia.
Bengen, DG., (2001). Sinopsis Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut, Institut Pertanian Bogor.
Brower, J. dan J. Zar., (1989). General Ekology, Field and Laboratory Methods. Brown Company Publ.Dubugue. Iowa. 3.
Chapman, V.J. editor., (1977). Wet Coastal Ecosystems. Ecosystems of the World: 1. Elsevier Scientific Publishing Company, 428 hal.
Darmadi, M. W. Lewaru, dan A. M.A. Khan. 2012. Struktur Komunitas Vegetasi Mangrove Berdasarkan Karakteristik Substrat di Muara Harmin Desa Cangkring Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu. Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: 347-358.
de Jesus, Antonio. 2012. Kajian Kondisi Ekosistem Mangrove Di Sub Distrik Bazartete Distrik Liquisa Timor-Leste. Jurnal KELAUTAN, Volume 5, No.2: 117 -126
Fachrul, M.F. (2007). Metode Sampling Bioekologi. Sinar Grafika Offset. Jakarta.
Fadli, Khairijon, dan N. Sofiyanti. 2015. Analisis Vegetasi Avicennia sp. dan Karakteristik Sedimen di Kawasan Mangrove Desa Sungai Rawa Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak, Riau. JOM FMIPA VOL 2 NO.1: 23-34
FAO., (1982). Management and Utilization of Mangrove in Asia and the Pasific. FAO Enviromental paper III. Rome.
Firly Talib., (2008). Struktur dan pola zonasi (sebaran) mangrove serta makrozoobenthos yang berkoeksistensi di desa tanah merah dan oebelo kecil. Skripsi. Kabupaten kupang.
Habdiansyah, P., I. Lovadi dan R. Linda. 2015. Profil Vegetasi Mangrove Desa Sebubus Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas.Protobiont Vol. 4 (2) : 9—17
Halidah dan H.Kama., (2013). Penyebaran Alami Avecennia Marina(Forsk) Vierh dan Sonneratia Alba Smith Pada Substrat Pasir di Desa Tiwoho Sulawesi Utara. Indonesian Rehabilitations Forest Journal, 1 (1) 51-58. Bogor.
Haya, N, N. P Zamani, dan D. Soedharma. 2015. Analisis Struktur Ekosistem Mangrove Di Desa Kukupang Kecamatan Kepulauan Joronga. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 1 Mei 2015: 79-89
Jamili, D. Setiadi, I. Qayim, dan E. Guhardja. 2009. Struktur dan Komposisi Mangrove di Pulau Kaledupa Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara. ILMU KELAUTAN. Vol 14 (4): 197-206
Kementerian Lingkungan Hidup., (2004). Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 201 Tahun 2004 tentang Baku Baku Kerusakan Mangrove. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup.
Khazali M., (2006). Panduan pengenalan mangrove PHKA/WI-IP, Bogor.
Kint, A., (1934). De luchtfoto en de topografische terreingesteldheid in de mangrove. De Tropische Natuur, 23: 173-189.
Kusmana, C., (1997). Metode survey vegetasi.Bogor. PT Penerbit Institut Pertanian Bogor.
Kusmana, C., Onrizal dan Sudarmadji., (2003). Jenis-jenis Pohon Mangrove di Teluk Bintuni Papua. Fakultas Kehutanan IPB dan PT Bintuni utama murni wood industries.
Lestari, F. 2014. Komposisi Jenis Dan Sebaran Ekosistem Mangrove Di Kawasan Pesisir Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Dinamika Maritim Volume IV(1) 68-75
Mac Nae, W. (1968). “A General Account of Fauna and Flora of Mangrove Swamps and Forest in The Indowest- Pacific Region. “dalm: Adv. Mar. Biol. 6:73-270.
Mughofar, A, M. Masykuri, P. Setyono, 2018. Zonasi dan Komposisi Vegetasi Hutan Mangrove Pantai Cengkrong Desa Karanggandu Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Vol. 8 No. 1 (April 2018): 77-85.
Muhsin dan Indrawati. 2008. Distribusi dan Kepadatan Jenis Vegetasi Mangrove Menurut Tingkatan Pertumbuhan di Wilayah Pesisir Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara. Volume 16 Nomor 02 Juli : 128-136
Noor, Y.R., M. Khazali dan I N.N. Suryadiputra. 2006. Panduan Pengenalan Mangrove di Indonesia. PHKA/WI-IP, Bogor.
Pramudji, (2008). Mangrove di Indonesia dan Upaya Pengelolaannya. Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Ekologi Laut P20-LIPI.31 hal.
Rahman, D. Yanuarita dan N. Nurdin. 2014. Struktur Komunitas Mangrovedi Kabupaten Muna. Torani (Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan) Vol. 24 (2) Agustus : 29-36
Robertson, A.I. and D.M. Alongi (Eds.). 2000. Coastal and Estuarine Studies Series 41 : Tropical Mangrove. American Geophysical Unio. Washington
Samsumarlin, I. Rachman dan B.Toknok. 2015. Studi Zonasi Vegetasi Mangrove Muara di Desa Umbele Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah.Warta RimbaVol 3, No 2 :148-154
Supardjo, M.N. 2008. Identifikasi Vegetasi Mangrove Di Segoro Anak Selatan, Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur.Jurnal Saintek Perikanan Vol. 3 No. 2: 9 – 15
Suryawan, F. 2007. Keanekaragaman Vegetasi Mangrove Pasca Tsunami di Kawasan Pesisir Pantai Timur Nangroe Aceh Darussalam Mangrove vegetation diversity after tsunami in east coastal area of Nangroe Aceh Darussalam. BIODIVERSITAS Vol. 8, No. 4: 262-265
Tuwo, A. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut. Penerbit: Brilian Internasional, Surabaya.
Usman, L Syamsuddin, dan S.N. Hamzah. Analisis Vegetasi Mangrove di Pulau Dudepo Kecamatan Anggrek Kabupaten Gorontalo Utara.2013. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Volume 1, Nomor 1: 11-17
Yuningsih, E, H. E.I Simbala, F. E.F Kandou dan Saroyo. 2013. Keanekaragaman Vegetasi Mangrove di Pantai Tanamon Sulawesi Utara. Jurnal Bios Logos, Vol. 3 Nomor 2:78-84
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v14i3.7961
Copyright (c) 2019 Rinny Rahmania
Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767X, e-ISSN 2615-4579)
Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Index by