Evaluasi Pertumbuhan Rumput Vetiver Sebagai Pencegah Abrasi di Pantai Wonokerto Kulon, Kabupaten Pekalongan

Agus Sufyan, Sri Suryo Sukoraharjo, Edi Santosa

Abstract


Vetiver (Vetiveria zizanioides) dikenal di Indonesia sebagai akar wangi bahan baku minyak atsiri; adalah anggota keluarga Poaceae berupa rumput tahunan. Vetiver memiliki perakaran dalam sehingga banyak digunakan sebagai penguat lereng. Vetiver termasuk toleran garam, tetapi pemanfaatannya untuk penguat pantai di Indonesia masih jarang dikaji. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi pertumbuhan vetiver sebagai penahan abrasi dengan tipologi gelombang besar di tiga jenis pantai yakni Wonokerto kulon, Kabupaten Pekalongan-Jawa Tengah; Batu Tampih, Kabupaten Tabanan-Bali; dan Congot, Kabupaten Kulon Progo - Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumput vetiver ditanam bertahap pada Oktober 2014-Agustus 2016 sebagai bagian dari teknologi eco-hybrid. Evaluasi pertumbuhan dilakukan sejak ditanam hingga November 2017. Hasil menunjukkan bahwa vetiver tumbuh dengan baik pada enam bulan pertama di semua lokasi; yang mencerminkan vetiver cocok sebagai tanaman pantai. Vetiver mampu bertahan hingga November 2017 di pantai Batu Tampih dan pantai Wonokerto kulon dengan tingkat kerusakan 0-25% akibat gelombang pasang. Di pantai Congot seluruh vetiver mati tercerabut karena hantaman gelombang besar pada pertengahan 2016. Dengan demikian, keberhasilan penggunaan vetiver ditentukan oleh tingkat gelombang pasang. Penggunaan vetiver sebagai penguat pantai kemungkinan besar akan sukses pada pantai dengan gelombang kecil hingga sedang, tetapi hal tersebut perlu dikaji lebih lanjut.


Keywords


Evaluasi pertumbuhan; vetiver; pencegah abrasi; pantai Wonokerto Kulon; eco-hybrid

Full Text:

PDF

References


[BalitbangKP] Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. (2013). Studi Struktur Pelindung Pantai di Kabupaten Tabanan. Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

[BalitbangKP] Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. (2014). Rekayasa Teknologi Perlindungan Pantai Dalam Mendukung Budidaya Laut. Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

[BalitbangKP] Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. (2015). Rekayasa Penggunaan Serabut Kelapa untuk Stabilitas dan Perlindungan Pantai. Pusat Pengkajian dan Perekayasaan Teknologi Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

[BalitbangKP] Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan. (2016). Uji Kinerja Teknologi Eco Hibrid untuk Perlindungan Pantai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut dan Pesisir, Jakarta.

Akbar, A. A, Sartohadi, J, Djohan, T. S, Ritohardoyo S. (2017). Erosi pantai, ekosistem hutan bakau dan adaptasi masyarakat terhadap bencana kerusakan pantai di negara tropis. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 1-10.

Akhzari, D., Ildoromi, A., & Marvili, M. D. (2013). Effects of salinity on seedling growth and physiological traits of vetiver grass (Vetiveria zizanioides Stapf). Journal of Rangeland Science, 3(3), 191-199.

Astriani, D. (2012). Kajian bioaktivitas formulasi akar wangi dan sereh wangi terhadap hama bubuk jagung Sitophilus spp. pada penyimpanan benih jagung. Jurnal AgriSains, 3(4), 44-52.

Cindik-Akinci, Y., & Demirel, Ö. (2017). Sustaining vetiver grass handicrafts: An innovative focus on rural area and tourism. Eurasian Journal of Agricultural Research, 1(2), 42-48.

Cuong, D. C., Minh, V. V., & Truong, P. (2015). Effects of sea water salinity on the growth of vetiver grass (Chrysopogon zizanioides L.). Modern Environmental Science and Engineering. 1(4), 185-191. DOI: 10.15341/mese(2333-2581)/04.01.2015/004

Demirel, O., & Demirel, K. (2005). An examination of the “Vetiver Grass” to prevent erosion in Yusufeli Region (Coruh Watershed Area-Turkey): A case study. Journal of Environmental Biology, 26(2), 409-419.

Diposaptono, S. (2011). Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Modul Materi Pelatihan Sertifikasi Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Tahun 2011. Bandung: Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Edelstein, M., Plaut, Z., Dudai, N., & Ben-Hur M. (2009). Vetiver (Vetiveria zizanioides) responses to fertilization and salinity under irrigation conditions. Journal of Environment Management, 91(1), 215-221. DOI:10.1016/j.jenvman.2009.08.006.

Golabi, M. (2011). Bioengineering uses vetiver grass to save coral reefs near Guam. University of Guam. Tersedia pada: https://www.sciencedaily.com/.../2011/04/110408101924.htm

Handoko, P. (2007). Mediasi konflik penanganan kerusakan pantai (studi kasus penanganan abrasi pantai kuta bali). Thesis. Program magister ilmu lingkungan program pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Indriasari, V. Y., & Akhwady, R. (2017). Rekayasa Eco-hybrid untuk restorasi pantai Kedungu, Bali. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 21(1), 1-8.

Khalil, H. P. S. A., Alwani, M. S., & Omar, A. K. M. (2006). Chemical composition, anatomy, lignin distribution, and cell wall structure of Malaysian plant waste fibers. Bioresources. (2), 220-232.

Kirici, S., Inan, M., Turk, M., & Giray, E. S. (2011). To study of essential oil and agricultural properties of vetiver (Vetiveria zizanioides) in the southeastern of Mediterranean. Advances in Environmental Biology, 5(2), 447-451.

Komarawidjaja, W., & Soetrisno, Y. (2016). Garno Peran Rumput Vetiver (Chrysopogon zizanioides) dalam Fitoremediasi Pencemaran Perairan Sungai. Jurnal Teknologi Lingkungan,17(1), 7-14

Krishnaveni, V. (2016). Analysis of chemical components and antimicrobial activity on vetiver extract for home textile applications. Journal of Textile Science and Engineering. 6, 259. DOI:10.4172/2165-8064.1000259

Krisnadi, A. (2016). Kebijakan Satu Peta. Roh Pembangunan dan Pemanfaatan Informasi Geospasial di Indonesia. Sains Press. ISBN: 978-979-1291-49-1

Kumar, M., Ruckmani, A., Saradha, S., Arunkumar, R., Lakshmipathy, R., Madhavi, E., Devi, T. (2014). Evaluation of antiepileptic activity of Vetiveria zizanioides oil in mice. International Journal of Pharmachology Science Review and Research. 25(2), 248-251.

Lim, T. K. (2016). Chrysopogon zizanioides (L.) Roberty. Pp.197-227. In Edible Medicinal and Non-Medicinal Plants: Volume 11 Modified Stems, Roots and bulbs. Springer (SZ): Springer International Publ.

Naikwadi, S., Sannapapamma, K. J., & Venugopal, C. K. (2017). Optimization of vetiver root extract for textile finishing. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences. 6(10), 2009-2022. DOI:10.20546/ijcmas.2017.610.238

Rositasari, R., Setiawan, W. B., Supriadi, I. H., Hasanuddin., & Prayuda, B. (2011). Kajian dan prediksi kerentanan pesisir terhadap perubahan iklim: Studi kasus di pesisir Cirebon. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. 3(1), 52-64.

Senthilkumar, B., & Rachel, D. A. (2017). Avoidance from dengue by microencapsulated with vetiver root essence with mosquito repellent finishing on fabrics. International Journal of Trend in Scientific Research and Development, 2(1), 182-190.

Sudjianto, U., & Kristina, V. (2009). Studi pemulsaan dan dosis NPK pada hasil buah melon (Cucumis melo L.). Jurnal Sains dan Teknologi. 2(2), 1-7.

Susilawati, V. (2016). Kajian rumput vetiver sebagai pengaman lereng secara berkelanjutan. Jurnal Media Komunikasi Teknik Sipil, 22(2), 99-108.

Suwarsono, S, & Suwardi. (2011). Zonasi karakteristik kecepatan abrasi dan rancangan teknik penanganan jalan lintas barat Bengkulu bagian utara sebagai jalur transportasi vital. Makara Teknologi. 15(1), 31-38.

Suwedi, N. (2006). Teknologi penanggulangan dan pengendalian kerusakan lingkungan pesisir, pantai dan laut untuk mendukung pengembangan pariwisata. Jurnal Teknik Lingkungan, 7(2), 152-159.

Vatria, B. (2010). Berbagai kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terjadinya degradasi ekosistem pantai serta dampak yang ditimbulkannya. Jurnal Belian, 9(1), 47-54.

Wesnawa, I. G. A., & Christiawan, P. I. (2017). Community-based management of coastal damage in Buleleng. IOSR Journal of Humanities and Social Science, 22(4), 01-07.

Yeh, T. Y., & Lin, C. L. (2014). A sediment phytoattenuation evaluation by four sessions of vetiver planting and harvesting. Global Journal of Researches in Engineering: E Civil and Structural Engineering. 14(6). Tersedia: https://globaljournals.org/GJRE_Volume14/ 4-A-Sediment-Phytoattenuation.pdf




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkn.v15i3.9266

Copyright (c) 2020 JURNAL KELAUTAN NASIONAL


Creative Commons License

Copyright of Jurnal Kelautan Nasional (p-ISSN 1907-767Xe-ISSN 2615-4579)

Pusat Riset Kelautan
Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kelautan dan Perikanan

View My Stats

Index by