POLA PENGELOLAAN RAWA LEBAK BERBASIS KETERPADUAN EKOLOGI EKONOMI- SOSIAL-BUDAYA UNTUK PEMANFAATAN BERKELANJUTAN

Dina Muthmainah, Zulkifli Dahlan, Robiyanto H. Susanto, Abdul Karim Gaffar, Dwi Putro Priadi

Abstract


Rawa lebak merupakan ekosistem yang dinamis, mengalami perubahan dua arah dari sistem akuatik ke sistem terestrial, dipengaruhi oleh faktor-faktor hidrologi, mutu air, vegetasi, fauna, kepemilikan dan pemanfaatan. Penelitian ini dilaksanakan di rawa lebak Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan, bertujuan untuk merumuskan pola pengelolaan rawa berbasis keterpaduan (integrated system) antara ekologi, ekonomi dan sosial budaya. Pengamatan karakteristik hidrologi, ekologi, pola pemanfaatan, sosial dan budaya menunjukkan bahwa tipologi rawa lebak di lokasi penelitian dapat dibagi tiga yaitu rawa banjiran, rawa tadah hujan dan rawa campuran. Dari hasil analisis keterkaitan faktor internal dan eksternal, penilaian untuk rawa tadah hujan adalah 104 sedangkan rawa banjiran dan rawa campuran masingmasing 68 dan 45. Pola pengelolaan yang dapat disarankan untuk rawa tadah hujan diarahkan pada mempertahankan kekhasan ekosistem dengan pemanfaatan bagi sektor perikanan dengan kegiatan tambahannya adalah pertanian dan peternakan. Pada rawa banjiran diarahkan pada kegiatan pertanian dengan kegiatan lainnya adalah perikanan dan pertanian tergantung pada musim dan ketersediaan air, dan pada rawa campuran diarahkan pada peningkatan efisiensi pemanfaatan air dengan menyediakan lebung dan penyerasian pola tanam dengan daur banjir.

Lebak swamp is a dynamic ecosystem, seasonally changed from aquatic to terrestrial ecosystem vice versa. Swamp functions were influenced by charateristic of hydrobiology, water quality, vegetation, wild animal, property right and utilization. The research conducted in lebak swamp of Pampangan Subdistrict, Ogan Komering Ilir District, South Sumatra Province to know environmental characteristic as components to builtd management scheme of those swamp dealing with integrated system between ecology, economy and socio cultural. The characteristics of hydrobiology, ecology, utilization, sociocultural show that in research location, the swamp could be divided into three types,i.e., floodplain swamp, rain-fed swamp and mixed swamp. The result shows that relationship between internal and external factor with ecosystem services gave value of 104 for rain-fed swamp, while floodplain and mixed swamp were 68 and 45 respectively. Suggested management scheme for rain-fed swamp with high ecology score as more natural swamp ecosystem is a fishing area with additional utilization as agricultural land and animal husbandry. Floodplain swamp can manage for agricultural land with additional activity fisheries and animal husbandry depending on season and water table. The management for mixed swamp can suggested primarily on water conservation by preparing fish pool and planting pattern due to maintain water table for agriculture use during dry season.


Keywords


Rawa lebak; pampangan; tipologi rawa; pengelolaan

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.4.2.2012.59-67


Creative Commons License
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1979-6366
e-ISSN 2502-6550

Crossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj