PENGELOLAAN PERIKANAN RAJUNGAN (Portunus pelagicus) BERDASARKAN ANALISIS SPASIAL DAN TEMPORAL BIOEKONOMI DI PERAIRAN PESISIR TIMUR LAMPUNG

Aprillia Kartika Ekawati, Luky Adrianto, Zairion Zairion

Abstract


Pesisir timur Lampung merupakan salah satu daerah penghasil rajungan di Indonesia. Jumlah hasil tangkapan yang rendah menghasilkan keuntungan yang rendah pada setiap upaya penangkapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai aktivitas perikanan rajungan dalam bentuk trip optimal dan keuntungan untuk pengelolaan perikanan rajungan di pesisir timur Lampung. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Karakteristik aktivitas penangkapan rajungan didapatkan jumlah kapal (40-250 unit) dan jumlah hari melaut (16-27 trip/bulan) pada setiap lokasi. Nilai produksi pada musim puncak di pendaratan rajungan Way Seputih dan Sungai Burung lebih tinggi dibandingkan 3 lokasi lainnya. Jumlah alokasi spasial tertinggi pada musim puncak di S1 adalah di Sungai Burung dengan jumlah 1974 trip/musim dan di strata 2 tertinggi di Kuala Penet dengan jumlah 2763 trip/musim. Musim sedang di S1 dan S2 tertinggi di Way Seputih 3540 trip/musim, dan Labuhan Maringgai 2883 trip/musim. Musim paceklik S1 dan S2 Sungai Burung 10088 trip/musim dan Kuala Penet 4708 trip/musim. Penetapan alokasi upaya penangkapan (trip/musim) dapat dijadikan acuan pembatasan upaya penangkapan rajungan pada setiap stratifikasi di 5 lokasi pendaratan rajungan.

The eastern coast of Lampung is one of the blue swimming crabs (Portunus pelagicus) wild catch producing areas in Indonesia. Low catch weight causes a small profit to be gained on each fishing effort. Spatial allocation in fisheries seen from the location or distance and costs of activities. The purpose of this study was to analyze the value of BSC fishing activities in the form of optimal trips and benefits for the management of BSC fisheries on the east coast of Lampung. Data collection is done using purposive sampling method. Characteristics of BSC fishing activities obtained the number of ships (40-250 units) and number of days of fishing (16-27 trip/month) at each location. The production value in the peak season at the Way Seputih and Sungai Burung landings had a higher number compared to the catch per-trip in 3 other locations. The highest spatial allocation value in the peak season at S1 in the Sungai Burung with 1974 trips/season and the highest 2 in Kuala Penet with 2763 trips/season. The highest season in S1 and S2 is highest in Way Seputih 3540 trips/season, and Labuhan Maringgai is 2883 trips/season. Famine season in S1 and S2 is highest in Sungai Burung as many 10088 trips/season and Kuala Penet 4708 trips/season. Determination of alocation for fishing effort (trip/season) can be used as a reference for limiting the effort to catch of BSC in each stratification in 5 crab landing sites.


Keywords


Alokasi spasial; hasil tangkapan; trip optimal; keuntungan

Full Text:

PDF

References


Adam, Jaya, I., & Sondita M.F.A. (2006). Model bioekonomi perairan pantai (in-shore) dan lepas pantai (off-shore) untuk pengelolaan perikanan rajungan (Portunus pelagicus) di perairan Selat Makassar. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia. 13(1): 33-43.

Adrianto, L. (2015). Pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem-integrasi platform pengelolaan kawasan konservasi perairan dan perikanan. Didalam: Tata Kelola Kawasan Konservasi Perairan untuk Perikanan Berkelanjutan di Indonesia. IPB Press: Bogor (ID).

Agus, S.B., Zulbainarni, N., Sunuddin, A., & Subarno, T. (2016). Distribusi spasial rajungan (Portunus pelagicus) pada musim timur di perairan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). 21(3): 209-218. DOI: https://doi.org/10.18343/jipi.21.3.209

Anderson, L.G., & Seijo, J.C. (2010). Bioeconomics of fisheries management (p. 305). USA. Blackwell publishing.

Budiarto, A., Adrianto, L., & Kamal, M. (2015). Status pengelolaan perikanan rajungan (Portunus pelagicusd) dengan pendekatan ekosistem di Laut Jawa (WPPNRI 712). Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia (JKPI). 7(1): 9-24. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.7.1.2015.9-24

Conrad, J.M., & Smith, M.D. (2012). Non spatial and spatial models in bioeconomics. Journal Natural Resources Modeling. 25(1). 52-92. DOI: https://doi.org/10.1111/j.1939-7445.2011.00102.x

Damora, A. (2016). Optimasi pemanfaatan sumber daya lobster pasir (Panulirus homarus) dalam kerangka ekologi-ekonomi di Kabupaten Gunung Kidul dan sekitarnya [tesis]. Sekolah Pascasarjana. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Damora, A., Nurdin, E. (2016). Beberapa aspek biologi rajungan (Portunus pelagicus) di perairan Labuhan Maringgai, Lampung Timur. BAWAL. 8(1): 13-20. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.8.1.2016.13-20

Ernawati, T. (2013). Dinamika populasi dan pengkajian stok sumberdaya rajungan (Portunus pelagicus Linnaeus) di perairan Kabupaten Pati dan sekitarnya [tesis]. Sekolah Pascasarjana. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Fauzi, A. (2010). Ekonomi Perikana (223 hlm). Gramedia Pustaka Utama. Jakarta (ID).

Hamid, A. (2015). Habitat, biologi reproduksi dan dinamika populasi rajungan (Portunus pelagicus Linnaeus 1758) sebagai dasar pengelolaan di Teluk Lasongko, Sulawesi Tenggara [disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor(ID).

Hamid, A., Wardiatno, Y., Batu, D.T.F.L., & Riani, E. (2017). Pengelolaan rajungan (Portunus pelagicus) yang berkelanjutan berdasarkan aspek bioekologi di Teluk Lasongko, Sulawesi Tenggara. J.Kebijak.Perik.Ind, 9(1): 41-50. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.9.1.2017.41-50

[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2018). Kinerja Ekspor Produk Perikanan Indonesia Tahun 2018. Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan. KKP. https://kkp.go.id/djpdspkp/artikel/7947-kinerja-ekspor-produk-perikanan-indonesia-tahun-2018

Kroetz, K., & Sanchirico, J.N. (2015). The bioeconomics of spatial-dynamic systems in natural resources management. Annual Review of Resources Economics. 7,189-207. DOI: https://doi.org/10.1146/annurev-resource-083110-120047

Kurnia, R., Boer, M., Zairion. (2014). Biologi populasi rajungan (Portunus pelagicus) dan karakteristik lingkungan habitat esensialnya sebagai upaya awal perlindungan di Lampung Timur. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI). 19(1): 22-28.

Sanchirico, J.N., & Wilen, J.E. (1998). Bioeconomics of spatial exploitation in patchy environment. Journal of Environment Economics and Management. 37(2), 129-150. DOI: https://doi.org/10.1006/jeem.1998.1060

Seijo, J.C., Defeo, O., Salas, S. (1998). Fisheries bioeconomics: Theory, modelling and management. FAO Fisheries Technical Paper. Rome (IT). FAO. 108p.

Seijo, J.C. (2007). Spatial bioeconomic dynamics of marine fisheries. Fisheries and Aquaculture Vol V. Encyclopedia of Life Support Systems (EOLSS). Universidad Marista de Merida, Mexico.

Setiyowati, D. (2016). Kajian stok rajungan (Portunus pelagicus) di perairan Laut Jawa, Kabupaten Jepara. Jurnal DISPROTEK. 7(1): 84-97. DOI: https://doi.org/10.34001/jdpt.v7i1.363

Setyawan, H.A., Wirasatriya, A. (2017). Hubungan antara daerah penangkapan rajungan (Portunus pelagicus) dengan parameter oseanografi di perairan Tegal Jawa Tengah. Di dalam: Wirasatriya A, Suryanti, Kurohman F, Teguh W, Nirwani, Ayu R, Dian A, Permata D, Hartati R, Helmi M (editor). Aplikasi IPTEK Perikanan dan Kelautan dalam Pengelolaan Mitigasi Bencana dan Degradasi Wilayah Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil. Seminar Nasional Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan ke-VI; 2016 November 12. Semarang(ID). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Diponegoro. 67-81.

Supriani, E. (2007). Kajian ekonomi sumberdaya perikanan di perairan pemangkat Kabupaten Sambas [tesis]. Sekolah Pascasarjana. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Susilo, H. (2010). Analisis bioekonomi pada pemanaatan sumberdaya ikan pelagis besar di perairan Bontang. EPP. 7(1): 25-30.

Triarso, I. (2012). Potensi dan peluang pengembangan usaha perikanan tangkap di Pantura Jawa Tengah. Jurnal Saintek Perikanan. 8(1). DOI : https://doi.org/10.14710/ijfst.8.1.65-73

Yayasan PUTER Indonesia. 2017. Karakteristik Perikanan Rajungan Timur Lampung: Laporan Pelaksanaan Survey. (Tidak diterbitkan)

Zairion, Boer, M., Wardiatno, Y., & Fahrudin, A. (2014). Komposisi dan ukuran rajungan (Portunus pelagicus) yang tertangkap pada beberapa stratifikasi batimetri di perairan Lampung Timur. J.Lit.Perikan.Ind, 20(4), 199-206. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.20.4.2014.199-206

Zairion. (2015). Pengelolaan berkelanjutan perikanan rajungan (Portunus pelagicus) di Lampung Timur [disertasi]. Sekolah Pascasarjana. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Zulbainarni, N. (2016). Teori dan Praktik Pemodelan Bioekonomi dalam Pengelolaan Perikanan Tangkap (310 hlm). IPB Press. Bogor (ID).




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.11.1.2019.65-74


Creative Commons License
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1979-6366
e-ISSN 2502-6550

Crossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj