STATUS PENGELOLAAN PERIKANAN RAJUNGAN (Portunus Pelagicus) DENGAN PENDEKATAN EKOSISTEM DI LAUT JAWA (WPPNRI 712)
Abstract
Laut Jawa (WPPNRI 712) memiliki karakteristik permasalahan dalam pengelolaan perikanan rajungan yaitu berkurangnya stok sumberdaya rajungan dan tinggi nya jumlah armada penangkapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi pengelolaan perikanan rajungan di perairan Laut Jawa berdasarkan pada indikator pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem (Ecosystem Approach to Fisheries Management-EAFM). Enam domain indikator EAFM yang digunakan sebagai dasar untuk analisis adalah (1) Sumber Daya Ikan; (2) Habitat dan Ekosistem; (3) Teknik Penangkapan; (4) Sosial; (5) Ekonomi; dan (6) Kelembagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai skor komposit EAFM tergolong kategori sedang dengan kisaran antara 1,5 – 2,5. Hasil penilaian aggregat seluruh domain diperoleh nilai skor densitas berkisar antara 6,3 – 55,9. Domain memiliki densitas tertinggi adalah domain sosial dan domain kelembagaan sebesar 54,7 dan 55,9 dengan kategori sedang. Domain habitat/ekosistem dan domain ekonomi memiliki nilai skor 36,5 dan 20,7 dengan kategori kurang. Domain sumberdaya ikan dan domain teknik penangkapan memiliki nilai skor 6,3 dan 16,3 dengan kategori buruk. Secara keseluruhan hasil penilaian indikator EAFM menunjukkan bahwa pengelolaan rajungan di WPPNRI 712 dalam kategori buruk hingga sedang. Rekomendasi dari penelitian ini adalah melaksanakan perbaikan pengelolaan perikanan rajungan secara bertahap dengan melakukan 5 (lima) langkah pengelolaan yaitu; pengaturan rajungan yang boleh ditangkap, pengaturan musim penangkapan, pengendalian alat tangkap dan daerah penangkapan, perlindungan dan rehabilitasi habitat serta melaksanakan restoking.
Java Sea waters (Fisheries Management Area 712) is one of the main live crab habitat which is also the main blue swimming crab (BSC) production centers in Indonesia. FMA 712 has the characteristics of BSC fishery management problems is lower stock of crabs and the high number of fishing fleet. This study was aims to determine the condition of BSC fishery management in Java Sea waters, which developed based on performance indicators of ecosystem approach (EAFM). The six EAFM indicators used as the basis for analysis (1) Fisheries Resources; (2) Habitat and Ecosystem; (3) Fishing Technology; (4) Social; (5) Economic; and (6) Institutional. The results of each research domain indicates that the value of the composite score EAFM classified as category medium in the range of 1.5-2.5. The entire aggregate assessment results obtained domain scores density values ranging between 6.3 - 55.9. Domain which has high density is the domain of social and institutional domains of 54.7 and 55.9 in the medium category. Domain habitat /ecosystem and the economic domain has a score of 36.5 and 20.7 with less category. For domain domain fish resources and fishing techniques have a score of 6.3 and 16.3 with the bad category. The overall of EAFM indicators ranged between 6.3 - 55.9 Indicating that the management of BSC in FMA 712 under poor to moderate category. Recommendations of this study is to carry out repairs BSC fishery management gradually to perform five steps management; minimum legal size for capture, open closed fishing season, control gear and fishing areas, protection and rehabilitation of habitat and implement restoking.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpi.7.1.2015.9-24
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats
p-ISSN 1979-6366
e-ISSN 2502-6550