PERUBAHAN SENSORI IKAN MAS (Cyprinus carpio) DENGAN METODE DEMERIT POINT SCORE SEL AMA PENYIMPANAN SUHU RUANG

Medal Lintas Perceka, Farida Ariyani, Heny Budi Purnamasari, Nofi Sulistiyo Rini, Achmad Poernomo, Niken Dharmayanti

Abstract


Penilaian kesegaran ikan mas secara sensori perlu dilakukan karena penilaian tersebut bersifat mudah dan murah. Penilaian sensori kesegaran ikan mas menggunakan metode Demerit Point Score (DPS) belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati perubahan sensori ikan mas (Cyprinus carpio) menggunakan scoresheet DPS baku selama 24 jam penyimpanan suhu ruang dengan interval pengamatan setiap 4 jam sekali. Skor DPS ikan mas mengalami peningkatan seiring dengan lamanya waktu penyimpanan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ikan mas masih layak konsumsi pada jam ke-8 penyimpanan suhu ruang dengan skor DPS sebesar 15,5. Ciri-ciri ikan mas pada penyimpanan  jam ke 8 yaitu kenampakan cerah, sisik agak mudah lepas, lendir tipis dan agak keruh, ikan mengalami rigor/kekakuan badan, mata mulai agak berkabut, pupil mata masih terlihat, bentuk mata agak cekung, mata tidak berdarah, warna insang menjadi agak pudar, lendir insang tipis agak keruh serta bau insang menjadi amis, perut belum mengalami diskolorasi, kekakuan masih kencang, kondisi anus masih normal tetapi baunya menjadi amis, stains menjadi agak kusam, darah rongga perut menjadi merah agak gelap, warna daging menjadi agak kusam dan tekstur daging masih padat kenyal.


Keywords


Demerit Point Score; Ikan Mas (Cyprinus carpio); Sensori

Full Text:

PDF

References


Alim, M.B. (2019). Aplikasi Real-Time Image Processing Untuk Mengukur Tingkat Kesegaran Ikan Mas (Cyprinus carpio) Berdasarkan Perubahan Warna Pada Mata dan Insang. Skripsi. Universitas Diponegoro Semarang.

Ariyani, F., & Dwiyitno, D. (2010). Kajian sensori dengan metode demerit point score terhadap penurunan kesegaran ikan nila selama pengesan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 5(2), 141-152.

Ariyani, F., Yenni, Y., & Riyanto, R. (2014). Correlation of demerit point score (DPS) and chemical parameters on quality of fresh estuary grouper (Epinephelus tauvina) during storage in ice. Squalen : Bulletin of Marine and Fisheries Postharvest and Biotechnology, 9(2), 45-54.

Ariyani, F., Murtini, J., & Andayani, F. (2011) Penelitian hubungan parameter sensori (demerit point score), kimia, dan mikrobiologi pada kemunduran mutu ikan nila selama pengesan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 6(1), 69-80.

Ariyani, F., Hermana, I., Triwibowo, R., & Wibowo, S. (2016). Kajian perubahan parameter sensori dengan metode demerit point score pada penurunan kesegaran ikan patin selama pengesan. Jurnal Pascapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, 11(1), 67-82.

Branch, A.C., & Vail, A.M.A. (1985). Bringing fish inspection into the computer age. Food Technol Aust, 37, (8), 352-355.

Ermawati, M.D., Suwandi, R., & Jocoeb, A.M. (2018). Kemunduran mutu ikan mas (Cyprinus carpio) selama penyimpanan pada suhu ruang. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.

Ilyas, S. (1983). Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. Jakarta: CV. Paripurna.

Issac, A., Dutta, M.K., & Sarkar, B. (2017). Computer vision based method for quality and freshness check for fish from segmented gills. Computers and Electronics in Agriculture, 139, 10-21.

Jaya, I., & Ramadhan, D.K. (2006). Aplikasi metode akustik untuk uji kesegaran ikan. Bulletin Teknologi Hasil Perikanan, IX(2), 1-12

Kalista, A., Redjo, A., & Rosidah, U. (2018). Analisis organoleptik (scoring test) tingkat kesegaran ikan nila selama penyimpanan. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan, 7(1), 98-103.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2018). Kelautan dan Perikanan Dalam Angka. Jakarta

Kuswandi, B., Jayus, Restyana, A., Abdullah, A., Heng, L. Y., & Ahmad, M. (2012). A novel colorimetric food package label for fish spoilage based on polyaniline film. Food Control, 25(1), 184-189.

Ladja T.J., Sulistijowati, R., & Harmain, R.M. (2019). Mutu ikan nila (Oreochromis niloticus) segar secara organoleptik yang diaweykan menggunakan larutan daun matoa (Pometia pinnata). Jambura Fish Processing Journal, 1(2), 46-51.

Lemae, & Lasmi, L. (2019). Studi pengaruh kemunduran mutu terhadap kandungan gizi ikan betok (Anabas testudineus) dari daerah Mandor. Octopus: Jurnal Ilmu Perikanan, 8(1), 20-26

Lintang, C.A., Widodo, T.W., & Lelono, D. (2016). Rancang bangaun electronic nose untuk mendeteksi tingkat kebusukan ikan air tawar. Indonesian Journal of Electronics and Instruments Systems, 6(2), 129-140.

Litaay, C., Wisudo, S. H., Haluan, J., & Harianto, B. (2017). Pengaruh perbedaan metode pendinginan dan waktu penyimpanan terhadap mutu organoleptik ikan cakalang segar. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 9(2), 717-726.

Murniyati, A.S., & Sunarman. (2000). Pendinginan, pembekuan, pengawetan ikan. Yogyakarta: Kanisius.

Ndahawali, D. H. (2016). Mikroorganisme penyebab kerusakan pada ikan dan hasil perikanan lainnya. Buletin Matric, 13(2), 17-21.

Nurqaderianie, A.S., Metusalach., & Fahrul. (2016). Tingkat kesegaran ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) yang dijual eceran keliling kota Makassar. Jurnal IPTEKS Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, 3(6), 528-543.

Oyelese, O. A. (2006). Quality assessment of cold smoked, hot smoked and oven dried Tilapia nilotica under cold storage temperature conditions. Journal of Fisheries International, 1(2-4), 92-97.

Pianusa, A.F., Sanger, G., & Wongo, D. (2015). Kajian perubahan mutu kesegaran ikan tongkol (Euthynnus affinis) yang direndam dalam ekstrak rumput laut (Euchema spinosum) dan ekstrak buah bakau (Sonneratia alba). Jurnal Media Teknologi Hasil Perikanan, 3(2), 66-74.

Pratama, R. I., Rostini, I., & Awaluddin, M. Y. (2013). Komposisi kandungan senyawa flavor ikan mas (Cyprinus carpio) segar dan hasil pengukusannya. Jurnal akuatika, 4(1), 55-67.

Prieto-Bonete, G., Perez-Carceles, M. D., & Luna, A. (2015). Morphological and histological changes in eye lens: Possible application for estimating postmortem interval. Legal Medicine, 17(6), 437-442.

Rizki, S,G. (2017). Patomorfologi insang ikan mas (Cyprinus carpio) 24 jam pasca kematian [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sufianto B. (2004). Kemudnuran mutu ikan patin (Pangasius hypophtalmus) segar selama suhu ruang [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Suprayitno, E. (2020). Kajian kesegaran ikan di pasar tradisional dan modern Kota Malang. JFMR (Journal of Fisheries and Marine Research), 4(2), 289-295.

Taher, N. (2010). Penilaian mutu organoleptik ikan mujair (Tilapia mossambica) segar dengan ukuran yang berbeda selama penyimpanan dingin. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis, 6(1), 8-12.

Widiastuti, I, M. (2007). Sanitasi dan mutu kesegaran ikan konsumsi pada pasar tradisional di Kota Palu. Jurnal Agroland, 14(1), 77-81.

Yunizal & Wibowo, S. (1998). Penanganan Ikan Segar. Jakarta (ID): Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpt.v5i2.11142

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

  Creative Commons License

Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN Online: 2654-9581

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

View My Stats

 

Index by



Location: https://goo.gl/maps/sjorau9p8zWbrQtJ6