IMPLEMENTASI AKUAKULTUR BIRU MELALUI SISTEM IMTA (INTEGRATED MULTI-TROPHIC AQUACULTURE)

Angkasa Putra, Mugi Mulyono

Abstract


Pembangunan sektor kelautan dan perikanan masih jauh dari potensi yang dimiliki. Akuakultur sebagai salah satu unsur pada sektor tersebut juga belum dikelola dengan optimal. Padahal pengembangan akuakultur dituntut pada praktik manajemen yang baik, pengembangan teknologi yang lebih inovatif, bertanggung jawab, berkelanjutan, dan menguntungkan yang lebih efisien secara ekologis, ramah lingkungan, diversifikasi produk, dan bermanfaat bagi masyarakat. Mempertahankan keberlanjutan tidak hanya dari segi lingkungan, tetapi juga dari perspektif ekonomi, sosial, dan teknis, serta telah menjadi isu utama dengan meningkatnya kesadaran konsumen yang semakin menuntut kualitas, ketertelusuran, dan kondisi produksi. Oleh sebab itu, perlu dilakukan tinjauan terhadap konsep dan implementasi IMTA dalam mewujudkan akuakultur biru. Berdasarkan kajian ini, penerapan konsep akuakultur skema IMTA secara nyata memberikan keuntungan ekologi dan ekonomi serta berkelanjutan. Model IMTA sangat relevan dengan Program Prioritas Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam mendukung pengembangan Akuakultur Biru.

 


Keywords


Akuakultur Biru; berkelanjutan; ekologi; ekonomi; IMTA

Full Text:

PDF

References


Aliah, R. S. (2018). Keragaman Model Budidaya Perikanan Terintegrasi Multi Tropik di Pantai Utara Karawang, Jawa Barat. Jurnal Teknologi Lingkungan, 13 (1), 47-58.

Arsandi, D., S. Rejeki, R. & Wisnu. (2017). Analisis Kesesuaian Lahan untuk Penerapan Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA) melalui Pendekatan SIG di Pesisir Kabupaten Brebes Jawa Tengah. Journal of Aquaculture Management and Technology, 6 (3), 68-77.

Chopin, T. (2006). Akuakultur Multi-Trofik Terintegrasi. North Aquaculture. 12 (4), 4.

Dahuri, R. (2012). Cetak Biru Pembangunan Kelautan dan Perikanan: Menuju Indonesia yang Maju, Adil, Makmur, dan Berdaulat. Bogor: Roda Bahari.

FAO. (2009) The State of World Fisheries and Aquaculture 2008. FAO of the United Nations, Roma, xvi + 176 p.

Hayati, H., I. G. N. P. Dirgayusa, & N. L. H. R. Puspitha. (2018). Laju Pertumbuhan Kerang Abalon Halitios squamata melalui Budidaya IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) di Pantai Geger, Nusa Dua, Kabupaten Badung, Provinsi Bali. Journal of Marine and Aquatic Science, 4 (2), 253-262.

Irisarri, J., M. J. Fernandez-Reiriz, U. Labarta, P. J. Cranford, & S. M. C. Robinson. (2015). Avaibility and Utilization of Waste Fish Feed by Mussels Mytilus edulis in a Commercial Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA) System: A MultiIndicator Assessment Approach. Ecological Indicators, 48 (2015), 673-686.

KKP. (2020). LKJ Kementerian Kelautan dan Perikanan. www.kkp.go.id

Nidejovi. (2020). Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA): Budidaya Ikan dan Tumbuhan Air dalam Sistem Perikanan Terpadu. [Online] Pusat Penelitian Limnologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. http://limnologi.lipi.go.id/

Putro, S. P., Widowati, Suhartana, & F. Muhammad. (2015). The Application of Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA) Using Stratified Double Net Rounded Cage (SDFNC) for Aquaculture Sustainability. International Journal of Science and Engineering, 9 (2), 85-89.

Radiarta, I. N. & Erlania. (2016). Performa Komoditas Budidaya Laut pada Sistem Integrated Multi Trophic Aquaculture (IMTA) di Teluk Gerupuk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Riset Akuakultur, 11 (1), 85-97.

Radiarta, I. N., Erlina, & K. Sugama. (2014). Budidaya Rumput Laut, Kappaphycus alvarezii secara Terintegrasi dengan Ikan Kerapu di Teluk Gerupuk Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Riset Akuakultur, 9 (1), 125-134.

Rejeki, S., R. S. Ariyati, & L. L. Widowati. (2016). Application of Integrated Multi Tropic Aquaculture Consept in an Abraded Brackish Water Pond. Jurnal Teknologi, 78 (4), 227-232.

Thomas, M., A. Pasquet, J. Aubin, S. Nahon, & T. Lococq. (2020). When More is More: Taking Advantage of Spesies Diversity to Move Toward Sustainable Aquaculture. Biological Reviews, 1-18.

Triarso, I. & Putro, S. P. (2019). Pengembangan Budidaya Perikanan Produktif Berkelanjutan Sistem IMTA (Integrated Multi-Trophic Aquaculture) (Studi Kasus di Kep. Karimunjawa, Jepara). Life Science 8 (2), 192-199

Widowati, L. L., S. Rejeki, R. W. Ariyati, & R. H. Bosma. (2019). Petunjuk Budidaya Tambak Terpadu (IMTA) Integrated Multi Trophic Aquaculture. Semarang. PASMI. 22 hlm.

Wong, G., Greenhalgh, T., Westhorp, G., Buckingham, J., & Pawson, R. (2013). RAMESES Publication Standards: Meta‐narrative Reviews. Journal of Advanced Nursing, 69 (5), 987-1004.

Yuniarsih, E., K. Nirmala, & I. N. Radiarta. (2014). Tingkat Penyerapan Nitrogen dan Fosfor pada Budidaya Rumput Laut Berbasis IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) di Teluk Gerupuk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Riset Akuakultur, 9 (3), 487-500.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jkpt.v1i0.12111

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

  Creative Commons License

Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT) is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
ISSN Online: 2654-9581

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN
BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

View My Stats

 

Index by



Location: https://goo.gl/maps/sjorau9p8zWbrQtJ6