DINAMIKA KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAN KEWIBAWAAN KELEMBAGAAN ADAT (Studi Kasus Pada Masyarakat Adat Liya di Wakatobi Sulawesi Tenggara)

Nendah Kurniasari, Andrian Ramadhan, Lindawati Lindawati

Abstract


Pasang surut kewenangan lembaga adat dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di Wakatobi, turut berpengaruh terhadap kondisi sumberdaya alam tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana peran kelembagaan adat dalam pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan. Penelitian pada masyarakat adat liya di Kabupaten Wakatobi pada Tahun 2015 dengan menggunakan metode kualitatif yang mengandalkan data sekunder dan data primer dari berbagai informan kunci.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelembagaan adat di wakatobi meskipun eksistensinya sudah menurun namun kewibawaannya relatif masih kuat sehingga berpotensi sebagai lembaga yang efektif untuk mengatur perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan secara arif. Hal ini berpengaruh terhadap keberlanjutan nilai sosial dari sumberdaya. Oleh karenanya, revitalisasi lembaga adat merupakan langkah yang harus segera dilaksanakan oleh pemerintah guna menjaga sumberdaya kelautanan dan perikanan secara berkelanjutan.

Title: Exoticism of Wakatobi and institutional initiative Citizen using Case study on Indigenous peoples in Wakatobi Sulawesi Tenggara

The dynamics of the authority of traditional institutions in the management of marine resources and fisheries in the Wakatobi, also affect the condition of the natural resources. This study aims to describe how the role of traditional institutions in the management of marine resources and fisheries. The study was conducted in Wanci and Kaledupa in 2015 using qualitative methods that rely on secondary data and primary data from a variety of key informants. The results showed that the traditional institutions in wakatobi although its existence has been declining but still relatively strong authority, thereby potentially as effective institutions to regulate people's behavior in the use of marine and fishery resources wisely. Therefore, the revitalization of traditional institutions is a step that should be undertaken by the government to safeguard marine and fisheries resources in a sustainable manner.


Keywords


wakatobi; lembaga adat; Desa Liya

Full Text:

PDF

References


Agusrinal, Santoso N,dan Prasetyo L.B. 2015. Tingkat Degradasi EkosistemMangrove di Pulau Kaledupa, Taman Nasional Wakatobi. Jurnal Silvikultur Tropika. Vol. 6 No. 3, Desember 2015. ISSN: 2086-8227.

Berger, P.L.dan T. Luckmann.1967. The Social Construction ofReality.The Penguin Press. England.

Brouwer. P.W. Objektivitas Keputusan Yudisial dalam Konflik-Konflik Dalam Ilmu Sosial. Editor Harskamp A.V., Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Capra F. 2007. The Turning Point. Penerbit Jejak. Yogyakarta.

Hadara, A. 2006. Dinamika Pelayaran Tradisional Orang Buton Kepulauan Tukang Besi. Makalah disampaikan pada Konferensi Nasional Sejarah VIII di Jakarta Tanggal 14-17 November 2006.

Hanan, L.O.M. 2010. Kajian Strategi Pengelolaan Sumberdaya Laut Oleh Masyarakat Adat Dalam Kawasan Taman Nasional Wakatobi. Sekolah Pasca Sarjana Intitut Pertanian Bogor. Bogor.

Manehat P. 2013 . Pandangan Orang Timor Terhadap Alam Sekitar dalam Kebudayaan Sebuah Agenda Dalam Bingkai Pulau Timor dan Sekitarnya. Penyunting Neonbasu G. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Rahardjo S. 2010. Sosiologi Hukum: Perkembangan metode dan Pilihan Masalah. Genta Publishing. Yogyakarta.

Poerwanto H. 2005. Kebudayaan dan Lingkungan: Dalam perspektif Antropologi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

TNC. 2017. Saatnya Sara Kembali Berperan. Diunduh dari http://www.nature.or.id/ruang-media/berita-terbaru/saatnya-sara-kembali-berperan.xml pada tanggal 24 Maret 2017, jam 14.43.

Anonim. 2016. Perusakan Karang Masih Ancam Wakatobi. Diunduh pada Tanggal 16 Oktober 2016 dari http://sains.kompas.com/read/2011/05/08/08593127/Perusakan.Karang.Masih.Ancam.Wakatobi

Marwan. 2014. Studi Ekonomi Politik: Pengelolaan Pariwisata di Kabupaten Wakatobi. Skripsi. Jurusan Ilmu Politik dan Pemerintahan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanudin. Makassar.

Udu S. 2012. Pengembangan Pariwisata dan Hilangnya Tanah-Tanah Sara di Wakatobi: Kajian Atas Perlawanan Masyarakat-Masyarakat Adat. Prosiding The 4 International Conference & Summer School On Indonesian Studies: Unity, Diversity, and Future. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia. Depok.

Rudyansjah T. 2008. Lanskap Budaya Kekuasaan Pada Masyarakat ButonSatu Kajian Mengenai Historisitas dan Tindakan [Disertasi]. Universitas Indonesia

Supriharyono. 1986. The effects of sedimentation on a fringing reef in north Central Java, Indonesia. PhD Thesis, Dept. Zoology, The University of Newcastle upon Tyne, UK.

Cahoon L.B., M. Pinkerton and I. Hawes. 2015. Effects on primary production of proposed iron-sand mining in the South Taranaki Bight region. Trans-Tasman Resources, Ltd. New Zealand

Peraturan Menteri Dalam Negeri No.3 tahun 1997 tentang pemberdayaan dan pelestarian serta pengembangan adat istiadat, kebiasaan-kebiasaan masyarakat, dan lembaga adat di daerah

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 1992 TENTANG PENATAAN RUANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1992 NOMOR 35. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992TentangPERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3556. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1994TENTANGPENGESAHAN UNITED NATIONS CONVENTION ON BIOLOGICAL DIVERSITY(KONVENSI PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA MENGENAI KEANEKARAGAMAN HAYATI)




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v7i1.5747

Indexed by:

 

 

 

---------------------------------------------------------------------------------------

 

Published by

Research Center for Marine and Fisheries Socio-Economic

in collaboration with
Indonesian Marine and Fisheries Socio-Economics Research Network

 Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.