TINGKAT PEMANFAATAN IKAN LAYANG ABU-ABU (Decapterus macrosoma) DAN LAYANG BIRU (Decapterus macarellus) DARI PERAIRAN KENDARI

Tuti Hariati

Abstract


Sumber daya ikan layang (Decapterus macrosoma dan Decapterus macarellus) di perairan Pantai Kendari tertangkap dengan pukat cincin mini. Sampai saat ini kajian stok belum pernah dilakukan sehingga belum diperoleh data dan informasi tingkat pemanfaatannya. Dalam upaya pelestarian pemanfaatan sumber daya ikan layang, dilakukan pengkajian stok untuk memperoleh nilai dugaan parameter populasi dan tingkat pemanfaatan. Hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai alternatif kebijakan dalam perkembangan dan pengelolaan. Data frekuensi panjang kedua spesies dikumpulkan tiap bulan dari bulan Maret 2009 sampai dengan Pebruari 2010. Kemudian data dianalisis menggunakan paket program FiSAT. Hasil kajian menunjukkan, nilai tingkat pemanfaatan (E) ikan layang abu-abu (Decapterus macrosoma) di perairan Kendari sudah tinggi (0,56) melewati nilai Emax (0,47), sedangkan nilai E ikan layang biru (Decapterus macarellus) rendah (0,50) belum mencapai nilai E dengan keuntungan yang maksimal (E0,10=0,56) dan nilai E yang maksimal (0,64). Dalam rangka pengembangan pemanfaatan sumber daya ikan layang biru, alternatif perluasan daerah penangkapan dapat dilakukan ke perairan Banggai kepulauan. Untuk sumber daya ikan layang abu-abu, pengembangan dapat dilakukan di sepanjang perairan pantai dekat pulau-pulau kecil dari sebelah barat Laut Kendari sampai ke perbatasan dengan wilayah Sulawesi Tengah.

 

Scads resource in the coastal waters of Kendari general caught by small purse seiner. So far, the assessment of scads stock has not been conducted that data and information of the exploitation rate was not available yet. In order to sustain the resource, assessment was carried out to obtain the population parameters and exploitation rate. The result might be used as a basic for the fisheries development or management policy. A set of length frequency data of the 2 species was collected every month from March to June 2009. These data were analyzed using the FiSAT Package Program. Results show, the value of exploitation rate (E) of short fin scad in the Kendari waters was high (0.56) exceeding the value of Emax (0.47), whereas mackerel scad was 0.50, lower than E.10 (0.56). In order to extend the exploitation of mackerel scad, it is suggested to move the fishing ground to the waters around Banggai Archipelago. The exploitation of short fin scad could be developed along the coast especially around the small islands lays from the waters north west of Kendari to the border with the Central Sulawesi Province.


Keywords


tingkat pemanfaatan; ikan layang abu-abu dan layang biru; perairan Kendari

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.17.1.2011.31-40


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 0853-5884
e-ISSN 2502-6542

Find in a library with WorldCatCrossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj