INDEKS KEANEKARAGAMAN JENIS IKAN DEMERSAL DI LAUT ARAFURA

Nurulludin Nurulludin, Prihatiningsih Prihatiningsih, Anthony Sisco Panggabean, Muhammad Taufik, Duranta Diandria Kembaren, Ralph Thomas Mahulette, Saimroh Saimroh, Erpind Nurdin

Abstract


Ikan demersal merupakan salah satu sumber daya yang memiliki potensi sangat tinggi di Laut Arafura. Informasi indeks keanekaragaman ikan demersal diperlukan setelah adanya moratorium pukat tarik di Laut Arafura. Kegiatan penelitian dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober sampai 20 November 2018 dengan mengikuti survei sumber daya ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 718 Laut Aru dan Arafura. Analisis data menggunakan beberapa nilai indeks biodiversitas meliputi keanekaragaman jenis (species diversity), kemerataan (species evenness),  kekayaan jenis (species richness), dan dominansi jenis (species dominant). Keanekaragaman jenis dibagi dalam 3 (tiga) wilayah penelitian yaitu Timur, Barat dan  Utara Laut Arafura. Indeks Keanekaragaman Shannon Wiener (H’) ikan demersal bervariasi antara 1,26 – 2,89. Nilai indeks kekayaan jenis ikan 9,37—16,8, indeks dominansi (D) antara 0,09-0,51. Indeks kemerataan jenis dari Pielou (E) Arafura bagian timur 0,13 dan utara dengan nilai 0,24 dan perairan Arafura bagian barat nilai indeks sebesar 0,27. Nilai indeks kemerataan jenis antara 0,26-0,50. Kondisi tersebut menunjukkan adanya keseimbangan dalam pemanfaatan sumber daya ikan demersal yang ada baik dari segi pemangsaan maupun secara spasial di Laut Arafura.

Demersal fish is a resource that has very high potential in the Arafura Sea. Information on the diversity index of demersal fish is needed after the moratorium on trawling in the Arafura Sea. The research activity was carried out from 20 October to 20 November 2018 by participating in a survey of fish resources in the 718 Aru and Arafura Sea Fisheries Management Area (WPP). Data analysis used several biodiversity index values including species diversity, species evenness, species richness, and species dominance. Species diversity is divided into 3 (three) research areas, namely East, West and North Arafura Sea. The Shannon Wiener Diversity Index (H') of demersal fish varies between 1.26 – 2.89. Fish species richness index value is 9.37-16.8, dominance index (D) is between 0.09-0.51. The evenness index of Pielou (E) eastern Arafura is 0.13 and north is 0.24 and the Arafura waters is 0.27. The value of the species evenness index is between 0.26-0.50. This condition shows that there is a balance in the utilization of existing demersal fish resources, both feeding habits and  spatial in the Arafura Sea.


Keywords


Keanekaragaman; indeks; kakap merah; Laut Arafura

Full Text:

PDF

References


Allen, G., Swainston, R. & Ruse, J. (2000). Marine fishes of South-East Asia (292 p).

Badrudin., & Sumiono, B. (2002). Indeks Kelimpahan Stok Dan Proporsi Udang Dalam Komunitas Sumber Daya Demersal Di Perairan Kepulauan Aru, Laut Arafura. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia Edisi Sumber Daya dan Penangkapan. 8 (1)

Carpenter, K.E.; Niem, V.H. (2001) FAO species identification guide for fishery purposes. The living marine resources of the Western Central Pacific. Volume 5. Bony fishes part 3 (Menidae to Pomacentridae). Rome, FAO. 2001. p. 2791-3380.

Fahmi., & Yonvitner. (2016). Keanekaragaman Hayati Dan Kepadatan Stok Ikan Demersal Di Perairan Tambelan, Laut Natuna. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 8 (2), 503-516.

Fischer, W., & Whitehead, P.J.P. (1974); Identification Sheets for Fishery Pupose. Eastern Indian Ocean. Vol. I-IV. FAO Rome. 106 p.

Gloerfelt, T.T. & Kailola, P.J. (1984). Trawled Fishes of Southern Indonesia and Northern Australia (406 p). The Directorate General of Fisheries, Indonesia.

Hidayat, T., & Nurulludin. (2017). Indeks Keanekaragaman Hayati Sumberdayaikan Demersal Di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 23(2) 123 – 130.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 56/Permen-Kp/2014 Tentang Penghentian Sementara (Moratorium) Perizinan Usaha Perikanan Tangkap di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2015. Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Nomor 02/Permen-Kp/2015 Tentang Larangan Penggunaan Alat Penangkapan Ikan Pukat Hela (Trawls) Dan Pukat Tarik (Seine Nets) Di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.

Krebs, C.J. (1989). Ecological methodology (63 p). Harper Collins Publisher, New York.

Loiseau N, Gaertner JC, Kulbicki M, Merigot B, Legras G, Taquet M, Gaertner-Mazouni N. (2016). Assessing the multicomponent aspect of coral fish diversity: The impact of sampling unit dimensions. Ecological Indicators, 60: 815-823.

Nakabo, T. (2000). Fishes of Japan, with pictoralkeys to the species (1749 p), English edition, I and II, Tokay Univ.Press, Tokyo.

Niamaimandi, N., Valinassab, T., & Daryanabard, R. (2018). Biodiversity of Demersal Species from Trawl Surveys in the Iranian Waters of the Persian Gul. Turkish Journal of Fisheries and Aquatic Sciences, 18 (1), 1345-135.

Nugroho, D., Patria, M.P., Supriatna, J., & Adrianto, L. (2016). Biological Characteristics On Three Demersal Fish Landed In Tegal, North Coast Of Central Java, Indonesia. Biodiversitas Journal, 17 (2), 679-686

Odum, E.P. (1971). Fundamental of Ecology (567 p). W.E.Sounders, Philadelphia.

Perangin-angin, R., Sulistiono., Kurnia, R., Fahrudin, A., & Suman, A. (2017). Struktur komunitas sumber daya ikan demersal berdasarkan kedalaman perairan di Laut Cina Selatan (WPP NRI 711). Jurnal Iktiologi Indonesia. 17(1): 67-82

Peristeraki, P., Tserpes, G., Lampadari, N., Kostantinos, I., & Stergiou. (2017). Comparing demersal megafaunal species diversity along the depth gradient within the South Aegean and Cretan Seas (Eastern Mediterranean). PLOS ONE | https://doi.org/10.1371/journal.pone.0184241 September 5, 2017

Pielou, E.C. (1977). Mathematical ecology (385 p). John Wiley & Sons. Toronto.

Putra, I.M.R., Dirgayusa, I.G.N.P., dan Faiqoh, E. (2019). Journal of Marine and Aquatic Sciences 5(2), 164-176.

Sari, Y., D., Syaukat Y., Kusumastanto T., & Hartoyo S. (2018). Pengelolaan perikanan demersal di Laut Arafura: Pendekatan bioekonomi. J. Sosek KP. 13(1): 43-57.

Sparre P. & Venema SC. (1999). Introduction to Tropical Fish Stock Assesment. Part 1 – Manual. Rome : FAO Fisheries Technical Paper No. 306/1. Rev.2. 337

Sumiono B, Ernawati T, Suprapto. (2011). Kepadatan stok ikan demersal dan beberapa parameter kualitas air di perairan Tegal dan sekitarnya. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 17(2): 95-103.

Suprapto. (2008). Indeks keanekaragaman hayati ikan demersal di Perairan Arafura. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 14 (3), 321-335

Suprapto. (2014). Indeks keanekaragaman jenis ikan demersal di perairan Tarakan. Bawal Widya Riset, 6 (1), 41-46.

Suyarso. (1997). Atlas Oseanografi Laut China Selatan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanografi. LIPI. 36 halaman.

Wedjatmiko & Suprapto. (2008). Keanekaragaman Ikan demersal di perairan Aru Provinsi Maluku. Prosiding Seminar Nasional lkan V. Bogor, 3 Juni 2008.

Widodo, W.S. (2012). Dinamika upwelling dan down-welling di Laut Arafura dan Timor. Widyariset. 15(2): 415-424.

Wijopriono, Wiadnyana N.N., Dharmadi, & Suman, A. (2019). Implementasi penutupan area dan musim penangkapan untuk pengelolaan perikanan udang di Laut Arafura. J. Kebijak Perikan Ind. 11(1): 11-21 hal




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.28.4.2022.209-215


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 0853-5884
e-ISSN 2502-6542

Find in a library with WorldCatCrossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj