FLUKTUASI TANGKAPAN DAN STRUKTUR UKURAN IKAN OPAH (Lampris guttatus) TANGKAPAN RAWAI TUNA DI SAMUDERA HINDIA

Dian Novianto, Irwan Jatmiko, Bram Setyadji

Abstract


Ikan opah (Lampris guttatus) atau “moonfish” adalah ikan non target dari pengoperasian rawai tuna. Informasi tentang perikanan opah saat ini belum banyak terpublikasi, sehingga minimnya pengetahuan tentang siklus hidup, biologi reproduksi dan besaran populasi membuat kesulitan untuk menentukan status stok dan langkah-langkah pengelolaan ikan opah. Tulisan ini membahas fluktuasi hasil tangkapan ikan opah dan struktur ukurannya yang merupakan hasil tangkapan sampingan (by-catch) dari pengoperasian rawai tuna di perairan Samudera Hindia. Data dikumpulkan pada periode 2005–2013 dengan melakukan operasi penangkapan sebanyak 94 trip oleh pengamat ilmiah di atas kapal rawai tuna komersial dari Pelabuhan Benoa. Hasil penelitian menunjukkan bahawa ikan opah lebih banyak tertangkap di Samudera Hindia, namun tidak banyak tertangkap di Samudera Hindia bagian Barat Sumatera. Jenis ikan ini tertangkap sepanjang tahun di Samudera Hindia dengan nilai laju pancing tertinggi 10,33 (untuk 1.000 mata pancing) terjadi pada Juli–Agustus 2012. Ikan opah berukuran panjang antara 55–200 cmFL dengan dominasi ikan yang berukuran 80 cmFL yang diduga telah mengalami pemijahan. Sebaran secara vertikal antara kedalaman 50–450 m. Pada kedalaman ini kisaran suhu rata-rata antara 260C-120C dimana ikan opah banyak tertangkap pada kedalaman 200–300 m dengan kisaran suhu rata-rata 180C-200C. Diduga kisaran kedalaman ini nampaknya merupakan habitat hidup dari ikan opah.

 
Opah (Lampris guttatus) or “moonfish” is a non-target fish of the tuna longline operations. Information about moonfish fishery has not been widely published, so the lack of knowledge about the life cycle, reproductive biology and population size makes it difficult to determine the status of stocks and management measures for moonfish fisheries. This paper discusses the fluctuations of catches and size structure of moonfih as bycatch from tuna longline operations in the Indian Ocean. Data were collected in the period of 2005-2013 with the total number of trip is 94 scientific trip over commercial tuna longline vessels in the port of Benoa. The results of the study indicate more opah fish caught in the Indian Ocean, but rare opah fish caught in the western Indian Ocean of Sumatera. This species caught throughout the year in the Indian Ocean with the highest value of CPUE 10.33 (/1.000 hooks) occurred in July - August 2012. Moonfish has length 55–200 cmFL which is dominated by fish sized 80 cmFL who is to be are mature. Distribution vertically between depths 50-450 m. At this depth the temperature range on average between 260C – 120C where more moonfish were caught at a depth of 200-300 m with an average temperature range of 180C - 200C. Allegedly this depth range seems to be the habitat of moonfish.


Keywords


Hasil tangkapan; ukuran; ikan opah; Samudera Hindia

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.21.1.2015.9-16


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 0853-5884
e-ISSN 2502-6542

Find in a library with WorldCatCrossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj