KEPADATAN DAN STRATIFIKASI KOMPOSISI SUMBER DAYA IKAN DEMERSAL DI LAUT CINA SELATAN (WPP – NRI 711)

Robet Perangin Angin, Sulistiono Sulistiono, Rahmat Kurnia, Achmad Fahrudin, Ali Suman

Abstract


Informasi distribusi kepadatan stok dan komposisi ikan demersal sangat penting untuk diketahui sebagai bahan masukan guna keberhasilan pengelolaan perikanan. Untuk itu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui komposisi, kepadatan stok dan sebaran sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan. Penelitian dilaksanakan pada Mei sampai Juni 2015 dengan menggunakan scientific echosounder BIOSONICS DT-X dan frekuensi 120 KHz. Untuk verifikasi data akustik terutama komposisi jenis dilakukan pengoperasian trawl. Hasil penelitian menunjukkan komposisi jenis ikan demersal di Laut Cina Selatan meliputi 147 spesies dari 55 famili. Stratifikasi komposisi dikedalaman 20-30 m, 30-40 m, 40-50 m, 50-60 m, dan 60-70 m masing masing didominasi oleh ikan dari famili Leiognathidae, Lutjanidae, Nemipteridae, Tetraodontidae, dan Serranidae. Estimasi kepadatan stok sumber daya ikan demersal di Laut Cina Selatan berkisar antara 0,16 – 2,85 ton/km2 dengan rata-rata kepadatan 1,05 ton/km2.

 

Information about density distribution and composition of demersal fish stocks is very important to be known as an input for the success of fisheries management. Current research aimed to determine the composition, stock density and distribution of demersal fish resources in the South China Sea. The research was conducted in May to June 2015 using scientific echosounder BIOSONICS DT-X and frequency of 120 KHz. Trawler sampling was done to verify the acoustic data, especially for species composition. The results show that the species composition of demersal fish in the South China Sea consisted of 147 species of 55 families. The stratification of the composition at the respective depth of 20-30 m, 30-40 m, 40-50 m, 50-60 m and 60-70 m, were dominated by fish families of Leiognathidae, Lutjanidae, Nemipteridae, Tetraodontidae, and Serranidae. The estimated stock density of demersal fish resources in the South China Sea ranged from 0.16 to 2.85 tonnes/km2 with the average of 1.05 tonnes / km2.     


Keywords


Hidroakustik; ikan demersal; kepadatan stok; Laut Cina Selatan

Full Text:

PDF

References


Atmadja, S. B., Nugroho, D., Suwarso, Hariati, T. & Mahisworo. (2003). Pengkajian Stok Ikan di WPP Laut Jawa. In Prosiding Forum Pengkajian Stok Ikan Laut 2003 (WPP: Samudera Hindia, Laut Arafura, Laut Cina Selatan dan Laut Jawa) (pp. 67-88). Jakarta, Indonesia: Pusat Riset Perikanan Tangkap, Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan.

Blaber, S. J. M., Brewer, D. T. & Harris, A. N. (1994). Distribution, Biomass and Community Structure of Demersal Fishes of The Gulf of Carpentaria, Australia. Australian Journal of Marine and freshwater Research, Special Issue Ecology of the Gulf of Carpentaria, 45(3), 375-396.

Badruddin, M. & Tampubolon, G. H. (1997). Sumber Daya Ikan Demersal dalam Potensi dan Penyebaran Sumber Daya Ikan Laut di Perairan Indonesia. In Proyek Pengembangan dan Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan Laut (pp. 63-79). Jakarta, Indonesia: Direktorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian.

Badrudin, Aisyiah, & Ernawati, T. (2011). Kelimpahan Stok Sumber Daya Ikan Demersal Di Perairan Sub Area Laut Jawa. J.Lit.Perikan.Ind. 17 (1), 11-21.

Effendie, M. I. (2002). Biologi Perikanan (p. 163). Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.

Hjellvik, V., Michalsen, K., Aglen, A., & Nakken, O. (2003). An attempt at estimating the effective fishing height of the bottom trawl using acoustic survey recordings. ICES Journal of Marine Science. 60 (5), 967–979.

Hufiadi & Nurdin, E. (2006). Laju Tangkap dan Kepadatan Stok Ikan Demersal di Perairan Sekitar Pulau Berhala, Selat Malaka. In Prosiding Seminar Nasional Perikanan Tangkap 2006 (pp. 70-77). Bogor, Indonesia: Departemen Pemanfaatan Sumber Daya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

McLennan, D. N. & Simmonds, E. J. (1992). Fisheries Acoustic (p. 325). London: Chapman and Hall.

McLennan, D. N. (1990). Acoustical measurement of fish abundance. Journal Acoust. Soc. Am. 87 (1), 1-15.

Talaue-McManus, L. (2000). Transboundary Diagnostic Analysis for the South China Sea. In EAS/RCU Technical Report Series No. 14 (pp. 1-99). Bangkok, Thailand: UNEP.

Masrikat, J. A. N. (2009). Kajian Standing Stock Ikan Pelagis Kecil dan Demersal serta Hubungannya dengan Kondisi Oseanografi di Laut Cina Selatan, Perairan Indonesia. Disertasi. Institut Pertanian Bogor.

Natsir, M., Sadhotomo, B. & Wudianto. (2005). Pendugaan Biomassa Ikan Pelagis di Perairan Teluk Tomini dengan Menggunakan Metode Akustik Bim Terbagi. J.Lit.Perikan.Ind. 11 (6), 101–107.

Pauly, D., Martosubroto, P. & Saeger, J. (1996). The Mutiara 4 surveys in the Java and southern South China Seas, November 1974 to July 1976. In Pauly, D. & Martosubroto, P. (eds.) Baseline studies of biodiversity: the fish resources of Western Indonesia (pp. 47-54). 23th Ed. Makati City, Philippines: ICLARM.

Priatna, A. & Wijopriono. (2011). Estimasi stok sumber daya ikan dengan metode hidroakustik di perairan Kabupaten Bengkalis. J.Lit.Perikan.Ind. 17 (1), 1-10.

Pujiyati, S. (2008). Pendekatan metode hidroakustik untuk analisis keterkaitan antara tipe substrat dasar perairan dengan komunitas ikan demersal. Disertasi. Institut Pertanian Bogor.

Rajali, H., Gambang., A.C., Hamid, I.A., Hasan, R.B., Awang, D., Shiomi, K. & Fujiwara, S. (1998). Stock assessment by Hydroakustic Method in The South China Sea Area II: Sabah, Sarawak, Brunei Darussalam. In Proceedings of the SEAFDEC Technical Seminar on the Interdepartmental Collaborative Research Program in the South China Sea, Area II: Sarawak, Sabah, and Brunei Darussalam (pp. 338-352). Kuala Lumpur, Malaysia: SEAFDEC.

Rainer, S. F. & Munro, I. S. R. (1982). Demersal fish and Cephalopod Communities of an Unexploited Coastal Environment in Northern Australia. Aust. J. Mar. Freshw. Res. 33 (6), 1039-55.

Rumpet, R., Awang, D., Musel, J. & Biusing, R. (1998). Distribution, abundance and biological studies of economically important fishes in the South China Sea, area II: Sarawak, Sabah, and Brunei Darussalam. In proceedings of the SEAFDEC Technical Seminar on The Interdepartmental Collaborative Research Program in the South China Sea, Area II: Sarawak, Sabah and Brunei Darussalam. (pp. 353-361). Kuala Lumpur, Malaysia: SEAFDEC.

Ridho, Moh. R. (2004). Distribusi, Kepadatan Biomassa, dan Struktur Komunitas Ikan Demersal Diperairan Laut Cina Selatan. Disertasi. Institut Pertanian Bogor.

Russel, B. C. (1990). FAO Species Catalogue. Vol. 12. Nemipterid Fishes Of The World (Threadfin breams, Whiptail breams, Monocle breams, Dwarf monocle breams, and Coral breams). FAO Fisheries Synopsis No. 125 Volume 12 (p. 149). Rome: FAO.

Sumiono, B., Sudjianto, Soselisa, Y. & Murtoyo, T. S. (2002). Laju Tangkap dan Komposisi Jenis Ikan Demersal dan Udang yang Tertangkap Trawl pada Musim Timur di Perairan Utara Jawa Tengah. J.Lit.Perikan.Ind. 8(4), 15-21.

Widodo, J., Aziz, K. A., Priyono, B. E., Tampubolon, G. H., Naamin, N. & Djamali, A. (1998). Potensi dan Penyebaran Ikan Laut di Perairan Indonesia (p. 251). Jakarta, Indonesia: Komisi Nasional Pengkajian Stok Ikan Laut, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.22.3.2016.161-172


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 0853-5884
e-ISSN 2502-6542

Find in a library with WorldCatCrossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj