UJI COBA PENANGKAPAN JARING INSANG DUA LAPIS UNTUK MENANGKAP IKAN TERUBUK (Tenualosa macrura Bleeker, 1852) HIDUP DI BENGKALIS
Abstract
Ikan terubuk (Tenualosa macrura Bleeker, 1852) merupakan komoditas perikanan yang penting di Bengkalis, Provinsi Riau. Populasi terubuk di Bengkalis sangat menurun akibat dieksploitasi meskipun pembatasan penangkapan juga telah diterapkan melalui metode konservasi. Upaya selain konservasi juga melalui budidaya ikan namun upaya ini terkendala oleh ketersedian ikan terubuk hidup baik sebagai induk maupun ikan dewasa. Tulisan ini membahas hasil uji coba pengoperasian alat penangkap ikan jaring dua lapis untuk menangkap ikan terubuk hidup. Uji coba penangkapan dilaksanakan pada tahun 2015 – 2016 di perairan Selat Bengkalis dan sekitarnya. Hasil uji coba penangkapan menunjukkan bahwa jenis ikan yang dominan tertangkap adalah ikan biang-biang (Setipinna breviceps) dan nomei (Harpodon sp). Laju tangkap jaring dua lapis terhadap ikan terubuk berkisar 0,7 - 2,6 ekor/setting. Jumlah ikan terubuk yang tertangkap dalam kondisi hidup mencapai 27,1% dari total tangkapan ikan terubuk. Nilai ukuran panjang pertama kali tertangkap ikan terubuk dengan jaring dua lapis (Lc) yaitu 17,43 cmFL.
Terubok (Tenualosa macrura Bleeker, 1852) is an important fish commodity in Bengkalis, Riau Province. The terubok resosurce in Bengkalis is heavily degraded due to the high exploitation even fishing limitation was applied in term of species conservation. Conservation efforts through fishculture are constrained by the availability of live terobuk fish as both parent and adult fish. This paper present the results of fishing trial of double-net fishing gear for catching alive terubok fish. Fishing trial was conducted in 2015-2016 periods in Bengkalis strait waters and its adjascent. The results shown that the dominant fish catches of doublé net were Shorthead hairfin anchovy (Setipinna breviceps) and bombay duck (Harpodon sp). Double gill net catch rate for terubok were between 0,7 -2,6 fish/setting. Number of alive terubok fish was 27,1% of total terubok catches, length of first capture (Lc) value of terubok by using doublé net was 17.4 cm FL.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad, M. (1974). Perkembangan usaha perikanan di Tanjung Medang Kecamatan Rupat (p. 20). Warta Universitas Riau, Pekanbaru.
Ahmad, M. (1975). Tentang terubuk (Clupea sp) di Perairan Tanjung Medang, Kecamatan Rupat. Berkala Terubuk I. (1), 2 - 9.
Ahmad, M., Dahril T., & Efizon, D. (1995). Ekologi reproduksi ikan terubuk (Alosa toli) di perairan Bengkalis, Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 1, 2-19.
Anonymous. (2014). Laporan pengkajian stok bagi pengelolaan dan konservasi sumberdaya ikan di Perairan Kabupaten Bengkalis. Kerjasama Penelitian antara Balai Penelitian Perikanan Laut, Balitbang Kelautan dan Perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bengkalis 2014. p.73.
Babcock, R. C., Bull, G. D., Harrison, P. L., Heyward, A. J., Oliver, J. K., Wallace, C. C., & Willis, B.L. (1986). Synchronous spawnings of 105 Sclrecatinian Coral Species on The Great Barrier Reef. Mar Biol. 90, 379-394.
Baskoro, M. S. (2006). Alat penangkap ikan berwawasan lingkungan. Kumpulan Pemikiran Tentang Teknologi Perikanan Tangkap yang Bertanggung jawab. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. FPIK. IPB. p. 7-13.
Blaber, S. J. M., Milton, D. A., Brewer, D. T., & Salini, J. P. (1991). The shads (Genus Tenualosa) of Troficalnasia: An Overview of Their Biology, Status and Fisheries (p. 9-17). Internasinal Terubok Conference. Proceedings of the International Terubok Conference Sarawak, Malaysia.
Blaber, S. J. M., Milton, D. A., Pang, J., Wong, P., Ong Boon - Teck, Nyigo L., & Lubim, D. (1996). The life history of the tropical shad Tenualosa toli from Sarawak: first evidence of protandry in the Clupeiformes?. Environmental Biology of Fishes. 46, 225-242.
Blaber, S. J. M. (1998). Reproductive ecologi and life history in Indonesia. Presented at Second Coordination Meeting on Terubuk Fishery. Pekanbaru 1998.
Blaber, S. J. M., Brewer, D. T., Milton, D. A., Merta, I. G. S., Efizon, D., Fry G., & Van der Velde, T. (1999). The life history of the protandrous tropical sahad Tenualosa macrura (Alosinae: Clupeidae): fishery implications. Estuarine Coastal and Shelf Science. 49, 689-701.
Carpenter, K. E. & Niem, V. H. (1999). FAO species identification guide for fishery purpose. The Living Marine Resources of the Western Central Pacific. Vol 3 Batoid Feshes, Chimaeras and Bony Fishes Part 1. FAO of The United Nation 1397-2068.
De Bruin G. H. P., Russel, B. C., & Bogusch, A. (1994). Fao species identification field guide for fishery purposes. The Marine fishery Resources of Srilanka. Food and Agriculture Organization of the Unite Nation Rome. p. 400.
Dewar, H., Mous, P., Domeier, M., Muljadi, A., Pet, J., & Whitty, J. (2008). Movements and site fidelity of Giant Manta Ray, Manta birostris, in The Komodo Marine Park, Indonesia. Marine Biology, 155, 121 -133.
Efizon, D., Otong, S. D., Yayat, D., & Bachrulhajat, K. (2012). Kelimpahan populasi dan tingkat eksploitasi ikan terubuk (Tenualosa Macrura) di perairan Bengkalis, Riau. Berkala Perikanan Terubuk, 40(1), 52 – 65.
Johannes, S., Matakupan, H., & Matrutty, D. D. P. (2011). Efisiensi penangkapan jaring insang lingkar dengan ukuran mata jaring dan nilai pengerutan yang berbeda di perairan Pesisir Negeri Waai. Prosiding Seminar Nasional Pengembangan Pulau Pulau Kecil Dari Aspek Perikanan Kelautan dan Pertanian. Institut pertanian Bogor dan Persatuan Mahasiswa Maluku (Permama) Bogor. Direktorat Kemahasiswaan, Institut Pertanian bogor. p. 256-262.
Kordi, M. G. H. (1997). Budidaya kepiting dan ikan bandeng di tambak sistem polikultur (p. 31-40). Semarang. Dahara Prize.
Merta, I. G. S., Suwarso., Karsono, W., Girsang, E. S. & Suprapto. (1999). Status populasi dan bio-ekologi ikan terubuk, Tenualosa macrura (Clupeidae) di Provinsi Riau. J. lit. Perikan. Ind. 5 (3), 15-29.
Merta, I. G. S., Suwarso & Atmaja, S. B. (1997). Preliminary study on catch fluctuation oatterns of “Terubuk”, Tenualosa macrura, fishery in Bengkalis Waters, Riau Province. Presented at Firs Coordination Meeting on Terubuk Fishery. Pekanbaru, 23-24 July 1997.
Prado, J. (1990). Fisherma’s Workbook. FAO of the United Nation. By Fishing News Books. Okford 1990.
Purbayanto, A., Riyanto, M., & Fitri, A. D. P. (2010). Fisiologi dan tingkah laku ikan pada perikanan tangkap (p. 208). Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.IPB Press. Bogor.
Purwanto, E., Yani, A. H., & Efizon, D. (2007). Study fisheries fish Terubuk (Tenualosa macrura) In Waters Bengkalis Riau. Fisheries and Marine Science Faculty. Universitas Riau.
Sihotang, C. (1991). Studi tentang Bio-ekologi Ikan Terubuk (Clupea toli) di Perairan Riau (p. 36). Proyek Pengembangan Pendidikan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan Universitas Riau, Pekanbaru.
Sparre, P & Venema, S. C. (1999). Introduksi pengkajian stok ikan tropis buku – I, manual (Edisi Terjemahan). Kerjasama Organisasi Pangan, Perserikatan Bangsa - Bangsa dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta.
Subani, W., & Barus, H. R. (1989). Alat penangkap ikan dan udang laut di Indonesia. Jurnal. Penelitian Perikanan Laut Edisi Khusus 1988/1989. (50), 248.
Suwarso. (2016). Sumber daya ikan terubuk (Tenualosa Sp.) di perairan pantai Pemangkat, Kalimantan Barat. p. 12 (Tidak diterbitkan).
Suwarso & Merta, I. G. S. (1997). Kelimpahan populasi ikan terubuk, Tenualosa macrura (Clupeidae) dan dugaan produksinya di perairan estuarin sekitar Bengkalis (Riau). Simposium Perikanan Indonesia II, Ujung Pandang, 23-24 September 1997. 99 – 103.
Syofyan, I., Syaifuddin. & Cendana, F. (2010). Studi komparatif alat tangkap jaring insang hanyut (drift gillnet) bawal tahun 1999 dengan tahun 2007 di Desa Meskom Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau. Jurnal Perikanan dan Kelautan. 15(1), 62-70.
Tambunan S. B. S., Fauziyah., & Agustriani, F. (2010). Selektivitas drift gillnet pada ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) di perairan Belawan Pantai Timur Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara. Maspari Journal. 1 (1), 63-68.
Tawari R. H. S. (2011). Efisiensi jaring insang permukaan terhadap hasil tangkapan ikan layang (Decapterus macarelus) di Teluk Kayeli. Jurnal Amanisal PSP FPIK Unpatti-Ambon. 2(2), 32-39.
Wiyono, E.S. & Mahiswara. (2013). Pengaruh fase bulan terhadap hasil tangkapan purse seine di Bone, Sulawesi Selatan. Buletin PSP. Departemen Sumberdaya Ikan, FPIK-IPB. 21(3).
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.1.1.2018.25-36
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.