STRATEGI REPRODUKSI IKAN TERBANG (EXOCOETIDAE) DAN KAITANNYA DENGAN FAKTOR OSEANOGRAFI DI PERAIRAN INDONESIA

Augy Syahailatua, Syamsu Alam Ali, Petrus Makatipu

Abstract


Ikan terbang (Excoetidae) memiliki strategi reproduksi yang diduga terkait dengan kondisi lingkungan perairan laut, seperti suhu, salinitas, angin, curah hujan, dan radiasi matahari. Penelitian dilakukan untuk 3 jenis ikan terbang (Hirundichthys oxycephalus, Cheilopogon cyanopterus, dan C. Spilopterus) selama tahun 2004 sampai dengan 2007 di perairan Indonesia. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ikan terbang (Excoetidae) memiliki peluang untuk memijah sepanjang tahun, dengan puncak pemijahan agak berbeda antar jenis maupun lokasi. Ada indikasi bahwa kecenderungan strategi pencapaian puncak pemijahan ikan terbang (Excoetidae) sangat dipengaruhi kondisi oseanografi, terutama suhu dan salinitas. Peristiwa upwelling yang secara periodik berlangsung selama musim timur (bulan Juni sampai dengan Agustus) di Laut Flores dan selatan Jawa diperkirakan sebagai faktor pemicu proses pemijahan ikan terbang (Excoetidae), sedangkan pola arus north equatorial di Laut Sulawesi sebagai faktor oseanografi yang mempengaruhi siklus reproduksi ikan terbang (Excoetidae). Pembuktian yang otentik lewat penelitian yang lebih komprehensif sangat diperlukan untuk mengungkapkan hal ini. Informasi ini akan sangat berguna untuk menyusun konsep kebijakan pengelolaan perikanan ikan terbang (Excoetidae) di Indonesia. 

 

Reproductive strategy of flyingfish (Exocoetidae) relate to like temperature, salinity, wind, rainfall, and solar radiation. Three species of flyingfish (Hirundichthys oxycephalus, Cheilopogon cyanopterus, and C. Spilopterus) had been observed from 2004 to 2007. The results show that those fishes spawn throughout a year, with the spawning peak differed slightly among species and locations. However, seemingly the spawning peaks associated to the oceanographic conditions, especially temperature and salinity. Reproductive strategic of flyingfish would be generated by decreased temperature. In Flores sea and south of Java, upwelling occurs during the southeast monsoon (June until August), and this event creates low temperature. Whereas in Sulawesi Sea, the decrease of sea surface temperature occurs due to the north equatorial current. A valid evidence from comprehensive study is required to proof the phenomena. This information is valuable to develop a management plan for flyingfish fishery in Indonesia.


Keywords


reproduksi; ikan terbang; faktor oseanografi

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.14.3.2008.303-311


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 0853-5884
e-ISSN 2502-6542

Find in a library with WorldCatCrossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj