KEPADATAN DAN STATUS PEMANFAATAN IKAN NAPOLEON (Cheilinus undulatus) DI PERAIRAN SINJAI, SULAWESI SELATAN
Abstract
Ikan napoleon (Cheilinus undulatus) adalah jenis ikan karang yang bernilai jual sangat tinggi. Hal ini menyebabkan penangkapan jenis ikan karang yang semakin langka ini menjadi cukup intensif. Saat ini populasi ikan napoleon cenderung menurun dan akan semakin sedikit jika dilakukan penangkapan tanpa batas, meskipun jenis ikan ini telah dilindungi (Appendix II CITES dan KEPMEN No.37/KEPMEN-KP/2013). Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis kepadatan populasi ikan napoleon dan status pemanfaatannya. Untuk menghitung kepadatan ikan digunakan metode sensus visual (UVC). Untuk mengetahui status pemanfaatan dilakukan sebaran frekuensi panjang ikan, yang dilanjutkan dengan penghitungan laju eksploitasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepadatan ikan napoleon di sekitar perairan Sinjai (Sulawesi Selatan) adalah rendah (1,8 individu/ha). Dari penghitungan laju eksploitasi, diperoleh gambaran bahwa populasi ikan napoleon di perairan sekitar Sinjai - Sulawesi Selatan telah mengalami lebih tangkap. Dari hasil ini disarankan agar perdagangan ikan napoleon masih tetap diperbolehkan dengan syarat mengikuti ketentuan ukuran dan kuota ekspor. Estimasi kuota ekspor ikan napoleon harus berdasarkan data biologi dan dinamika populasi ikan tersebut agar reproduksi alamiah ikan napoleon dapat berlangsung seimbang dengan tingkat eksploitasinya.
Napoleon wrasse (Cheilinus undulatus) is a group of reef fish that is high economic value. This led to the capture of reef fish species that is becoming increasingly scarce intensive enough. Currently napoleon fish populations tend to decline and will be less if the arrest was without limit, although this fish species has been protected (Appendix II of CITES and KEPMEN 37/KEPMEN-KP/2013). This study was conducted to analyze the population density of napoleon wrasse and utilization status. The density of fish used snorkeling visual census method (UVC). To find out the status of the utilization used the frequency distribution of fish length followed by counting the exploitation rate. The analysis showed that the density of fish in the surrounding waters napoleon Sinjai (South Sulawesi) was low (1.8 individuals/ha). Of calculating the exploitation rate, indicated that napoleon fish populations in waters around Sinjai-South Sulawesi has been over eksploited. From these results it is suggested that napoleon fish trade is still allowed to follow the terms and provisions of the size of the export quota. Estimated napoleon fish export quotas should be based on the data of biology and population dynamics of the fish so that the fish napoleon natural reproduction can take place by the level of exploitation.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.20.4.2014.243-250
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.