EVALUASI POTENSI IKAN LAYANG (Decapterus spp.) DI WPP 712– LAUT JAWA

Setya Triharyuni, Sri Turni Hartati, Duto Nugroho

Abstract


Dalam rangka menjaga pelestarian sumberdaya ikan di kawasan perairan tertentu, maka tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan tersebut harus seimbang dengan potensi produksinya. Ikan layang (Decapterus spp.) merupakan hasil tangkapan dominan mencapai 60% dari total tangkapan perikanan pukat cincin yang beroperasi di Laut Jawa. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui kesesuaian beberapa model produksi surplus pada dinamika perikanan layang di Laut Jawa (WPP-712) dengan menggunakan pendekatan lima model produksi, yaitu model Schaefer, Fox, Walter & Hilborn, Clarke Yoshimoto Pooley (CYP) dan Schnute. Model produksi yang sesuai digunakan untuk estimasi tangkapan maksimum lestari (MSY) dan upaya optimum (Fopt) serta parameter pertumbuhan stok ikan layang. Data yang digunakan adalah data hasil tangkapan ikan layang dan jumlah trip penangkapan kapal pukat cincin yang berpangkalan di Pelabuhan Perikanan Tegal, Pekalongan, Juana dan Rembang yang beroperasi di Laut Jawa selama periode 2004-2012. Ketepatan model dianalisis dengan membandingkan tanda regresi, uji F, uji t dan nilai konstanta determinasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa pendekatan model Fox merupakan model yang paling tepat dengan estimasi MSY sebesar 24.447 ton dan upaya penangkapan sebesar 5.784 trip/tahun setara pukat cincin. Berdasarkan model Fox juga diperoleh nilai parameter pertumbuhan stok ikan layang, yaitu nilai pertumbuhan intrinsik (r) sebesar 0,7172, koefisien penangkapan (q) sebesar 5,075 x 10-5 dan daya dukung lingkungan perairan (K) sebesar 48.072 ton. Perikanan layang di Laut Jawa telah berada pada kondisi lebih tangkap sehingga intervensi pengelolaan, yaitu pengurangan intensitas upaya penangkapan ke titik optimal atau pengaturan hasil tangkapan di bawah tangkapan lestari untuk menjamin keberlanjutannya perlu dilakukan.

 

The general principle to sustain fish resources in a certain area is the exploitation level should not exceed its carrying capacity. Round scads (Depcaterus spp.) are dominant catch; reach up 60% of the total catch of purse seine in the Java Sea. The objectives of study are to investigate the best fits of surplus production model i.e., Schaefer, Fox, Walter & Hilborn, Clarke Yoshimoto Pooley (CYP) and Schnute and to estimate the fish stocks parameters through surplus production model of the round scads fisheries in the Java Sea. Data on the number of trips and catch of round scads of purse seiner operated in FMA 712 (Java Sea) which were landed in Tegal, Pekalongan, Juana and Rembang during the period of 2004-2012 were analysed. The best fits model was determined by comparing to the sign of regression, F test, t test and determination value. The results showed that Fox model was the best fits models with estimated maximum sustainable yield of 24.447 ton and fishing effort of 5.784 trip/year for round scads fisheries. The estimate intrinsic growth (r) was 0.7172, catch ability coefficient (q) was 5,075 x 10-5 and environmental carrying capacity (K) was 48.072 ton. The round scads fisheries in the Java Sea indicated over-exploited and need to be managed properly by reducing fishing effort and decreasing the total catch to be under the maximum sustainable yield. 


Keywords


model produksi; parameter pertumbuhan; stok; ikan layang; Laut Jawa

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.20.3.2014.143-152


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 0853-5884
e-ISSN 2502-6542

Find in a library with WorldCatCrossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj