DINAMIKA PERIKANAN PELAGIS KECIL DENGAN PUKAT CINCIN DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA BARAT SUMATERA

Helman Nur Yusuf, Baihaqi Baihaqi, Hufiadi Hufiadi

Abstract


Sumberdaya ikan pelagis kecil hasil tangkapan pukat cincin di perairan Samudera Hindia Barat Sumatera memberikan kontribusi penting terhadap produksi perikanan di wilayah tersebut setelah ikan pelagis besar. Supaya pemanfaatannya berkelanjutan maka diperlukan upaya pengelolaan sumber daya ikan berdasarkan kajian perikanan dan biologinya. Data bulanan selama Maret sampai Desember 2018 dikumpulkan dari TPI Lampulo (Banda Aceh) dan Sibolga (Sumatera Utara), bertujuan untuk memperoleh informasi dan menganalisis tentang dimensi alat tangkap, daerah penangkapan ikan, komposisi hasil tangkapan, frekuensi ukuran ikan dan upaya penangkapan (hasil per unit upaya, CPUE). Selanjutnya data biologi ikan dianalisis dengan metode analitik. Hasil penelitian menunjukkan perubahan dimensi pukat cincin yang digunakan. Jenis ikan layang (Decapterus macarellus) merupakan hasil tangkapan dominan yang didaratkan di PPS Lampulo (Banda Aceh) dan PPN Sibolga (Sumatera Utara), masing-masing sebesar 82,2% dan 51 % dari total produksi ikan tahun 2018 di daerah tersebut. Jenis lainnya meliputi: lemuru (Sardinella lemuru), selar kuning (Selaroides leptolepis), sunglir (Elagatis bipinnulata), kembung (Rastrelliger kanagurta), tembang (Sardinella fimbriata) dan selar bentong (Selar crumenophthalmus) dengan proporsi berkisar antara 4,8 – 28 %. Daerah penangkapan ikan semakin jauh dari biasanya. Panjang pertama kali tertangkap (length at first capture, Lc) ikan layang sebesar 24 cmFL, selar bentong 17 cmFL dan tembang 16 cmFL. Hasil per unit upaya (CPUE) pukat cincin di TPI Lampulo dan Sibolga masing-masing sebesar 263 kg/hari dan 316 kg/hari. 

Small pelagic fish resources caught by purse seiners in the Indian Ocean west off Sumatera contribute an important fish production in those areas after large pelagic fish. Management of fish resources based on fishery and biological informations need to be done to optimize its utilization. Monthly data collected during March to December 2018 were obtained at landing places of Lampulo (Banda Aceh) and Sibolga (North Sumatera). The aims of this research were to determine of dimention of fishing gear, fishing grounds, catch composition, size frequencies of fish and catch per unit of effort (CPUE). The data of characteristic biology were analyzed using an analytical model. The results showed that dimention in length and depth of purse seine has changed. Round scad (Decapterus macarellus) as dominant fish landed at Lampulo and Sibolga landing places with 82.2% and 51 % of total production, respectively. The rest, with proportions ranged between 4.8 to 28.0% included sardine (Sardinella lemuru), yellow stripe trevally (Selaroides leptolepis), Rainbow runner (Elagatis bipinnulata), Indian mackerel (Rastrelliger kanagurta), Fringescale sardinella (Sardinella fimbriata), Bigeye scad (Selar crumenopthalmus). At present, fishing grounds are getting further from the coast. Length at first capture (Lc) of D. macarellus was 24 cmFL, S. fimbriata was 17 cmFL, and S. crumenophthalmus was 16cmFL. The catch per unit of effort by purse seiners in Lampulo and Sibolga were 263 kg/day and 316 kg/day, respectivelly.


Keywords


Dinamika perikanan; pukat cincin; ikan pelagis kecil; Barat Sumatera

Full Text:

PDF

References


Atmaja, S. B., Wiyono, E. S., & Nugroho, D. (2001). Karakteristik Sumber DayaIkan Pelagis Kecil di Laut Cina Selatan dan Perkembangan Eksploitasinya. Buletin PSP. Vol. X. No. 1. Hal. 51-64.

Bahar, S. (1994). Studi teknologi pukat cincin cakalang di perairan Daerah Istimewa Aceh. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. 85: 9-18.

Balai Riset Perikanan Laut. (2004). Musim penangkapan ikan di Indonesia. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta. 116 pp.

Balai Riset Perikanan Laut. (2018). Laporan teknis penelitian karakteristik biologi perikanan, habitat sumberdaya dan potensi produksi sumber daya ikan di WPP 572. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Cibinong. 218 pp.

Gloerfelt, T., & Kailola, T. P. J. (1980). Trawled fishes of Southern Indonesia Nad Northwestern Australia. The Australian Development Assistance Bureau–The Directorate General of Fisheries, Indonesia–The German Agency or Technical Cooperation

Hariati, T., Girsang, E. S., & Nugroho, D. (2000). Perkembangan pukat cincin di Selat Malaka. J.Lit.Perikan.Ind. 6 (2): 43-52. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.6.2.2000.43-52

Hariati, T., Sriyati, E., & Mardliyah, S. (2001). Perubahan musiman komposisi hasil tangkapan dan kelimpahan ikan pelagis kecil di perairan Selat Malaka. J.Lit.Perikan.Ind. 7 (1): 53-61.

Hariati, T. (2005). Perkembangan Pemanfaatan Ikan Pelagis Kecil Mengunakan Pukat Cincin Sibolga Di Perairan Barat Sumatera Pada Tahun 2003. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. 11(2): 57-67.

Hariati, T. (2005a). Ikan Layang Biru (Decapterus macarellus), salah satu spesies ikan pelagis kecil laut dalam di Indonesia. Dalam Warta Penelitian Perikanan Indonesia Edisi Sumber daya dan Penangkapan. BRKP – DKP: hal. 15-22.

Hariati, T., & Sadhotomo, B. (2007). Aktivitas kapal pukat cincin Sibolga tahun 2002-2005 dan laju tangkap pukat rapat dan pukat jarang pada periode bulan Januari sampai Juli 2005 (pasca tsunami). J.Lit.Perikan.Ind. 13(3), 179-190. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.13.3.2007.179-190

Hariati, T., Amri, K., & Chodriyah, U. (2010). Fluktuasi hasil tangkapan ikan laying (Decapterus spp.) di perairan Kendari dan sekitarnya serta kaitannya dengan sebaran suhu permukaan laut, salinitas, dan kandungan klorofil-a permukaan. J.Lit.Perikan.Ind. 16(2), 135-146. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.16.2.2010.135-146

Hariati, T. (2011). Status dan perkembangan perikanan pukat cincin di Banda Aceh. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. 17(3), 157-167. DOI:http://dx.doi.org/10.15578/jppi.17.3.2011.157-167

Hariati, T. (2011). Komposisi hasil tangkapan, musim penangkapan, dan indeks kelimpahan ikan pelagis yang tertangkap pukat cincin mini di Perairan Kendari, Laut Banda. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. 17(2), 139-146. DOI:http://dx.doi.org/10.15578/jppi.17.2.2011.139-146

Hariati, T. (2011). Perkembangan Perikanan Pelagis Kecil Hasil Tangkapan Pukat Cincin dan Bagan di Perairan Barat Sumatera. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. 17(4), 229-235. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.17.4.2011.229-235

Hufiadi., Mahiswara., & Budiarti, T. W. (2011). Tingkat efisiensi kapasitas perikanan pukat cincin di Banda Aceh. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. 17(3), 169-175. OI:http://dx.doi.org/10.15578/jppi.17.3.2011.169-175

Idham. (2002). Desain konstruksi purse seine Aceh di Lampulo Kota Banda Aceh. Thesis. Fakultas Perikanan. Universitas Abul Yatama. Aceh Besar. 50pp.

Keputusan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. (2017). Nomor Kep. 50/KEPMEN-KP/2017 Tentang Estimasi Potensi, Jumlah Tangkapan yang di perbolehkan, dan Tingkat Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Replubik Indonesia. 7 hal.

Kurnia., Purnawan, S., & Rizwan, T. (2016). Pemetaan Daerah Penangkapan Ikan Pelagis Kecil Di Perairan Utara Aceh. Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan Unsyiah. 1(2), 185-194.

Nurhakim, S., Nickijuluw, V. P. H., Nugroho, D., & Prisantoso, B. I. (2007). Wilayah pengelolaan perikanan: status perikanan menurut wilayah pengelolaan. Informasi Dasar Pemanfaatan Berkelanjutan. Buku 2. Pusat Riset Perikanan Tangkap. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan. 47 pp.

Potier, M., & Sadhotomo, B. (1995a). Seiners fisheries in Indonesia. In Potier, M. & Nurhakim, S (eds). BIODINEX: Biology, Dynamics, Exploitation of the Small Pelagic Fishes in Java Sea. AARD/ ORSTOM. 49-66. http://www.documentation.ird.fr/hor/fdi:42766

Potier, M., & Sadhotomo, B. (1995b). Exploitation of the large and medium seiners fisheries in the Java Sea. In Potier, M. &Nurhakim, S (eds). BIODINEX: Biology, Dynamics, Exploitation of the Small Pelagic Fishes in Java Sea. AARD/ORSTOM. 195-214. http://www.documentation.ird.fr/hor/fdi:42773

Sadhotomo, B., Nurhakim, S., & Atmadja, S. B. (1986). Perkembangan Komposisi Hasil Tangkapan dan Laju Tangkap Pukat Cincin Di Laut Jawa. Jurnal Penelitian Perikanan Laut. BPPL. Jakarta. (35), 101-109.

Suman, A., Wudianto., Sumiono, B., Irianto, H. E., Badrudin., & Amri, K. (2014). Potensi lestari tingkat pemanfaatan sumber daya ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia (WPP RI) (p. 199). Penerbit Ref Grafika, Jakarta.

Suwarso., Wudianto., & Atmadja, S.B. (2008). Hasil tangkapan ikan pelagis kecil di sekitar Laut Jawa: Kajian Paska Kolaps Perikanan Pukat Cincin Besar. BAWAL Widya Riset. 2(1), 17-26. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/bawal.2.1.2008.17-26

Sudjastani, T. (1983). Pengembangan Usaha Perikanan Laut di Sumatera. Laporan Penelitian Perikanan Laut. No.28, 1-12

Triharyuni, S., Hartati, S.T., & Nugroho, D. (2014). Evaluasi Potensi Ikan Layang (Decapterus Spp.) Di WPP 712– Laut Jawa. J.Lit.Perikan.Ind. 20(3), 143-152. DOI:http://dx.doi.org/10.15578/jppi.20.3.2014.143-152

Yusuf, H. N. (2016). Karakteristik teknis pukat cincin, pengaruhnya terhadap hasil tangkapan di Pacitan Jawa Timur, Tesis. Institut Pertanian Bogor. 52 pp

Zamroni, A., & Suwarso. (2009). Perkembangan hasil tangkapan ikan pelagis kecil di sekitar Laut Jawa. J.Lit.Perikan.Ind. 15(4), 307-312. DOI:http://dx.doi.org/10.15578/jppi.15.4.2009.307-312




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.26.2.2020.109-123


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 0853-5884
e-ISSN 2502-6542

Find in a library with WorldCatCrossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj