OPTIMISASI HASIL TANGKAPAN PERIKANAN PUKAT CINCIN DI PERAIRAN LAUT JAWA DAN SEKITARNYA
Abstract
Dinamika dan kompleksitas perikanan pukat cincin di Laut Jawa memerlukan kajian dari berbagai sudut pandang analisis. Perkembangan ini memberikan peluang dilakukannya pendekatan integrasi bio-ekonomi untuk menduga tingkat hasil tangkapan, upaya penangkapan dan biomassa optimum, melalui aplikasi model surplus produksi Schaefer dan konsep optimisasi Gordon & Schaefer. Pandangan umum selama ini mencerminkan bahwa sebagian besar pengelolaan perikanan di berbagai perairan selalu mengacu pada pencarian tingkat upaya penangkapan tertinggi untuk menghasilkan nilai hasil ekonomi maksimum (MEY) daripada mencari tingkat upaya penangkapan optimum untuk menghasilkan tangkapan lestari maksimum (MSY). Kajian ini secara umum memberikan indikasi bahwa semakin tinggi rasio nilai biaya eksploitasi (p/c) maka tingkat tangkapan optimum lestari (OSY) akan mendekati nilai MSY. Apabila nilai OSY atau JTB (total tangkapan yang diperbolehkan) sungguh-sungguh akan diterapkan sebagai landasan utama pengelolaan perikanan pukat cincin di Laut Jawa, maka sudah sewajarnya dilakukan penataan upaya penangkapan melalui pengurangan intensitas pemanfaatan sekitar 30%. Selain itu, perlu dilaksanakan pengendalian teknologi terhadap peningkatan bertahap upaya penangkapan (technological creep atau effort creep) dan pembatasan investasi tambahan input lainnya.
The dynamic and existence of purse seine fisheries operated in the Java Sea need to be explored from a broader view to manage the fisheries. This situation allow to describe and discuss the integration of bio-economy to determine the level optimum of catch, fishing effort and biomass, through application of surplus production models and concepts Gordon & Schaefer. It has been generally accepted that most of fisheries management reference points rely on effort level which produces maximum economic yield (MEY) rather than at effort level produces maximum sustainable yield (MSY). Overall, the higher the ratio price/exploitation cost (p/c) then optimum sustainable yield (OSY) close to MSY. If OSY or TAC (Total Allowable Catch) seriously applied as a baseline of fisheries management plan on purse seine fleets in the Java Sea, the on going fishing efforts should be decreased by about 30%. In addition a regular monitoring and control of technological creep or effort creep including additional investment restrictions on other inputs must be done.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.19.2.2013.73-80

Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.