PENGARUH PARAMETER FISIKIMIA TERHADAP TUTUPAN KARANG DI PERAIRAN DARUBA, MOROTAI

Iswandi Wahab, Kismanto Koroy, Mujais Lukman

Abstract


Terumbu karang diketahui rentan terhadap perubahan lingkungan, baik parameter fisika maupun parameter kimia. Beberapa parameter kualitas perairan yang berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan karang adalah suhu perairan, kecepatan arus, salinitas, kecerahan perairan, pH, dissolved oxygen (DO), nitrat, fosfat, sulfida, dan TSS. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis tutupan terumbu karang dan hubungan parameter  fisiko-kimiawi perairan terhadap persentase tutupan terumbu karang, di perairan  Daruba. Pengambilan data penelitian untuk tutupan karang menggunakan metode Line Intercept Transect (LIT). Analisis data meliputi analisis persentase tutupan karang dan analisis hubungan parameter perairan dengan tutupan terumbu karang yaitu uji pearson dengan menggunakan software SPSS Ver. 22. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa, parameter lingkungan perairan yang memiliki korelasi terhadap tutupan karang adalah oksigen terlarut (DO) pada Acropora dan arus pada alga dengan nilai Sig. 0,04 dan Sig. 0,013. Sedangkan untuk pH, ammonia, nitrat, fosfat, sulfida dan TSS tidak korelasi secara signifikan terhadap tutupan karang dengan nilai Sig. >0.05. Hasil analisis tutupan karang di perairan Daruba, menunjukkan persentase tertinggi berada distasiun III dengan nilai 46% dan terendah di stasiun I dengan persentase 9,7%, sedangkan pada stasiun IV persentase 0% atau tidak ditemukan terumbu karang. Hasil tutupan bentik yang mendominasi semua stasiun adalah abiotic dengan kisaran 30,3-71,06%. yang termasuk dalam kategori abotik adalah Sand (pasir), Silt (lumpur), dan Rubble (patahan karang).

Coral reefs are known to be vulnerable to environmental changes, both physical and chemical parameters. Several water quality parameters that play an important role in increasing coral growth are water temperature, current velocity, salinity, water transparency, pH, dissolved oxygen (DO), nitrate, phosphate, sulfide, and TSS.  The purpose of this study was to analyze the coral reef cover and the relationship between the physical and chemical parameters of the waters to the percentage of coral reef cover in Daruba waters. Data collecting for coral cover was done using the Line Intercept Transect (LIT) method. Data analysis includes analysis of the percentage of coral cover and analysis of the corelation between water parameters and coral reef cover, namely the Pearson test using SPSS Ver software. 22.  Based on the results of the analysis, it was found that the parameters of the aquatic environment that have a correlation with coral cover are dissolved oxygen (DO) in acropora and currents in algae with a Sig. 0.04 and Sig. 0.013. While, pH, ammonia, nitrate, phosphate, sulfide and TSS did not have a significant correlation with coral cover with the Sig. > 0.05. The results of the analysis of coral cover in Daruba waters showed that the highest percentage was at Station III with a value of 46% and the lowest was at Station I with a percentage of 9.7%, while at Station IV the percentage was 0% or no coral reefs were found. The result of benthic coverage which dominates all stations is abiotic with a range of 30.3-71.06%. Included in the abotic category are Sand (sand), Silt (mud), and Rubble (coral fracture).


Keywords


fisika-kimia perairan; tutupan karang; Daruba Morotai

Full Text:

PDF

References


Barus B.S, Prartono T, & Soedarma D. (2018). Pengaruh Lingkungan Terhadap Bentuk Pertumbuhan Terumbu Karang di Perairan Teluk Lampung. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 10(3), 699–710. http://journal.ipb.ac.id/index.php/jurnalikt.

Birkeland, C. (1997). Life and Death of koral reefs. In Chapman and Hall. International Thomson Publishing.

Dahuri R, Rais J, Putra S, & Ginting. (2001). Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita.

Coles, S.L. dan B.E, Brown. 2003. Coral Bleaching- Capacity for Acclimatization and Adaption, in Advances In Marine Biologi. Vol. 46 (Southward, A.J. ed): 185-223.

Edinger, E. . and Risk, M. (2000). Reef Classification by Coral Morphology Predicts Coral Reef Conservation Value. Biologc Conservation, 9(2), 1–13.

Edwar & Taringan M.S. (2003). Pengaruh Musim Terhadap Fluktuasi Kadar Fosfat Dan Nitrat Di Laut Banda. MAKARA, SAINS, 7(2), 82–89.English, S, C. W. and V. B. (1997). Survey Manual For Tropical Marine Resources. Australia Institute of Marine Science.

Gomez ED and Yap HT. (1988). Monitoring Reef Condition. In: Kenchington RA and Hudson BET (eds). H 187196. Coral reef management handbook. UNESCO regional office for science and technology for SouthEast Asia, Jakarta

Hadi T, Giyanto, Prayudha, B., Hafizt, M., Budiyanto, A., & Suharsono. (2018). Status Terumbu Karang Indonesia. Pusat Penelitian Oseanografi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. http://oseanografi.lipi.go.id/haspen/buku status karang 2018 digital.pdf

Hikmat A, Zuhud E.A.M, Siswoyo, Sandra E, & Sari R.K. (2011). Revitalisasi Konservasi Tumbuhan Obat Keluarga ( Toga ) Guna Meningkatkan Kesehatan Dan Ekonomi Keluarga Mandiri Di Desa Contoh Lingkar Kampus IPB Darmaga Bogor. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia. 16(2), 71–80

Johan O. (2003). Metode Survei Terumbu Karang Indonesia. [Makalah] Disampaikan pada Acara Training Course: Karakteristik Biologi Karang, tanggal 7-12 Juli 2003, yang diselenggarakan oleh PSK-UI dan Yayasan TERANGI, dan didukung oleh IOI- Indonesia. 1–8.

Koroy, K., Alwi, D., & Paraisu, N. G. (2020). Pengaruh Laju Sedimentasi Terhadap Tutupan Terumbu Karang di Perairan Kota Daruba , Kabupaten Pulau Morotai. DEPIK. 9(5), 193–199. https://doi.org/10.13170/depik.9.2.16045

Koroy K, Paraisu N.G. (2020). Persentase Tutupan Terumbu Karang Di Area Reklamasi Kota Daruba Kabupaten Pulau Morotai. Aurelia Journal, 1(2l), 113–120

Luthfi, O.M; Anugrah, P. . (2017). Distribusi Karang Keras (Scleractinia) Sebagai Penyusun Utama Ekosistem Terumbu Karang di Gosong Karang Pakiman, Pulau Bawean. DEPIK, 6(1), 9–22. https://doi.org/10.13170/depik.6.1.5461

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2018. Status Terumbu Karang Indonesia. Diakses pada tanggal 20 Juli 2021 dari http://lipi.go.id.

Moira, V. S., Luthfi, O. M., & Isdianto, A. (2020). Analisis Hubungan Kondisi Oseanografi Kimia terhadap Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Damas, Trenggalek, Jawa Timur. Journal of Marine and Coastal Science, 9(3), 113–126

Nybakken, J. W. (1992). Biologi Laut. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Ompi B.N, Rembet U. N.W.J, Rondonuwu A.B. (2019). Kondisi terumbu karang pulau hogow dan dakokayu kabupaten minahasa tenggara. Jurnal Ilmiah Platax, 7(1), 186–192.

Prasetyo H & Sutopo W. (2018). Industri 4.0: Telaah Klasifikasi Aspek Dan Arah Perkembangan Riset. Jurnat Teknik Industri. 13(1), 17–26.

Punomo, R. P. W. (2009). Kondisi Terumbu Karang di Kepulauan Seribu Dalam Kaitan Dengan Gradasi Kualitas Perairan. Jurnal Ilmiah Perikanan Dan Kelautan, 1(1), 93–101.

Sarwono, J. (2006). Analisis Data Penlitian Menggunakan SPSS. Andi Offset.

Simanjuntak, M. (2007). Oxygen Utilization di Perairan Teluk Klabat, Pulau Bangka. Indonesia Journal of Marine Science, 12(2), 59–66.

Soedharma D. (2007). Perkembangan Transplantasi Karang di Indonesia. Seminar Transplantasi Karang.

Suharsono. (2008). Jenis-Jenis Karang di Indonesia. LIPI Press.

Supangat, A. S. (2003). Pengantar Oseanografi. Pusat Riset Wilayah Laut dan Sumberdaya Non-Hayati.

Thovyan, A. I., Sabariah, V., & Parenden, D. (2017). Percent Cover Coral Reef at Pasir Putih Waters in Manokwari Regency. 1(1), 67–80.

Wahidin N. (2015). Klasifikasi Ekosistem Terumbu Karang Berbasis Objek dan Piksel di Pulau Morotai. [Disertasi]. Institut Pertanian Bogor.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jppi.27.2.2021.%25p


Creative Commons License
Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 0853-5884
e-ISSN 2502-6542

Find in a library with WorldCatCrossref logoSHERPA/RoMEO Logogoogle scholardoaj