PEMBENTUKAN POPULASI DASAR SINTETIS IKAN MAS UNTUK PROGRAM SELEKSI
Abstract
Upaya meningkatkan performa budidaya ikan mas dapat dilakukan melalui seleksi. Salah satu faktor keberhasilan program seleksi adalah tingkat keragaman genetik yang tinggi pada populasi bahan seleksi. Penelitian ini bertujuan membentuk dan mengevaluasi keragaan populasi dasar (F-0) ikan mas sebagai populasi awal dalam kegiatan seleksi. Materi kegiatan ini adalah populasi sintetis yang merupakan penggabungan lima strain ikan mas, yakni Majalaya, Rajadanu, Sutisna, Wildan, dan Sinyonya. Pembentukan populasi dasar (F-0) dilakukan menggunakan metode seleksi berdasarkan indeks individu dari empat karakter fenotipik, yakni panjang, tebal, tinggi, dan bobot. Masing-masing karakter diberi nilai 1:1:1:2. Titik cut-off seleksi populasi dasar (F-0) sebesar 60%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa populasi F-0 ikan mas yang dibentuk terdiri atas individu hasil seleksi sebanyak 1.662 ekor, dengan komposisi 723 jantan dan 939 betina. Populasi dasar (F-0) sintetis hasil seleksi tersebut mempunyai keragaman genetik lebar karena diperoleh dari 25 populasi hasil persilangan dalam proporsi yang berbeda-beda. Kontribusi genetik paling besar dalam pembentukan populasi F-0 tersebut diberikan oleh strain Sutisna (22,55%) diikuti Majalaya (21,52%), Rajadanu (20,84%), Wildan (18,33%), dan Sinyonya (16,75%). Tingginya tingkat keragaman genetik populasi dasar ini berpotensi besar dalam keberhasilan kegiatan pemuliaan ikan mas khususnya melalui program seleksi.
Improvement on phenotipic characters in common carp culture can be achieved through selection. In order to achive that goal, A base population (F-0) must be initially formed. This study aimed to establish and evaluate the performance of base populations (F-0) common carp. The synthetic populations had been created which were the combinations of five common carp strains, namely Majalaya, Rajadanu, Sutisna, Wildan, and Sinyonya. These common carp base populations (F-0) were created through a selection based on the individual index of four phenotypic characters, i.e. length, thickness, height and weight, which scored 1:1:1:2, respectively. The selection cut-off in this program was 60%. The results showed that the base populations (F-0) of common carp formed from 1,662 selected fish consisted of 723 males and 939 females. These F-0 populations have wide genetic diversity as the crossing results of 25 populations with different proportions. The Sutisna strain (22.55%) had the most genetic contribution in the formation of the F-0 populationss followed by Majalaya (21.52%), Rajadanu (20.84%), Wildan (18.33%), and Sinyonya (16.75%). High level of genetic variation in this base population has great potential in the success of common carp breeding activities, especially trough selection program.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.16.3.2021.145-153
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.