PENGARUH EKSTRAK KASAR JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI ZAT PENGATUR TUMBUH ALAMI TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN Caulerpa racemosa
Abstract
Caulerpa racemosa atau dikenal dengan nama latoh adalah salah satu komoditas perikanan yang digemari karena memiliki kandungan gizi yang tinggi. Namun, dalam budidaya C. racemosa masih terdapat kendala yaitu produksi yang belum maksimal dan pertumbuhan yang belum optimal. Salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhannya yaitu dengan melakukan perendaman bibit rumput laut menggunakan hormon pertumbuhan dari ekstrak bahan alami. Jagung merupakan salah satu bahan alami yang mengandung hormon pertumbuhan giberelin, sitokinin, dan auksin. Hormon tersebut dapat merangsang pertumbuhan batang dan akar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penambahan hormon dengan menggunakan ekstrak kasar jagung terhadap pertumbuhan dan morfologi C. racemosa dan mengetahui lama waktu perendaman terbaik ekstrak kasar jagung terhadap pertumbuhan C. racemosa. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 kali pengulangan. Perlakuan yang dilakukan yaitu perendaman selama 0 menit (sebagai kontrol) (A), 30 menit (B), 40 menit (C), dan 50 menit (D). Data yang diperoleh selama penelitian meliputi morfologi, pertumbuhan bobot mutlak, laju pertumbuhan spesifik, dan kualitas air. Lama waktu perendaman C. racemosa dalam media ekstrak kasar jagung berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap pertumbuhan. Perlakuan B menunjukkan hasil terbaik terhadap pertumbuhan bobot mutlak (123,63 ± 6,55 g) dan laju pertumbuhan spesifik (4,15 ± 0,21% per hari). Perlakuan B memiliki morfologi thalus dan ramulli yang besar serta rimbun. Parameter kualitas air dalam kisaran yang sesuai untuk pertumbuhan C. racemosa.
Caulerpa racemosa, known as latoh, is a popular edible green alga due to its high nutritional content and medicinal benefits. However, low quality and slow growth of seed prevented the aquaculture development C. racemosa. Soaking the seaweed seed with growth hormone immersion from extracts of natural ingredients could potentially improve its growth rate. Corn contains growth hormone gibberellins, cytokinins, and auxins. These hormones can stimulate the growth of stems and roots. This study aimed to determine the effectiveness of growth hormones in corn crude extract and the best soaking time of the extract on the growth development and morphology of C. racemosa. This research was conducted using an experimental method with a Completely Randomized Design (CRD) consisting of four treatments with three replicates. The treatments were soaking the seed in corn extract for 0 minutes (as a control) (A), 30 minutes (B), 40 minutes (C), and 50 minutes (D). The data obtained during the study included morphology, absolute weight growth, specific growth rate, and water quality. The duration of immersion of C. racemosa in maize extract media had a significant effect (P<0.05) on growth. Treatment B showed the best results with absolute weight growth and growth rate values of 123.63 ± 6.55 g and 4.15 ± 0.21% per day, respectively. This research successfully determines that corn extract improves the growth of C. racemosa seeds indicated by the large thallus and ramuli of the cultured seaweed.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adelina, E. (2009). Pemotongan dan pemberian auksin pada kecambah kakao. Jurnal Agroland, 11(3), 255-260.
Aisa, A.T., Suardi, & Patahiruddin. (2020). Analisis laju pertumbuhan rumput laut (Gracilaria sp.) hasil perendaman air kelapa (Cocos nucifera). Fisheries of Wallacea Journal, 1(1), 1-6.
Akbar, B.A., Cokrowati, N., Ghazali, M., Sunarpi, & Nikmatullah, A. (2016). Pertumbuhan Kappaphycus alvarezii dengan penambahan ekstrak Sargassum aquifolium. Jurnal Kelautan, 9(1), 62-72.
Alamsjah, M.A., Tjahjaningsih, W., & Pratiwi, A.W. (2010). Pengaruh kombinasi pupuk NPK dan TSP terhadap pertumbuhan, kadar air dan klorofil a Gracilaria verrucosa. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 1(1), 103-116.
Bambaranda, B.V.A.S.M., Sasaki, N., Chirapart, A., Salin, K.R., & Tsusaka, T.W. (2019). Optimization of macroalgal density and salinity for nutrient removal by Caulerpa lentillifera from aquaculture effluent. Processes, 7(303), 2-16.
Basmal, J. (2009). Prospek pemanfaatan rumput Laut sebagai bahan pupuk organik. Squalen, 4(1), 1-8.
Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. (2002). Biologi. Jakarta: Erlangga.
Cokrowati, N., & Diniarti, N. (2019). Komponen Sargassum aquifolium sebagai hormon pemicu tumbuh untuk Eucheuma cottoni. Jurnal Biologi Tropis, 19(2), 316-321.
Damiska, S., Wulandari, R.S.C., & Darwati, H. (2015). Penambahan ragi dan ekstrak jagung terhadap pertumbuhan tunas manggis secara in vitro. Jurnal Hutan Lestari, 3(1), 35-42.
Dascaliuc. (2002). Hormones and Synthetic Plant Growth Regulators in Agriculture. Moldova: Institute of Genetics and Plant Physiology, Academy of Sciences of Moldova.
Davies, P. J. (1995). Plant Hormones. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers.
Estrada, J. L., Bautista, N.S., Maribel, L., & Sese, D. (2020). Morphological variation of two common sea grapes (Caulerpa lentillifera and Caulerpa racemosa) from selected regions in the Philippines. Biodiversitas, 21(5), 1823-1832.
Febriyanti, N. L.P., Defiani, M.R., & Astarini, I.A. (2017). Induksi pertumbuhan tunas dari eksplan anggrek Dendrobium heterocarpum dengan pemberian hormon zeatin dan NAA. Journal of Biological Sciences, 4(1), 41-47.
Gao, X., Choi, H.G., Park, S.K., Sun, Z.M., & Nam, K.W. (2018). Assessment of optimal growth conditions for cultivation of the edible Caulerpa okamurae (Caulerpales, Chlorophyta) from Korea. Journal of Applied Phycology, 31, 1855–1862
Hui, G., Yao, J., Sun, Z., & Duan, D. (2014). Effect of salinity and nutrients on the growth and chlorophyll fluorescence of Caulerpa lentillifera. Chinese Journal of Oceanology and Limnology, 33(2), 410-418.
Hapsari, R.T., Salma, S., Widajati, E., & Sari, M. (2016). Peranan Methylobacterium spp. dalam meningkatkan dan mempertahankan vigor benih kedelai. Iptek Tanaman Pangan, 11(1), 57-66.
Harwanto, D., Saputro, P., Susilowati, T., Haditomo, A.H.C., & Windarto, S. (2020). Effect of different N:P ratios application on the cultivation media for the growth and fiber content of Caulerpa racemosa reared in tarpaulin ponds. AACL Bioflux, 13(5), 3117-3125.
Hidayanto, M., Nurjanah, S., & Yossita, F. (2003). Pengaruh panjang stek akar dan konsentrasi natrium nitrofenol terhadap pertumbuhan stek akar sukun (Artrocarpus communis F.). Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 6(2), 154-160.
Illustrisimo, C. A., Palmitos, I.C., & Senagan, R.G. (2013). Growth performance of Caulerpa lentillifera (lato) in lowered seawater pH. Cebu: Philippine Science High School-Central Visayas Campus.
Irwanto. (2003). Biologi. Jakarta: Erlangga.
Kurniawan, P.M., Kreckhoff, R.L., Ngangi, E.L.A., & Wagey, B.T. (2020). Pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty) yang direndam dalam ekstrak daun ketapang Terminalia catappa L. dengan frekuensi berbeda. Budidaya Perairan, 8(2), 1-13.
Ma’ruf, W.F., Ibrahim, R., Dewi, E.N., Susanto, E., & Amalia, U. (2013). Profil rumput laut Caulerpa racemosa dan Gracilaria verrucosa sebagai edible food. Jurnal Saintek Perikanan, 9(1), 68-74.
Megawati, Rohyadi, A., & Lumbessy, S.Y. (2013). Pengaruh jenis dan konsentrasi air kelapa sebagai perendam bibit terhadap pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii. Jurnal Perikanan Unram, 3: 33-39.
Mulyaningrum, S.R.H., Parenrengi, A., Risjani, Y., & Nursyam, H. (2013). Formulasi auksin (indole acetic acid) dan sitokinin (kinetin, zeatin) untuk morfogenesis serta pengaruhnya terhadap pertumbuhan, sintasan dan laju regenerasi kalus rumput laut, Kappaphycus alvarezii. Jurnal Riset Akuakultur, 8(1), 31-41.
Mosquera, M.Z., & Salamanca, E.J.P. (2016). Effect of salinity on growth of the green alga Caulerpa sertularioides (Bryopsidales, Chlorophyta) under laboratory conditions. Hidrobiologica, 26(2), 277-282.
Pamungkas, F.T., Damanti, S., & Raharjo, B. (2009). Pengaruh konsentrasi dan lama perendaman dalam supernatan kultur Bacillus sp. 2 DUCC-BR-K1.3 terhadap pertumbuhan stek horisontal batang jarak pagar (Jatropocha curcas L.). Jurnal Sains & Matematika, 17(3), 131-140.
Pandey, G., Nautiyal, M.K., Chauhan, P., & Kandpal, G. (2017). Assessment of appropriate dosage of gibberellic acid (GA3) for better seed yield of a promising hybrid rice variety. International Journal of Chemical Studies, 5(4), 1603-1607.
Rabia, M.D. (2016). Cultivation of Caulerpa lentillifera using tray and sowing methods in brackishwater pond. Environmental Sciences, 4(1), 23-29.
Rachman, S.D., Mukhtari, Z., & Soedjanaatmadja, R.U.M.S. (2017). Alga merah (Gracilaria coronopifolia) sebagai sumber fitohormon sitokinin yang potensial. Chimica et Natura Acta, 5(3), 124-131.
Rinaldi, A., Ambar, A.A., Nurilmi, Harsani, & Rahim, I. (2019). Pertumbuhan dan Produksi Tomat yang Diberi Hormon Tumbuh Alami Ekstrak Jagung dan Ekstrak Bawang Merah. In Prosiding Seminar Nasional: Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (pp. 283-287).
Salisbury, F.B., & Ross, C.W. (1995). Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Sari, R.P., Melsandi, M., Fransiska, N., & Fauzi, A. (2018). Hormon Auksin dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Cabai Rawit (Capsicum annum). In Prosiding Seminar Nasional IV (pp. 155-162).
Sitorus, E.R., Santosa, G.W., & Pramesti, R. (2020). Pengaruh rendahnya intensitas cahaya terhadap Caulerpa racemosa (Forsskal) 1873 (Ulvophycae Caulerpapeceae). Journal of Marine Research, 9(1), 13-17.
Sunaryo, Ario, R., & Fachrul AS, M. (2015). Studi tentang perbedaan metode budidaya terhadap pertumbuhan rumput laut Caulerpa. Jurnal Kelautan Tropis, 18(1), 13–19.
Sedayu, B.B., Basmal, J., & Utomo, B.S. (2013). Identifikasi hormon pemacu tumbuh ekstrak cairan (SAP) Eucheuma cottonii. JPB Kelautan dan Perikanan, 8(1), 1-8.
Sukmadi, R.B. (2013). Aktivitas fitohormon indole-3-acetic acid (IAA) dari beberapa isolat bakteri rizosfer dan endofit. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, 14(3), 221-227.
Sundahri, Tyas, H.N., & Setiyono. (2016). Efektivitas pemberian giberelin terhadap pertumbuhan dan produksi tomat. Agritrop Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian. 14(1), 43-47.
Setiaji, K., Santosa, G.W., & Sunaryo. (2012). Pengaruh penambahan NPK dan urea pada media air pemeliharaan terhadap pertumbuhan rumput laut Caulerpa racemosa var. Uvifera. Journal of Marine Research, 1(2), 45-50.
Susilowati, T., Rejeki, S., Dewi, E.N., & Zulfitriani. (2012). Pengaruh kedalam terhadap pertumbuhan rumput laut (Eucheuma cottonii) yang dibudidayakan dengan metode longline di Pantai Mlonggo, Kabupaten Jepara. Jurnal Saintek Perikanan, 8(1), 8-12.
Suryawan, T.A., Rusmarini, U.K., & Umami, A. (2018). Pengaruh macam limbah dan sumber auksin alami terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kubis (Brassica oleraceae). Jurnal Agromast, 3(2), 1-13.
Tambunan, S.B., Sebayang, N.S., & Pratama, W.A. (2018). Keberhasilan pertumbuhan stek jambu madu (Syzygium equaeum) dengan pemberian zat pengatur tumbuh kimiawi dan zat pengatur tumbuh alami bawang merah (Allium cepa L.). JURNAL Biotik, 6(1), 45-52.
Tanimoto, E. (2007). Regulation of root growth by plant hormones – Roles for auxin and gibberellin. Critical Reviews in Plant Sciences, 24(4).
Wang, Y.H., & Irving, H.R. (2011). Developing a Model of plant hormone interactions. Plant Signaling & Behavior, 6(4), 494-500.
Wibawa, B.S., Ujianto, L., & Lumbessy, S.Y. (2013). Pengaruh jenis dan lama perendaman bibit dengan menggunakan air kelapa (Cocos nucifera) terhadap laju pertumbuhan rumput laut Eucheuma cottonii. Jurnal Perikanan Unram, 1(2), 52-59.
Wilkins, M.B. (1989). Fisiologi Tanaman. Jakarta: Bina Aksara.
Windarto, S., Prastiwahyudi, A.H., Susilowati, T., Haditomo, A.H.C., & Harwanto, D. (2021). Effect of different substrates on growth and protein content of Caulerpa racemosa. Journal of Hunan University Natural Sciences, 48(7).
Yuniarsih, E., Nirmala, K., & Radiarta, N. (2014). Tingkat penyerapan nitrogen dan fosfor pada budidaya rumput laut berbasis Imta (integrated multi trophic aquaculture) di Teluk Gerupuk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Riset Akuakultur, 9(3), 487-50.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.17.2.2022.109-120
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.