APLIKASI MADU HUTAN TERHADAP MASKULINISASI, PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP DARI LARVA IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

Nursanti Abdullah, M Irfan, Yuliana Yuliana, Riyadi Subur, Waode Munaeni

Abstract


Ikan nila (Oreochromis niloticus) mempunyai kemampuan tinggi dalam bereproduksi, sehingga sulit untuk mencegah inbreeding yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan. Salah satu alternatifnya adalah dengan maskulinisasi atau budidaya ikan monoseks dengan satu jenis kelamin saja. Madu memiliki kandungan chrysin dan kalsium yang berperan dalam maskulinisasi. Tujuan dari riset ini idalah mengevaluasi penggunaan madu hutan dari Desa Pohea melalui perendaman dengan tiga level dosis yang berbeda terhadap persentase jantan, pertumbuhan mutlak serta kelangsungan hidup dari larva ikan nila. Ikan uji pada penelitian ini merupakan larva dari ikan nila umur 7 hari, dengan panjang 4,01±0,03 mm. Metode pemberian madu melalui perendaman selama 24 jam. Perlakuan terdiri dari tiga dosis madu yang berbeda yaitu dosis 1% (A), 1,5% (B), dan 2% (C), sedangkan kontrol tanpa perendaman madu (D). Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberian madu hutan secara signifikan (P<0,05) memberikan persentase jantan yang lebih tinngi dibandingkan dengan kontrol. Pertumbuhan mutlak pada larva yang diberikan dosis madu 2% (C) signifikan memberikan pengaruh nyata (P<0,05) dibandingkan dengan tanpa pemberian madu atau kontrol (D). Kelangsungan hidup larva menunjukkan bahwa pemberian madu mampu memberikan kelangsungan hidup yang signifikan lebih tinggi atau berbeda nyata (P<0,05) dibandingkan dengan tanpa pemberian madu  atau kontrol (D). Dosis terbaik yang mampu meningkatkan persentase jantan, pertumbuhan mutlak, dan kelangsungan hidup adalah perlakuan dengan dosis 2% (C).

Tilapia (Oreochromis niloticus) has a high reproductive ability leading to difficulty in preventing inbreeding which causes slow growth. Suppressing the effects of this trait can be done through masculinization or "monosex fish farming”. Honey contains chrysin and calcium, which play a role in masculinization. This study set out to assess the effects of forest honey, administered in varying doses via immersion method, on the survival rate, growth rate, and percentage of male tilapia larvae. The fish used in this study were tilapia larvae at 7 days old, with an average length of 4.01±0.02 mm. The method of giving honey was through immersion for 24 h. The treatment consisted of three different doses, namely 1% (A), 1,5% (B), and 2% (C), while the control was without honey (D). The findings of this study revealed that providing forest honey significantly (P<0,05) increased the percentage of males compared to the control. The absolute growth of larvae given a dose of 2% honey (C) was significantly different (P<0,05) from the control (D). The survival rate of larvae revealed that honey treatment provided significant (P<0,05) benefits over the control (D). The best dose that was able to increase the percentage of males, absolute growth, and survival rate was the treatment with a dose of 2% (C). 


Keywords


kelangsungan hidup; madu hutan; Oreochromis niloticus; pengalihan kelamin; pertumbuhan; forest honey; growth; Oreochromis niloticus; sex reversal; survival rate

Full Text:

PDF

References


Abdullah, N., Wibowo, E.S., & Fabanjo, M. (2021). Pengaruh perendama larva ikan komet (Carasius auratus) dalam larutan ekstrak purwoceng terhadap pertumbuhan dan persentasi individu betina. Agrikan-Jurnal Agribisnis Perikanan, 14(2), 360–366.

Arifin, Z., & Rumondang, R. (2017). Pengaruh pemberian suplemen madu pada pakan terhadap pertumbuhan dan FCR ikan lele dumbo (Clarias gariepienus). Jurnal Fisherina, 1(1), 1–12.

Aryati, Y., Wahjuningrum, D., Rusmana, I., Lusiastuti, A.M., Rusmana, I., & Lusiastuti, A.M. (2020). Potensi prebiotik madu klengkeng, randu, dan organik terhadap kinerja pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Riset Akuakultur, 15(3), 185–193.

Ayer, Y., Mudeng, J., & Sinjal, H. (2015). Daya tetas telur dan sintasan larva dari hasil penambahan madu pada bahan pengencer sperma ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Budidaya Perairan, 3(1), 149–153.

Azhari, D., & Tomasoa, A. (2018). Kajian kualitas air dan pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dibudidayakan dengan sistem akuaponik. Jurnal Akuatika Indonesia, 3(2), 84–90.

Cerezuela, R., Fumanal, M., Tapia-Paniagua, S.T., Meseguer, J., Moriñigo, M.A. & Esteban, M.Á. (2013). Changes in intestinal morphology and microbiota caused by dietary administration of inulin and Bacillus subtilis in gilthead sea bream (Sparus aurata L.) specimens. Fish and Shellfish Immunology, 34(5), 1063–1070. https://doi.org/10.1016/j.fsi.2013.01.015

Heriyati, E., Alimuddin, Arfah, H., & Sudrajat, A.O. (2015). Ekspresi gen aromatase pada pengarahan diferensiasi kelamin ikan nila (Oreochromis niloticus Linnaeus 1758) menggunakan madu. Jurnal Iktiologi Indonesia, 15(1), 39-50. https://jurnal-iktiologi.org/index.php/jii/article/view/74/55.

Hutagalung, R.A. (2020). Pengaruh perbedaan metode sex reversal menggunakan tepung testis sapi terhadap maskulinisasi ikan nila merah (Oreochromis niloticus). Manfish Journal, 1(1), 9–14.

Irmawati, Budi, D.S., Larekeng, S.H., Kadriah, I.A.K., Ulkhaq, M.F., Kamaruddin, Alamsyah, S.A., & Iswanto. (2022). Teknologi produksi ikan nila monoseks jantan. Nas Media Indonesia: Yogyakarta.

Landry, B.K.U., Jayabalan, R., & Sahoo, M. (2016). Honey, probiotics, and prebiotics: review. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences, 7, 2428-2438.

Lubis, M.A., Muslim, M., & Fitrani, M. (2017). Masculinization betta fish (Betta sp.) use natural honey through immersion method with different concentration. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 5(1), 97-108.

Mohammadian, T., Ghanei-Motlagh, R., Molayemraftar, T., Mesbah, M., Zarea, M., Mohtashamipour, H., & Jangaran Nejad, A. (2021). Modulation of growth performance, gut microflora, non-specific immunity and gene expression of proinflammatory cytokines in shabout (Tor grypus) upon dietary prebiotic supplementation. Fish and Shellfish Immunology, 112(December 2020), 38–45. https://doi.org/10.1016/j.fsi.2021.02.012

Nedaei, S., Noori, A., Valipour, A., Khanipour, A.A., & Hoseinifar, S.H. (2019). Effects of dietary galactooligosaccharide enriched commercial prebiotic on growth performance, innate immune response, stress resistance, intestinal microbiota and digestive enzyme activity in Narrow clawed crayfish (Astacus leptodactylus Eschscholtz, 1823). Aquaculture, 499, 80-89. https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2018.08.076

Nuha, U., Susilowati, T., & Yuniarti, T. (2017). Pengaruh perbedaan dosis madu dalam pakan yang mengandung rGH terhadap pertumbuhan dan rasio jenis kelamin pada ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal of Aquaculture Management and Technologi, 6(3), 284–292.

Odara, S.S., Watung, J.C., & Sinjal, H.J. (2015). Maskulinisasi larva ikan nila (Oreochromis niloticus) melalui penggunaan madu dengan konsentrasi berbeda. Jurnal Budidaya Perairan, 3(2), 1–6.

Priyono, E., Muslim, & Yulisman. (2013). Maskulinisasi ikan gapi (Poecilia reticulata) melalui perendaman induk bunting dalam larutan madu dengan lama perendaman berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 1(1), 14–22.

Qotijah, S., Hastuti, S., Yuniarti, T., Subandiyono, & Basuki, F. (2021). Maskulinisasi ikan cupang (Betta splendens) dengan penambahan ekstrak purwoceng (Pimpinella alpina) pada media pemijahan. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 20(1), 48-61.

Rakhmawati, E., Zairin, M., & Soelistyowati, D. (2019). Penjantanan ikan sinodotis Synodotis eupterus Boulenger, 1901 pada stadia larva menggunakan ekstrak cabe jawa Piper retrofractum dan peningkatan suhu. Jurnal Iktiologi Indonesia, 10(2), 259–269.

Sayed, A.E.H., & Moneeb, R.H. (2015). Hematological and biochemical characters of monosex tilapia (Oreochromis niloticus, Linnaeus , 1758 ) cultivated using methyltestosterone. The Journal of Basic & Applied Zoology, 72, 36–42. https://doi.org/10.1016/j.jobaz.2015.03.002

Singh, A., Vidakovic, A., Hjertner, B., Krikigianni, E., Karnaouri, A., Christakopoulos, P., Rova, U., Dicksved, J., Baruah, K., & Lundh, T. (2024). Effects of dietary supplementation of lignocellulose-derived cello-oligosaccharides on growth performance, antioxidant capacity, immune response, and intestinal microbiota in rainbow trout (Oncorhynchus mykiss). Aquaculture, 578, 734847. https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2023.740002

Siregar, S., Syaifudin, M., & Wijayanti, M. (2018). Masculinization of betta fish (Betta splendens) with immersion of natural honey. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 6(2), 141-152.

Tomasoa, A., Azhari, D., Manangsang, C., Dansole, F., & Firmansyah, R. (2021). Efektivitas perendaman madu dengan suhu berbeda terhadap maskulinisasi larva ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Ruaya, 9(2), 11–16.

Wahyuningasih, H., Rachimi, & Prasetio, E. (2018). Efektifitas madu lebah terhadap jantanisasi (maskulinisasi) dengan metode perendaman pada larva ikan nila merah (Oreochromis sp.). Jurnal Ruaya, 6(1), 23–29.

Yusuf, N.S., Torang, I., & Nahwani, N. (2023). maskulinisasi ikan cupang (Betta sp.) melalui perendaman larva dengan estrak pasak bumi, propolis madu dan 17α-metyltestosterone. Jurnal Akuakultur Sungai dan Danau, 8(1), 28-37.

Zhao, X., Wang, Q., Wang, T., Su, Y., Huang, C., Lai, C., & Yong, Q. (2023). Evaluation of prebiotic ability of xylo-oligosaccharide fractions with different polymerization degrees from bamboo shoot shells. Food and Bioproducts Processing, 143, 202-211. https://doi.org/10.1016/j.fbp.2023.11.007

Zhou, L., Li, H., Qin, J.G., Wang, X., Chen, L., Xu, C., & Li, E. (2020). Dietary prebiotic inulin benefits on growth performance, antioxidant capacity, immune response and intestinal microbiota in Pacific white shrimp (Litopenaeus vannamei) at low salinity. Aquaculture, 518, 734847. https://doi.org/10.1016/j.aquaculture.2019.734847




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.18.1.2023.37-47


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534