KHASIAT EKSTRAK DAUN NIPAH (Nypa fruticans WURMB) SEBAGAI IMUNOSTIMULAN UNTUK MENCEGAH INFEKSI Aeromonas hydrophila PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

Tanbiyaskur Tanbiyaskur, Retno Cahya Mukti, Sefti Heza Dwiananti, Sandra Moethia Oktaviani

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun nipah sebagai imunostimulan pada ikan nila. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas empat perlakuan berupa suplementasi dosis ekstrak daun nipah yang berbeda dalam pakan yaitu tidak diberi ekstrak daun nipah (P0), serta supplementasi ekstrak daun nipah sebanyak 1 g kg-1 (P1), 1,5 g kg-1 (P2), dan 2 g kg-1 (P3) pakan. Ikan nila yang telah diberi pakan perlakuan masing-masing selama 14 hari, diuji tantang dengan bakteri Aeromonas hydrophila melalui perendaman selama 60 menit dengan kepadatan bakteri 106 cfu mL-1 pada hari ke-15. Parameter diamati antara lain gejala klinis, kadar hematokrit (He) sebelum dan sesudah infeksi, prevalensi, pertumbuhan bobot dan panjang mutlak, dan kelangsungan hidup. Data dari semua parameter dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak daun nipah memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan, nilai hematokrit, prevalensi, kelangsungan hidup, dan gejala klinis ikan nila yang diinfeksi A. hydrophila. Perlakuan penambahan ekstrak daun nipah sebanyak 2 g kg-1 (P3) menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya yaitu gejala klinis yang lebih ringan, kadar hematokrit setelah infeksi 41,86-43,47%, kelangsungan hidup setelah infeksi 96,33%, prevalensi 4,16%, pertumbuhan panjang mutlak 1,60 cm, dan pertumbuhan bobot mutlak 4,87 g. Hal ini berhubungan dengan adanya senyawa bioaktif pada daun nipah yang berperan sebagai imunostimulan dan antibakteri. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun nipah sebanyak 2 g kg-1 efektif berperan sebagai imunostimulan dan dapat diaplikasikan untuk meningkatkan produksi budidaya ikan nila.

This study aimed to determine the effect of nipa leaves extract as an immunostimulant in tilapia. The experimental design used a completely randomized design (CRD) consisting of four treatments in the form of supplementation with different doses of nipa leaves extract in the feed, namely no nipa leaves extract (P0), and supplementation of nipa leaves extract as much as 1 g kg-1 (P1), 1.5 g kg-1 (P2), and 2 g kg-1 (P3) feed. Tilapia fish that had been given experimental feed for 14 days were challenged with Aeromonas hydrophila bacteria by soaking for 60 minutes with a bacterial density of 106 cfu mL-1 on day 15. Parameters observed included clinical symptoms, hematocrit levels (He) before and after infection, prevalence, absolute weight and length growth, and survival. Data from all parameters were analyzed descriptively. The results of the study showed that the addition of nipa palm leaves extract had an influence on the growth, hematocrit level, prevalence, survival, and clinical symptoms of tilapia infected with A. hydrophila. Treatment with the addition of 2 g kg-1 nipa leaves extract (P3) showed better results than other treatments, namely lighter clinical symptom, hematocrit levels after infection of 41.86-43.47%, survival after infection of 96.33 %, prevalence of 4.16%, absolute length growth of 1.60 cm, and absolute weight growth of 4.87 g. This is related to the presence of bioactive compounds in nipa palm leaves which act as immunostimulants and antibacterials. Therefore, it can be concluded that giving 2 g kg-1 of nipah leaves extract effectively acts as an immunostimulant and can be applied to increase the production of tilapia farming.


Keywords


Aeromonas hydrophila; immunostimulant; nipa palm leaves extract; tilapia; Aeromonas hydrophila; ekstrak daun nipah; ikan nila; imunostimulan

Full Text:

PDF

References


Agustina, H., Sasanti, A. D., & Wijayanti, M. (2017). Penambahan sari buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) pada pakan untuk mengobati ikan lele sangkuriang (Clarias sp.) yang diinfeksi Aeromonas hydrophila. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 5(2), 155-168. https://doi.org/10.36706/jari.v5i2.7140

Amanu, S., Untari, T., Wibowo, M. H., & Artanto, S. (2015). Pengembangan deteksi Aeromonas hydrophila pada ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan metoda agar gel presipitasi di Yogyakarta. Jurnal Sain Veteriner, 33(2), 216-221. https://doi.org/10.22146/jsv.17921

Anderson, D. P., & Siwicki, A. K. (1993). Basic hematology and serology for fish health programs. Second Symposium on Disease in Asian Aquaculture “Aquatic Animal Health and the Environment”. Phuket, Thailand.

Artini, K. S., & Veranita, W. (2021). Tanaman herbal untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Jurnal Farmasetis, 10(1), 15-20. https://doi.org/https://doi.org/10.32583/farmasetis.v10i1.1383.

Ashari, C., Tumbol, R. A., & Kolopita, M. E. F. (2014). Diagnosa penyakit bakterial pada ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dibudidaya pada jaring tancap di Danau Tondano. E-Journal BUDIDAYA PERAIRAN, 2(3), 24-30. https://doi.org/10.35800/bdp.2.3.2014.5700.

Chew, K. K., Ng, S. Y., Thoo, Y. Y., Khoo, M. Z., Aida, W. W. M. & Ho, C. W. (2011). Effect of ethanol concentration, extraction time and extraction temperature on the recovery of phenolic compounds and antioxidant capacity of Centella asiatica extracts. International Food Research Journal, 18(4), 571-578.

Darma, R. G., Sarjito, & Haditomo, A. H. C. (2014). Efikasi perendaman ekstrak sambiloto (Andrographis paniculata Ness) dengan salinitas berbeda dan pengaruhnya pada kelulushidupan serta indeks fagositosis ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diinfeksi Aeromonas hydrophila. Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(4), 222-229.

Effendie, M. I. (1979). Metode biologi perikanan. Yayasan Pustaka Nusantama.

Gazali, M., & Nufus, H. (2019). Skreening fitokimia daun segar Nypa fruticans Wurmb asal pesisir Aceh Barat. Jurnal Perikanan Tropis, 6(1), 25-32. https://doi.org/10.35308/jpt.v6i1.1094.

Hermanto, H., Mukti, R. C., & Pangawikan, A. D. (2020). Nipah (Nypa fruticans Wurmb.) fruit as a potential natural antioxidant source. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 443, 012096. https://doi.org/10.1088/1755-1315/443/1/012096

Imra, Tarman, K., & Desniar. (2016). Aktivitas antioksidan dan antibakteri nipah (Nypa fruiticans) terhadap Vibrio sp. isolat kepiting bakau (Scylla sp.). Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 19(3), 241-250. https://doi.org/10.17844/jphpi.2016.19.3.241

Lengka, K., Manoppo, H., & Kolopita, M. E. F. (2013). Peningkatan respon imun non spesik ikan mas (Cyprinus carpio L) melalui pemberian bawang putih (Allium Sativum). e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN, 1(2), 21-28. https://doi.org/10.35800/bdp.1.2.2013.1912

Manik, A. W. (2017). Uji potensi sitotoksik ekstrak daun nipah (Nypa fruticans Wurmb) dengan metode brine shrimp lethality test (BSLT) [Skripsi, Universitas Sumatera Utara]. Universitas Sumatera Utara.

Mende, R., Simbala, H., & Mansauda, K. L. R. (2021). Uji efektifitas sari buah dan ekstrak etanol kulit jeruk nipis (Citrus aurantifolia) terhadap hiperkolesterolemia pada tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus). Pharmacon, 10(1), 676-683. https://doi.org/10.35799/pha.10.2021.32754

Mukti, R. C., Amin, M., & Sari, M. I. (2020). Kandungan nutrisi dan aktivitas antioksidan daun nipah (Nypa fruticans wurmb) sebagai bahan pakan ikan. Media Akuatika, 5(3), 106-115.

Prasetio, E., Fakhrudin, M., & Hasan, H. (2017). Pengaruh serbuk lidah buaya (aloe vera) terhadap hematologi ikan jelawat (Leptobarbus hoevenii) yang diuji tantang bakteri Aeromonas hydrophila. Jurnal Ruaya, 5(2), 44-54. http://dx.doi.org/10.29406/jr.v5i2.721

Pu, H., Li, X., Du, Q., Cui, H. & Xu, Y. (2017). Research progress in the aplication of Chinese herbal medicines in Aquaculture: a review. Engineering, 3(5), 731-737. https://doi.org/10.1016/J.ENG.2017.03.017

Purnamasari, L., Sasanti, A. D., & Yulisman. (2015). Perendaman ikan lele sangkuriang (Clarias sp.) dalam sari buah belimbing wuluh untuk mengobati infeksi Aeromonas hydrophila. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 3(1), 82-93. https://doi.org/10.36706/jari.v3i1.4408

Putri, I. J., Fauziyah, & Elfita. (2013). Aktivitas antioksidan daun dan biji buah nipah (Nipah fruticans) asal Pesisir Banyuasin Sumatera Selatan dengan metode DPPH. Maspari Journal, 5(1), 16-21. https://doi.org/10.56064/maspari.v5i1.1293

Rosidah, Lili, W., Iskandar, & Afpriliansyah, M. R. (2018). Efektivitas ekstrak daun kersen untuk pengobatan benih ikan nila yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Akuatika Indonesia, 3(9), 10-18. https://doi.org/ 10.24198/jaki.v3i1.23436

Sari, I. P., Yulisman, & Muslim. (2017). Laju pertumbuhan dan efisiensi pakan ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dipelihara dalam kolam terpal yang dipuasakan secara periodik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 5(1), 45-55. https://doi.org/10.36706/jari.v5i1.5807.

Selly, J. B., Abdurrouf, & Juswono, U. P. (2015). Efek ekstrak Sterculia quadrifida R.Br. terhadap kandungan radikal bebas pada organ hati Oreochromis niloticus akibat pencemaran logam berat. Natural-B, 3(2), 175-181. https://doi.org/10.21776/ub.natural-b.2015.003.02.11

Statistik Kelautan dan Perikanan. (2020). Produksi perikanan ikan nila di Indonesia. 2020. https://statistik.kkp.go.id/home.php.

Trilia N. A. O., Setyawan, A., Adiputra, Y. T., & Wardiyanto. (2014). Imunogenisitas kombinasi vaksin inaktif whole cell Aeromonas salmonicida dan jintan hitam (Nigella sativa) pada ikan mas (Cyprinus carpio). e-Jurnal Rekayasa dan Teknologi Budidaya Perairan, 2(2), 249-258.

Wahjuningrum, D., Astrini, R., & Setiawati, M. (2013). Pencegahan Aeromonas hydrophila pada benih ikan lele menggunakan bawang putih dan meniran. Jurnal Akuakultur Indonesia, 12(1), 86-94. https://doi.org/10.19027/jai.9.93-103

Wulansari, I. D., Admadi, B., & Mulyani, S. (2020). Pengaruh suhu penyimpanan terhadap kerusakan antioksidan ekstrak daun asam (Tamarindus indica L). Jurnal Rekayasa dan Manajemen Agroindustri, 8(4), 544. https://doi.org/10.24843/JRMA.2020.v08.i04.p07

Yanuar, A. P., & Manoppo, H. (2017). Respon kebal nonspesifik ikan mas yang diberi imunostimulan ragi roti secara oral. e-Journal BUDIDAYA PERAIRAN, 5(2), 1-7. https://doi.org/10.35800/bdp.5.2.2017.16547

Yuasa, K. (2003). Panduan diagnosa penyakit ikan. Balai Budidaya Air Tawar Jambi, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Dinas Kelautan dan Perikanan, Japan International Cooperation Agency.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.18.4.2023.207-216


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534