PENGARUH PENGGUNAAN Artemia salina YANG DIPERKAYA DENGAN ASAM AMINO TERHADAP SINTASAN LARVA RAJUNGAN (Portunus pelagicus Linn. 1758) STADIA ZOEA

Wayan Kantun Dananjaya, Sukriani Sukriani, Nursidi Latief, Indra Cahyono

Abstract


Sintasan dalam usaha budidaya rajungan sangat ditentukan oleh pakan yang diberikan selama pemeliharaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penambahan asam amino pada Artemia salina pada dosis yang berbeda untuk meningkatkan sintasan larva rajungan. Penelitian dirancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan diberikan dengan cara memperkaya A. salina menggunakan multi asam amino sesuai dengan dosis meliputi perlakuan A: 0,0; B: 2,5; C: 5,0; dan D: 7,5 ppm. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa sintasan larva rajungan pada masing-masing perlakuan yaitu A.11,85 ± 0,40%; B. 16,18 ± 0,18%; C. 37,68 ± 0,20%; dan D. 50,35 ± 0,10% dengan pola hubungan yang polinomial antarpemberian dosis multi asam amino dengan sintasan larva rajungan. Berdasarkan hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa penambahan multi asam amino pada A. salina sebagai pakan alami mampu meningkatkan sintasan larva rajungan pada stadia zoea.

 

Survival in blue swimming crab cultivation is largely determined by the feed provided during the rearing period. This study aimed to evaluate the addition of amino acids to Artemia salina at different doses to increase the survival of blue swimming crab larvae. The study was designed using a completely randomized design (CRD) with four treatments and three replications. Treatments were applied by enriching A. salina using multi amino acids according to the doses including treatment A: 0.0; B: 2.5; C: 5.0; and D: 7.5 ppm. The results of the study showed that the survival of blue swimming crab larvae in each treatment was A. 11.85 ± 0.40%; B. 16.18 ± 0.18%; C. 37.68 ± 0.20%; and D. 50.35 ± 0.10 with a polynomial relationship pattern between administration of multi-amino acids doses and survival of blue swimming crab larvae. Based on the results of this study, it was concluded that the addition of multi amino acids to A. salina as a live feed was able to increase the survival of blue swimming crab larvae at the zoea stage.


Keywords


Artemia salina; asam amino; larva rajungan; stadia zoea; amino acids; Artemia salina; blue swimming crab larvae; zoea stage

Full Text:

PDF

References


Effendie, M. I. (2002). Biologi perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara.

Faidar, Budi, S., & Indrawati, E. (2020). Analisis pemberian vitamin C pada rotifer dan Artemia terhadap sintasan, rasio RNA/DNA, kecepatan metamorfosis dan ketahanan stres larva rajungan (Portunus pelagicus) stadia zoea. Journal of Aquaculture and Environment, 2(2), 30-34. https://doi.org/10.35965/jae.v2i2.345

Fujaya, Y., Trijuno, D., Nikhlani, A., Cahyono, I., & Hasnidar. (2014). Penggunaan ekstrak murbei Morus alba dalam produksi massal larva rajungan Portunus pelagicus L untuk mengatasi angka kematian akibat sindrom molting. Ilmu dan Teknologi Perairan, 2, 1-14.

Karim, M. Y., Zainuddin, & Aslamyah, S. (2015). Pengaruh suhu terhadap kelangsungan hidup dan percepatan metamorfosis larva kepiting bakau (Scylla olivacea). Jurnal Perikanan, 17(2), 84-89. https://doi.org/10.22146/jfs.10370

Luhur, E. S., Asnawi, Arthatiani, F. Y., & Suryawati, S. H. (2020). Determinan permintaan ekspor kepiting/rajungan olahan indonesia ke Amerika Serikat: Pendekatan error correction model. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan, 10(2), 131-139. http://dx.doi.org/10.15578/jksekp.v10i2.9271

Mandila, S. P., & Hidajati, N. (2013). Identifikasi asam amino pada cacing sutra (Tubifex sp.) yang diekstrak

dengan pelarut asam asetat dan asam laktat. Unesa Journal of Chemistry, 2(1), 103-108. https://doi.org/10.26740/ujc.v2n1.p%25p

Marwan, Bahri, A. S., Hartanto, N., Said. A. I., Kadir, A., Pasau, N. S., Faidar, Syukri, M., & Aswar. (2019). Pemberian berbagai jenis pakan alami pada pemelihraan rajungan (Portunus pelagicus) secara massal stadia megalopa sampai crablet. Jurnal Perekayasaan Budidaya Air Payau, 5, 14-23.

Misbah, I. (2018). Kajian kombinasi salinitas dan asam amino terlarut pada pemeliharaan larva kepiting bakau (Scylla tranquebarica Fabricius, 1798) [Disertasi, Universitas Hasanuddin]. Universitas Hasanuddin.

Nurfadillah. (2017). Pengaruh pemberian multi asam amino terlarut terhadap sintasan, pertumbuhan, dan ketahanan stres larva ikan nila payau hybrid [Skripsi, Universitas Hasanuddin]. Universitas Hasanuddin.

Pamungkas, W. (2012). Aktivitas osmoregulasi, respons pertumbuhan, dan energetic cost pada ikan yang dipelihara pada lingkungan yang bersalinitas. Media Akuakultur, 7(1), 44-51. http://dx.doi.org/10.15578/ma.7.1.2012.44-51

Peniari, N., Kusuma. N. P. D., & Usman, Z. (2023). Kegiatan produksi benih rajungan (Portunus pelagicus) sebagai upaya penyediaan stok di alam. Jurnal Riset Rumpun Ilmu Hewani, 2(2), 1-13 https://doi.org/10.55606/jurrih.v2i1.1352

Yusneri. A, Budi, S., & Hadijah. (2020). Pengayaan pakan benih rajungan (Portunus pelagicus) stadia megalopa melalui pemberian beta karoten. Journal of Aquaculture and Environment, 2(2), 39-42. https://doi.org/10.35965/jae.v2i2.362

Zaidin, M. Z., Effendy, I. J., & Sabilu, K. (2013). Sintasan larva rajungan (Portunus pelagicus) stadia megalopa melalui kombinasi pakan alami Artemia salina dan Brachionus plicatilis. Jurnal Mina Laut Indonesia, 1(1), 112–121.




DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.18.3.2023.173-180


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534