PENGARUH PENAMBAHAN BINDER TEPUNG RUMPUT LAUT (Eucheuma spinosum) DENGAN PERSENTASE BERBEDA TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI PAKAN UDANG
Abstract
Binder carboxy methyl cellulose (CMC) biasa digunakan dalam formulasi pakan udang, tetapi mempunyai harga mahal dan tidak memberi dampak terhadap penambahan nutrisi pakan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bahan binder pengganti CMC yang lebih murah dan memberi dampak penambahan nutrisi dalam pakan udang. Dosis perlakuan binder tepung rumput laut dalam pakan uji sebesar 5% (P1), 10% (P2), 15% (P3), dan 20% (P4). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan dan tiga ulangan, antara lain (P0) binder CMC sebagai kontrol dan (P1-P4) binder tepung rumput laut. Pakan perlakuan diuji kadar air, protein, dan lemaknya dengan metode analisis proksimat. Hasil nilai kadar air pada P0 (3,3%), P1 (3,8%), P2 (4,2%), P3(6%), dan P4 (6,3%), kadar protein pada P0 (40,40%), P1 (28,43%), P2 (40,40%), P3 (32,90%), dan P4 (28,40%), kadar lemak pada P0 (9,97%), P1 (9,98%) dan P1-P4 (9,97%). Penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan penambahan binder CMC dibandingkan dengan perlakuan penambahan binder tepung rumput laut tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap penambahan nutrisi pakan udang. Hasil tersebut membuktikan bahwa tepung rumput laut dapat menggantikan CMC sebagai binder dalam formulasi pakan udang.
The binder, carboxy methyl cellulose (CMC), is commonly used in shrimp feed formulations, but it is expensive and has no impact on adding feed nutrition. This experiment aimed to find a binder substitute for CMC that is cheaper and has the effect of adding nutrients to shrimp feed. The doses of binder from seaweed meal treatment in the test feed were 5% (P1), 10% (P2), 15% (P3), and 20% (P4). This study used a completely randomized design with five treatments and three replications, including (P0) CMC binder as a control and (P1-P4) seaweed meal binder. The test feed were tested for water, protein and fat content using the proximate analysis method. Results of water content in P0 (3.3%), P1 (3.8%), P2 (4.2%), P3 (6%), and P4 (6.3%), protein content in P0 (40 .40%), P1 (28.43%), P2 (40.40%), P3 (32.90%), and P4 (28.40%), lipid content in P0 (9.97%), P1 (9.98%) and P1-P4 (9.97%). This experiment showed that the treatment with the addition of CMC binder compared to the treatment with the addition of seaweed meal binder did not have a significant effect on the addition of nutrients to shrimp feed. These results proved that seaweed meal can replace CMC as a binder in shrimp feed formulations.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, F., & Andi, K. M. (2020). Pengaruh penambahan CMC (carboxyl methyl cellullose) terhadap uji organoleptik otak-otak ikan nike. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, 6(2), 171–180. https://doi.org/10.26858/jptp.v6i2.12963
Agusman, I., Andarini, D., & Sari, N. I. (2021). Komposisi kimia rumput laut merah (Eucheuma cottonii) kering. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau, 3(1), 1689-1699.
Akmal, Y., Rindhira, H., Muliari, M., & Zulfahmi, I. (2021). Peningkatan nilai ekonomi pada Kelompok Pembudidaya Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Laut Mina Budidaya Kabupaten Bireuen, Aceh. Jurnal Solma, 10(02), 275–286. https://doi.org/10.22236/solma.v10i2.6437
Amhary, R. F., Rahmayuni, & Yelmira, Z. (2020). Penggunaan carboxymethyl cellulose dan karagenan sebagai penstabil dalam pembuatan es krim wortel. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Riau, 7(1), 1–14.
Amrullah, F., Ashari, A., Nurfaida, Nurlaelah, & Ratnawati. (2019). Uji proksimat pakan ternak berprotein tinggi berbahan dasar cacing tanah, ampas tahu, dan daun gama. Jurnal Ilmu Fisika: Teori dan Aplikasinya, 1(2), 25–29.
Asmariani, & Sri, F. S. (2019). Verifikasi metode uji kadar air terhadap pakan buatan. Jurnal Fishtech, 8(2), 42–47. https://doi.org/10.36706/fishtech.v8i2.7597
Azir, A., Harris, H., & Haris, R. B. K. (2017). Produksi dan kandungan nutrisi maggot (Hermetia illucens) menggunakan komposisi media kultur berbeda. Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Budidaya Perairan, 12(1), 34–40. https://doi.org/10.31851/jipbp.v12i1.1412
Devani, V. (2019). Optimasi komposisi kandungan nutrisi pakan ikan buatan dengan menggunakan fuzzy linear programming. Jurnal Teknik Industri, 5(1), 20–26. http://dx.doi.org/10.24014/jti.v5i1.6160
Endraswari, L. P. M. D., Nunik, C., & Salnida, Y. L. (2021). Fortifikasi pakan ikan dengan tepung rumput laut Gracilaria sp. pada budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Kelautan, 14(1), 70–81. https://doi.org/10.21107/jk.v14i1.9991
Fahrudin, A. M., Subandiyono, & Diana, C. (2023). Pengaruh protein dalam pakan terhadap efisiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan juvenil vaname (Litopenaeus vannamei). Jurnal Sains Akuakultur Tropis, 1, 114–126. https://doi.org/10.14710/sat.v7i1.17284
Febrianti, E., Muskita, W. H., Astuti, O., Kurnia, A., Hamzah, M., & Yusnaini. (2019). Substitusi tepung ikan dengan tepung maggot dalam pakan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang vaname (Litopenaeus vannamei). Media Akuatika, 4(4), 168–177.
Huda, M. R., & Sri, R. G. (2020). Pemanfaatan buah mangrove (Bruguiera gymnorrhiza) sebagai campuran pakan ikan untuk meningkatkan pertumbuhan ikan (variabel perbandingan bahan pokok dengan bahan pendukung dan variabel penambahan tepung tulang sapi). Jurnal Inovasi Proses, 5(2), 70–79.
Kaligis, E. (2015). Respons pertumbuhan udang vaname (Litopenaeus vannamei) di media bersalinitas rendah dengan pemberian pakan protein dan kalsium berbeda. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 7(1), 225–234. https://doi.org/10.29244/jitkt.v7i1.9808
Kementerian Kelautan dan Perikanan. (2022). Informasi SNI pakan revisi. https://jdih.kkp.go.id/Homedev/PeraturanAll
Prawira, M. A., Agung, S., & Diana, R. (2014). Penggantian tepung ikan dengan tepung kepala lele dalam pakan terhadap efesiensi pemanfaatan pakan dan pertumbuhan juvenil udang vaname (Litopenaeus vannamei). Journal of Aquaculture Management and Technology, 3(4), 1-8.
Rusydi, R., Hartami, P., & Khalil, M. (2017a). Karakteristik nutrisi dan stabilitas pakan kombinasi ampel (ampas tahu dan pelet). Acta Aquatica, 1(4), 4–7. https://doi.org/10.29103/aa.v4i1.316
Salam, N. I. (2018). Pengaruh dosis tepung rumput laut (Kappaphycus alvarezii) dalam pakan buatan terhadap pertumbuhan dan sintasan udang windu. Jurnal Ilmu Perikanan, 7(2), 40–48. http://dx.doi.org/10.22135/sje.2022.7.1.18-25
Sofiana, A., Salnida, Y. L., & Dewi, P. L. (2023). Penambahan tepung rumput laut Eucheuma cottoni yang difermentasi EM-4 pada formulasi pakan budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Ilmu Perikanan dan Kelautan, 5(1), 18-29. https://doi.org/10.36526/jl.v5i1.2342
Tapotubun, A. M. (2018). Komposisi kimia rumput laut (Caulerpa lentillifera) dari Perairan Kei Maluku dengan metode pengeringan berbeda. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 21(1), 13–23. https://doi.org/10.17844/jphpi.v21i1.21257
Wulansari, R., Andriani, Y., & Heatami, K. (2016). Penggunaan jenis binder terhadap kualitas fisik pakan udang. Jurnal Perikanan Kelautan, 7(2), 140–149.
Yulianto, T. (2018). Uji stabilitas, daya apung dan warna serta aroma pada pelet yang berbeda. Dinamika Maritim, 6(2), 5–8.
DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.18.4.2023.217-226
![Lisensi Creative Commons](https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png)
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.