PERFORMA FOTOSINTESIS Kappaphycus sp. (strain Sumba) YANG DIUKUR BERDASARKAN EVOLUSI OKSIGEN TERLARUT PADA BEBERAPA TINGKAT SUHU DAN CAHAYA

Lideman Lideman, Asda Laining

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan cahaya terhadap laju fotosintesis Kappaphycus sp. (strain Sumba) yang diukur berdasarkan perubahan oksigen terlarut. Pengukuran laju fotosintesis Kappaphycus sp. pertama-tama dilakukan pada suhu 20oC, 24oC, 28oC, dan 32oC pada tingkat cahaya 353 μmol photons m-2 s-1 untuk mendapatkan kurva fotosintesis versus suhu (kurva P-T). Selanjutnya, pengukuran laju fotosintesis dilakukan pada suhu 20oC, 24oC, dan 28oC dengan intensitas cahaya 9, 22, 46, 58, 87, 137, 245, 353, 487, 608, dan 789 μmol photons m-2 s-1 dan juga pengukuran laju respirasi pada tingkat cahaya 0 μmol photons m-2 s-1 untuk menghasilkan kurva fotosintesis versus cahaya (kurva P-I). Beberapa parameter fotosintesis yaitu: laju fotosintesis maksimum (Pmax), koefisien fotosintesis (α), intensitas cahaya jenuh (Ek), dan intensitas cahaya kompensasi (Ec) dihitung dengan cara memplotkan kurva P-I terhadap model persamaan regresi non linear P = {Pmax x tanh (α / Pmax x I)} + Rd. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa laju fotosintesis tertinggi sebesar 6,92 μg O2 gww-1 min-1 dicapai pada suhu 28oC dengan tingkat cahaya 353 μmol photons m-2 s-1. Pada suhu 20oC, 24oC, dan 28oC, laju fotosintesis mencapai tingkat maksimum (Pmax) pada intensitas cahaya (Ek) 86,1; 154,2; dan 162,4 μmol photons m-2 s-1. Suhu yang optimum untuk aktivitas fotosintesis berkorelasi erat dengan suhu pada lingkungan budidaya di alam.

Keywords


budidaya, cahaya, fotosintesis, Kappaphycus sp., suhu

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.10.1.2015.41-49


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534