PENGARUH PENAMBAHAN KALSIUM PADA MEDIA TERHADAP SIKLUS MOLTING DAN PERTUMBUHAN BIOMASSA UDANG GALAH, Macrobrachium rosenbergii (de Man)

Azam Bachur Zaidy, Wartono Hadie

Abstract


Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji pengaruh penambahan kalsium ke dalam media dalam proses peningkatan kadar kalsium kulit dan konsumsi pakan, serta konsekuensinya bagi pertumbuhan udang. Penelitian tahap 1 dengan perlakuan dosis penambahan Ca(OH)2 sebanyak 0 mg/L, 15 mg/L, 30 mg/L, 45 mg/L, dan 60 mg/L, dengan 3 ulangan. Penelitian tahap 2 dengan perlakuan penambahan kalsium 0 mg/L, 30 mg/L, dan 60 mg/L. Parameter yang diukur meliputi kadar kalsium kulit, tingkat konsumsi pakan, laju pertumbuhan, dan efisiensi pemanfaatan pakan. Penambahan Ca(OH)2 sebanyak 15-60 mg/L meningkatkan kadar kalsium media (25,51-35,22 mg/L) dibanding dengan kontrol (18,53 mg/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kalsium Ca(OH)2 sebanyak 30 mg/L mampu mempercepat laju peningkatan kadar kalsium kulit. Laju peningkatan kadar kalsium kulit yang lebih cepat berimplikasi terhadap peningkatan konsumsi pakan dan berkonsekuensi lanjut bagi peningkatan pertumbuhan udang. Aplikasi penggunaan kalsium  Ca(OH)2 sebanyak 15-30 mg/L untuk mempercepat proses ganti kulit udang berimplikasi terhadap pertumbuhan udang. Konsumsi pakan harian, mulai meningkat pada penambahan Ca(OH)2 15 mg/L, dan tertinggi pada perlakuan penambahan Ca(OH)2 sebanyak 45 mg/L. Laju pertumbuhan biomassa pada media yang ditambah Ca(OH)2 sebanyak 30 dan 60 mg/L memberikan pengaruh yang nyata (P<0,05). Efisiensi tingkat konsumsi pakan perlakuan penambahan Ca(OH)2  sebanyak 30 mg/L lebih tinggi dibanding perlakuan penambahan Ca(OH)2 sebanyak 0 dan 60 mg/L.

This research was aimed to study the effect of calcium addition into culture media in order to increase husk calcium and food consumption and its consequences to prawn growth. Research phase 1 consisted of treatments of Ca(OH)2 addition i.e. 0 mg/L, 15 mg/L, 30 mg/L, 45 mg/L, and 60 mg/L, with 3 replications for all  treatments. Research phase 2 consisted of treatments of calcium addition of 0 mg/L, 30 mg/L, and 60 mg/L. The measured parameters were the rate of husk calcium, feed consumption rate,  growth rate, and feed conversion ratio. The Ca (OH)2 addition was 15-60 mg/L to increase calcium concentration in the media (25.51-35.22 mg/L) compared to the control (18.53 mg/L). Result of the research indicated that the usage of calcium Ca(OH)2 of 30 mg/L can accelerate the calsium deposition in prawn husk. Acceleration of calsium deposition has direct implication to the increase of FCR and thus it increases prawn growth rate. Application of calcium Ca(OH)2 addition of 15-30 mg/L to accelerate molting process has positive effect on the growth rate of prawn. Daily food consumption rate started to increase with the addition of 15 mg/L of Ca(OH)2, and the highest was reached at the concentration of 45 mg/L Ca(OH)2. Growth rate of prawn biomass in culture media added with 30 and 60 mg/L of Ca(OH)2 were significantly different (P<0.05). Better food consumption efficiency levels were achieved by the treatment of Ca(OH)2 addition of 30 mg/L compared to the other treatments.


Keywords


molting; kalsium; konsumsi pakan; pertumbuhan; udang galah

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.4.2.2009.179-189


Lisensi Creative Commons
Jurnal Riset Akuakultur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats
p-ISSN 1907-6754
e-ISSN 2502-6534